kartu.prakerjaAvatar border
TS
kartu.prakerja
Epidemiolog: Potensi Klaster Baru, Risiko Kenaikan Covid19 Penjemput Rizieq Capai 70%

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tiba di markas Front Pembela Islam, Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Suara.com - Banyaknya massa yang menyambut kedatangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab pada Selasa (10/11/2020) mengakibatkan kehawatiran soal kluster baru virus corona Covid-19. Epidemiolog Universitas Gadjah Mada, Bayu Satria, S.Ked., MPH menyatakan bahwa ada 70 persen kemungkinan peningkatan kasus Covid-19 usai penjemputan Habib Rizieq. 

"Ada kemungkinan (terjadinya kluster baru) cukup besar mbak karena massa yang sangat banyak, tidak disiplin pake masker termasuk Habib Rizieq dan tidak ada jarak yang cukup," ujar Bayu saat dihubungi Suara.com melalui pesan WhatsApp pada Selasa (10/11/2020).

"Kemungkinan akan tercermin pada kasus beberapa hari kemudian," imbuhnya. 

Pemakian masker yang tidak disiplin yang dimaksud adalah penggunaan masker yang tak benar atau tidak menutupi hidung dan mulut secara keseluruhan. Bahkan meskipun penggunaan masker sudah disiplin, Bayu menyatakan bahwa masih ada kemungkinan penularan Covid-19 akibat berkerumun dan saling berteriak. 

Baca Juga:Habib Rizieq Minta Simpatisannya Pulang dan Tunjukkan Revolusi Akhlak

Teriakan massa bisa memengaruhi efektivitas penyebaran tetesan napas dari satu orang ke orang lain. "Karena berteriak itu mengeluarkan droplets (tetesan napas) sangat banyak," katanya.

Bayu menambahkan, bahwa risiko adanya kasus baru mencapai 70 persen ke atas. 

"Ini kurang bisa diperkirakan dengan detail, tapi kira-kira di atas 70 persen ada kemungkinan muncul kasus-kasus baru cuma tidak langsung tapi beberapa hari kemudian," ujar Bayu.

Sejumlah massa dari berbagai organisasi Islam menyambut kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di markas Front Pembela Islam, Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Meski begitu, Bayu menegakan bahwa penambahan kasus akan sangat dipengaruhi dengan kecukupan pengujian. Jika tidak ada pengujian pada penjemput Habib Rizieq, maka peningkatan kasus mungkin akan sulit terdeteksi terutama mengingat adanya kelompok pasien tanpa gejala. 

Oleh karena itu, Bayu menyarankan agar orang-orang yang mengikuti penjemputan Habib Rizieq untuk selalu memeriksa kesehatannya tertama melakukan pengujian. 

Baca Juga:Habib Rizieq ke Massa: Sekarang Pulang, Sabtu ke Sini Lagi Kita Maulid

"Sangat disarankan untuk semua yang datang memantau kesehatan dan isolasi mandiri serta aktif melaporkan jika bergejala setelah acara," imbuh Bayu.

https://www.suara.com/health/2020/11...f=home_list_10

Rata2 tdk pake masker. OTG klaster petamburan membludak,, covid tdk pandang umur,, yang sering sakit2 an demam influenza, asma dijamin masuk RS..makin parah tergantung seberapa banyak droplet (jumlah viral load) yang dihirup atau yang kena mata akibat saling berteriak berhimpitan desak2 an..

Yang punya bawaan gangguan ginjal, paru, diabetes, jantung, obesitas, dan penyakit tidak menular kardio vaskuler lainnya tua muda siap2 memakai ventilator, dan berdoalah sebanyaknya..

emoticon-Cendol Gan
Diubah oleh kartu.prakerja 10-11-2020 10:30
nomorelies
hendi38
scorpiolama
scorpiolama dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.3K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.