• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ustad Penebar Permusuhan, Bisakah Masuk Kelompok Si Tukang Adu Domba?

kelayan00Avatar border
TS
kelayan00
Ustad Penebar Permusuhan, Bisakah Masuk Kelompok Si Tukang Adu Domba?


Soal adu mengadu sejak dulu sudah ada. Tapi dulu hanya sedikit. Sekarang lebih banyak, lebih beragam. Apa saja bisa diadu. Bisa jadi hiburan, juga bisa sangat menguntungkan.

Ambil contoh saja binatang. Dulu hanya ada beberapa binatang yang diadu. Diantaranya adalah domba dan ayam. Sekarang tambah lagi. Ikan diadu. Burung juga ikut diadu.

Begitu pula dengan manusia. Dulu adu manusia yang bersentuhan langsung dan bisa saling menyakiti hanyalah tinju.

Tidak puas dengan tinju karena tinju menggunakan sarung tangan dan aturan memukulnya juga dibatasi, munculah kemudian tarung bebas.
Quote:

Tidak puas karena yang diadu cuma laki-laki, maka munculah adu manusia berjenis kelamin wanita.

Tapi di antara sekian banyak jenis adu-mengadu yang paling terkenal adalah adu domba. Mungkin karena adu domba adalah jenis adu-mengadu yang dianggap sadis dan kejam.

Mungkin karena itu pula adu domba dijadikan sebagai makna kiasan bagi seseorang yang suka mengadu orang lain agar berantem, saling serang hingga berujung pada saling bunuh.

Dulu orang malu jika dikatain si Tukang Adu Domba. Orang akan tersingguh dan marah jika ada yang menuduhnya si Tukang Adu Domba.
Quote:

Dulu kalau ingin mengadu domba, si Tukang Adu Domba akan sembunyi-sembunyi. Dia akan membela dirinya dan akan mengelak mati-matian jika ketahuan.

Tapi sekarang sudah berbeda. Sekarang rasa malu itu seolah sudah tidak ada lagi. Kita bisa buktikan sendiri si Tukang Adu Domba sekarang sudah ada di mana-mana. Dia muncul, terang-terangan menghasut orang agar membeci dan memusuhi orang lain.

Anehnya lagi, di jaman yang katanya sudah modern ini, orang sangat mudah termakan hasutan-hasutan. Orang sangat mudah terprovokasi untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum.

Si Tukang Adu Domba bisa siapa saja. Bisa aktivis, bisa tokoh nasional, bisa juga tokoh agama. Sangat mudah mengetahuinya. Jika apa yang disampaikan menyulut kemarahan, maka bisa dimasukan dalam kelompok si Tukang Adu Domba. Tak terkecuali mereka yang menyandang gelar ustad.

Inilah yang kadang membuat gw heran. Ustad tugasnya membimbing umat agar selamat dunia akherat. Apa yang disampaikan harusnya yang baik-baik.

Bukan sebaliknya, menghujat orang lain. Menghasut agar pengikutnya ikut membenci orang yang tidak sepaham dengannya.
Quote:

Gw jadi teringat apa yang dikatakan orang bijak, " Jangan liat siapa yang bicara, tapi dengar apa yang dibicarakan."

Manusia punya otak yang bisa digunakan untuk berpikir, untuk memilah apa-apa yang dia dengar. Manusia tidak seperti binatang, yang jika diadu langsung seruduk tanpa pikir panjang. "Seruduk .... terjang ... dan .... mampus!






Sumber: Pengamatan dan opini pribadi


Diubah oleh kelayan00 06-11-2020 01:47
kudanil.la
balnus2019
tien212700
tien212700 dan 34 lainnya memberi reputasi
29
8.3K
168
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.