Dikarenakan harga NES yang mahal dan kehadirannya belum merata, akhirnya beberapa perusahaan membuat konsol tiruan NES ilegal. Apa saja nama brand tiruan tersebut? Yuk Check these out!

. . . . .



Ket: Desain awal konsol Xiao Bawang kurang lebih mirip Nintendo NES. Untuk lebih jelasnya, bisa lihat di sini.

Xiao Ba Wang: Pada tahun 80'an NES sangatlah mahal di Cina. Melihat harganya yang tidak bersahabat, perusahaan Subor mengembangkan konsol tiruan NES yang disebut Xiao Ba Wang atau Little Tyrant. Berkat promosinya yang agresif dan menggandeng Jackie Chan sebagai brand ambasadornya, konsol ini laku keras hingga menguasai 80% pasar konsol gaming di Cina. Xiao Ba Wang disebut-sebut sebagai konsol yang berjasa dalam mengenalkan game, terutama bagi mereka yang dulu kurang mampu.





Pegasus: Pada akhir 80'an, seorang importer pakaian asal Polandia Marek Jutkiewicz banding stir menjadi penguasaha konsol gaming. Hal ini dilatari harga pakaian yang anjlok pada saat itu. Di sisi lain, konsol gaming sedang naik daun. Ia dan temannya lalu mendirikan sebuah perusahaan yang mengimpor tiruan NES versi Taiwan dan merebranding-nya menjadi Pegasus. Iklan tentang produk pun gencar di mana-mana; televisi, majalah, dan koran -  menjadikan Pegasus konsol paling laku pada saat itu. Kesuksesaan konsol Pegasus tidak lepas dari undang-undang kekayaan intelektual di Polandia yang pada saat itu masih lemah.





Terminator 2: Populernya tiruan NES di Polandia mengakibatkan munculnya tiruan NES lainnya, salah satunya Terminator 2. Terminator 2 sangat populer dikawasan Eropa Timur. Hal ini karena belum diedarkannya Nintendo resmi di sana. Konsol ini dipasarkan hampir di toko-toko elektronik, baik kecil maupun besar.





Dendy: Awal tahun 90an, Nintendo belum masuk ke pasar Rusia. Di sisi lain, permintaan konsol gaming sangatlah tinggi. Melihat peluang ini, perusahaan Steepler mengimpor tiruan NES dari Taiwan lalu me-rebrandingnya dengan nama Dendy. Awal kemunculannya, harga konsol ini sangatlah mahal, namun 2 tahun kemudian konsol ini hanya setengah harga dari awal perilisannya, mengakibatkan konsol ini laku keras. Konsol Dendy pun tumbuh hingga terdapat majalah Dendy, maskot resmi, toko resmi, hingga memiliki acara televisi sendiri. Salah satu gim Dendy yang paling terkenal adalah Somari, yang merupakan modifikasi dari gim Sonic The Hedgehog namun dengan Mario sebagai tokoh utamanya.





Micro Genius: Bisa dibilang Micro Genius merupakan sumber tiruan dari nama-nama brand di atas, khususnya Pegasus dan Dendy. Konsol tiruan asal Taiwan ini menyebar ke berbagai negara yang belum tersentuh Nintendo, seperti: Eropa timur, Amerika Selatan, beberapa negara di Asia dan Afrika. Meski konsol ini memiliki beberapa gim orisinil, namun gim-gim terserbut masih kalah dengan gim NES buatan Jepang (yang tentunya sudah dibajak).

. . . . .

Itulah beberapa 'nama lain' dari NES. Meski ilegal, banyak yang berpendapat bahwa konsol-konsol tersebut berjasa dalam memperkenalkan budaya gim kepada dunia. Kalau para juragan dulu punya yang mana nih?



Trivia

Rata-rata konsol tiruan NES yang ane sebutin di atas hanya mampu bertahan sampai akhir 90an saja. Hal ini karena adanya persaingan dari konsol tiruan lain, masuknya Nintendo, dan hadirnya PlayStation.

Di antara semua perusahaan tersebut, hanya Subor yang mampu bertahan. Pada September 2018, perusahaan yang berasal dari Cina ini membuat konsol gaming Subor Z-Plus yang memiliki sistem operasi WIndows 10 dengan cipset AMD custom. Namun sayang dikarenakan kurangnya dana, produksi konsol ini harus di shutdown pada Mei 2019.



Referensi: Nintendo Entertainment System Clone - Wikipedia | A Brief History of Chinese Game Consoles - Kotaku | Fake It Till You Make It: How 1990s Polish Kids Discovered Nintendo Through Piracy - Culture.pl | Terminator 2 - Retro Consoles Wiki | The Secret History of Knockoff Consoles - The Escapist | Subor Z+ games console - Eurogamer | Gambar diambil dari: Wikipedia