Welcome To My Thread



Hallo, Gansist. Ane kembali lagi. Apa kabar semua? Semoga sehat dan bahagia, aamiin.

Okay,topik kali ini adalah, tentang sorang perempuan yang merasa salah memilih MUA (Make Up Artis) untuk acara pernikahannya.

Bagi setiap perempuan, tampil sempurna di hari bahagia adalah impian yang pasti diusahakan. Tidak heran mereka membayar mahal perias atau MUA untuk membuat para pengantin perempuan tersebut terlihat sangat cantik. Gansist pasti tahu betul bagaimana perbedaan wajah perempuan sebelum dan sesudah make up. Bahkan, seorang nenek-nenek bisa tampak cantik menawan usai dimake up dengan baik dan benar.

Akan tetapi, tidak semuanya berjalan sempurna. Gansist pasti pernah melihat dan membaca beberapa thread yang membahas betapa hancurnya make up yang dilakukan oleh perias terhadap pasangan yang akan melakukan resepsi pernikahan. Dan, kejadian itu kini menimpa seorang perempuan yang wajah aslinya cukup cantik. Namun, setelah di make up alias dirias, wajah cantiknya seolah memakai topeng.

Hal itu membuat ia berpikir, ia salah memilih MUA (Make Up Artis). Pasalnya, wajah perempuan tersebut cukup terlihat kaku dan terkesan galak. Padahal, aslinya kalem-kalem saja. Berikut vidionya, Gansist!



Make up itu menutupi kecantikan alami si perempuan. Karena begitu tebal dengan warna dan bentuk alis yang tidak natural.

Ditambah dengan blush on dan highligthter yang membuat wajah justru terlihat memakai topeng. Eyeshadow bernuansa gelap yang senada dengan alis serta paesnya. Jika ditanya bagaimana perasaan si perempuan ini, sudah pasti angat kecewa, dong, ya. Secara, bayar tukang make upatau perias tidaklah murah. Dengan hasil yang terbilang buruk, seperti yang terlihat dalam vidio, siapa yang tidak akan kesal?

Wajah biasa atau kurang cantik sebelum make up, itu biasa. Tetapi bagaimana jika mengalami hal seperti yang dialami perempuan di atas? Wah, bisa-bisa ngamuk, nih. Tetapi, bicara soal penata rias dan MUA, ternyata keduanya tidak sama, lho, Gansist.

Dari beberapa artikel yang pernah ane baca, perias adalah mereka yang belajar selama berbulan bulan bahkan tahunan untuk memahami secara detail cara membentuk alis, menata rambut, hingga tata cara rias pengantin tradisional yang sangat banyak detailnya.

Untuk bekal skill, para perias ini patut diacungi jempol. Sebelum mereka sungguhan terjun ke lapangan sebagai perias profesional, mereka diharuskan menjalani semacam intership terlebih dahulu untuk mengasah skill dan jam terbang mereka. So, skillnya pasti tidak diragukan lagi, dong! Secara, mereka sebelumnya telah belajar banyak dan melalui tahab uji coba dengan melakukan praktik.

Nah, Untuk MUA sendiri, ternyata tidak seperti perias yang membutuhkan waktu belajar rias bertahun-tahun, para MUA umumnya banyak melakukan self development dalam mengembangkan kemampuan dalam melakukan make up. Modal mereka ternyata hanya berani dan sedikit memiliki keahlian trik marketing.

Kemudian foto yang top badai untuk menghias fortopolionya di beberapa media sosial seperti instagram. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus dan pantang menyerah untuk belajar, para MUA rupanya bisa menjadi MUA panutan yang sangat sibuk. Sibuk dalam artian, banyak job, banyak yang memesan.

Nah, mengenai kasus perempuan yang salah MUA di atas, banyak warganet yang memberi komentar, bahwa, si perempuan tidak salah memilih MUA, melainkan memilih MUA dengan budget pas-pasan.



Ada juga yang memberi komentah, wah, pasti biaya MUAnya ditawar-tawar dulu sama emaknya.

Weleh! Weleh!, warganet emang paling bisa, ya, ngelawaknya. Langsung bawa nama emak. Mentang-mentang emak suka nawar di pasar.


Okay,segitu saja dulu thread dari ane. Semoga terhibur. Sampai jumpa di thread-thread selanjutnya. Jangan lupa share, rate, and cendolin, ya. Terima kasih ... Bye ... bye ...


Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini