lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Sinovac Pilih Metode Tradisional drpd Metode Modern utk Mengembangkan Vaksin Covid-19


Mayoritas produsen vaksin di seluruh penjuru dunia yang sedang berlomba untuk menciptakan vaksin Covid-19 saat ini, memilih untuk menggunakan metode baru yang memanfaatkan kemajuan teknologi yang terkini dari teknologi rekayasa genetika dalam upaya mereka menciptakan vaksin covid-19.

Namun hal itu justru berbeda dengan pilihan perusahaan bio-teknologi Sinovac Biotech dari China. Mereka justru memilih metode konvensional, yang digunakan untuk menciptakan vaksin sejak dari jaman dahulu kala.

Menyitir Bloomberg, metode yang digunakan oleh Sinovac Biotech, masih berdasarkan prinsip yang sama yang digunakan oleh Edward Jenner, di abad 18, ketika dia menggunakan virus cacar sapi yang sudah dilemahkan untuk menciptakan vaksin cacar bagi manusia.

Sejak penemuan Edward Jenner itu, prinsip itulah yang digunakan untuk menciptakan vaksin yang sudah banyak beredar sampai sekarang ini.


Meskipun sudah ada lompatan kemajuan di dunia ilmu pengetahuan, tapi baru pada masa pandemi Covid-19 inilah, vaksin-vaksin yang dibuat dengan menggunakan metode mRNA (antara lain adalah vaksin milik Pfizer dan Moderna), bisa mendapatkan persetujuan untuk diuji cobakan pada manusia. 

Kelebihan metode mRNA antara lain adalah dari segi kecepatan waktu dan kemampuan para ilmuwan untuk berperan lebih besar dalam merancang sifat dan kemampuan vaksin yang mereka kerjakan.

Berbeda dengan metode lama, yang hanya melemahkan/mematikan sample virus yang dimiliki, untuk kemudian disuntikkan pada tubuh manusia. Dengan metode mRNA, maka para ilmuwan pertama-tama akan memetakan kode genetika dari virus yang menjadi target operasi.

Kemudian berdasarkan peta kode genetika virus itu, ilmuwan akan menyusun kode RNA yang memiliki ciri-ciri seperti virus tersebut, harapannya vaksin ini bisa memancing reaksi kekebalan tubuh, tanpa efek negatif yang mungkin bisa muncul dibandingkan bila menggunakan metode lama. Jadi yang dijadikan vaksin, bukanlah virus itu sendiri, melainkan susunan RNA yang dibuat oleh para ilmuwan ini.



Akan tetapi bukan berarti pilihan Sinovac Biotech ini tidak memiliki alasan-alasan tersendiri yang kuat. Sebagian ilmuwan justru mendukung pilihan metode tradisional Sinovac Biotech.

Mengutip dr bloomberg:
Michael Kinch, seorang ahli di bidang vaksin di Washington University, St. Louis mengatakan, “We’ve got to learn about history and not forget what’s worked in the past. Don’t get fancy when simple will do it for you just as well.”

Yang kurang lebih maksudnya : "Kita harus belajar dari sejarah dan tidak melupakan metode yang terbukti berhasil. Tidak perlu aneh-aneh, jika metode yang sederhana sudah efektif."

Selain itu, dengan menggunakan virus yang dilemahkan atau dimatikan, artinya seluruh rangkaian protein dari virus tersebut, diperkenalkan pada tubuh. Berbeda dengan metode mRNA yang hanya mengambil sebagian dari susunan RNA virus, sesuai apa yang dipilih oleh pembuat vaksin-nya. Tentunya menggunakan virus yang dilemahkan, dari satu sisi mengandung resiko, tapi di sisi lain tidak ada kemungkinan pembuat vaksin "kecolongan" atau "salah" mendesain vaksin.

Sinovac Biotech sendiri memiliki keuntungan dibandingkan perusahaan-perusahaan bio teknologi dan farmasi yang lain. Pertama-tama Sinovac Biotech sudah mencuri start terlebih dahulu karena mereka yang paling awal memiliki sampel dari Virus Covid-19.

Yang kedua, Sinovac Biotech mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah RRC. Bukan hanya suntikan dana dari pemerintah yang cukup besar, pemerintah juga membantu mereka pada tahap uji coba vaksin ke manusia.

Siapa yang terbukti benar? Mereka yang memilih pembuatan vaksin dengan metode tradisional? Atau mereka yang memanfaatkan kemajuan teknologi rekayasa genetika?

Vaksin produksi siapa yang akan anda pilih nanti saat vaksin itu sudah tersedia di pasaran? Vaksin yang menggunakan teknologi baru? Atau vaksin yang dibuat berdasarkan penemuan Eyang Edward Jenner?emoticon-Leh Uga


Sumber referensi :
1. https://navajotimes.com/ae/health/fa...ew-technology/
2. https://horizon-magazine.eu/article/...-vaccines.html
3. https://www.bloomberg.com/news/artic...force-approach
4. https://internasional.kontan.co.id/n...rtama-di-dunia
Diubah oleh lonelylontong 17-11-2020 03:26
indramamoth
nirankara
Daniswara92
Daniswara92 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
4.2K
103
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & Teknologi
icon
15.5KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.