Assalamualaikum, Gansis. Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat. Aamiin.

Jangan lupa 3M:
-Mencuci tangan
-Memakai masker
-Menjaga jarak

1. Joey Alexander



Anak bangsa pertama yang akan kita bahas adalah Joey Alexander. Cowok berkacamata yang bernama asli Josiah Alexander ini lahir di Bali pada tanggal 25 Juni 2003. Usianya sekarang 17 tahun tapi sudah menorehkan banyak prestasi.

Gansis tau gak, Joey sukses menjadi pianis terkenal. Kabarnya, ia mempelajari piano secara otodidak dan pada usianya 7 tahun ia sudah banyak menguasai tekhnik piano jazz. Luar biasa bukan?

Bukan hanya itu, Joey pernah mengeluarkan album berjudul My Favorite Things dan sukses meraih penghargaan Grammy dalam dua kategori, yaitu Best Instrumental Jazz Album dan Best Jazz Solo Improvisasi. Keren!

Gak hanya itu, Joey juga berhasil memenangkan Grand Prix 1st International Fastival Contest Jazz Improvitation Skill di Ukraina pada tahun 2013. Mengejutkannya, ia merupakan satu-satunya peserta termuda mengalahkan 43 peserta dari berbagai negara.

Joey juga pernah perform satu panggung bersama penyanyi internasional seperti Ed Sheeran, Adele, Taylor Swift, Bruno Mars dan masih banyak lagi saat di acara Grammy Award 2016.
Super keren!

Sebenarnya masih banyak prestasi Joey yang pernah ia torehkan, tetapi cukup sampai di sini dulu, Gansist. Bisa-bisa ane harus menyiapkan part tambahan.

2. Cendikiawan Suryaatmaja



Selanjutnya ada Cendikiawan Suryaatmaja atau yang kerap disapa Diki Suryaatmaja.

Seperti ungkapan nama adalah doa, nama Diki dikenal karena ia berhasil menjadi mahasiswa termuda di University Of Waterloo di Kanada pada usianya yang menginjak 12 tahun.
Ia yang hanya menghabiskan 6 tahun sebagai siswa SD dan SMA sekaligus ini mengambil jurusan Fisika.

Tak heran ia menjadi secerdas itu karena ia memiliki kecerdasan intelektual (IQ) yang di atas rata-rata, yaitu 189. Skor IQ setinggi itu bahkan melebihi Albert Einstein seorang fisikawan terkenal.

Keren banget kan? Oleh karena itu, Gansis jangan sepelekan memberi nama pada anak Anda. Jangan karena ingin terdengar keren, Anda malah memberi nama yang mempunyai arti tidak baik.

3. Musa bin Laode Hafish



Siapa yang gak kenal Musa? Ia merupakan bocah asal Bangka Belitung yang berhasil menyabet gelar juara ketiga hapalan Al-Qur'an tingkat internasional di Jeddah, Arab Saudi.

Awalnya, Musa dikenal lewat acara Hafidz Indonesia di salah satu televisi swasta pada tahun 2016. Ia berhasil mendapat juara satu, padahal usianya saat itu 5,5 tahun.
Kemudian setahun setelah lomba, Musa mengikuti ajang penghapalan Al-Qur'an tingkat Internasional di Jeddah. Ia merupakan peserta paling muda. Sayangnya, ia tak mendapat juara. Namun, karena kemampuannya membuat kagum panitia, ia sempat ditawari seorang pejabat untuk tinggal di Arab Saudi.

Pada tahun 2014, Musa meraih piagam penghargaan tingkat nasional dari MURI sebagai hafidz 30 juz termuda.

4. Audrey Yu



Selanjutnya ada Audrey Yu Jia Hui.
Ia sempat menjadi perbincangan publik pada tahun 2019 karena hoaks yang menyebar bahwa ia anak muda Indonesia yang pernah bekerja di Badan Antariksa Amerika NASA. Tak hanya itu, ada lagi hoaks yang beredar bahwa ia bertemu dengan presiden Joko Widodo dan ditawari untuk masuk Badan Kajian Penerapan Teknologi (BPPT) pada pertemuan KTT di Osaka, Jepang.

Audrey Yu merupakan seorang yang jenius dan berprestasi. Ia adalah penulis buku Mellow Yellow Drama, Mencari Sila Kelima dan Terobsesi Bungkus, Lupa akan Isi.
Ia berkuliah di The Collage of William and Mary, Virginia, AS pada usianya 16 tahun. Ane umur segitu masih kelas 2 SMA!

Saat ini, Audrey meneruskan S2/S3 di Notre Name University dengan beasiswa penuh.

5. Yuma Soerianto



Terakhir ada Yuma Soerianto. Para programmer pasti tidak asing lagi dengan namanya.

Yuma merupakan anak Indonesia yang sekarang tinggal di Australia. Pada usia 6 tahun, ia mulai tertarik dengan coding serta belajar banyak soal coding di channel Youtube. Pada usia 7 tahun, Yuma pun mengikuti kursus coding online di Universitas Stanford, Amerika Serikat. Tentu karena kursus ini tidak boleh diikuti anak kecil, Yuma pun didampingi orang tuanya.

Dilansir dari berbagai media, Yuma berhasil menjadi developer aplikasi termuda dalam Worldwide Developer's Conference (WWDC) yang digelar perusahaan besar Apple. Wow banget, kan!

Karena kecintaannya terhadap coding, Yuma sukses membuat 9 aplikasi di antaranya Let's Stack, Hunger Button, Kid Calculator, Weather Duck, dan Pocket Poke.
Selain itu, pada acara S-26 Procal Gold, Yuma memperkenalkan aplikasi Let's Stack ARG Let's Stack AR. Aplikasi itu berhasil menjadi Game of the Day dalam App Store.

Masih banyak lagi prestasi yang diraih oleh Yuma Soerianto. Sayang, ane gak bisa menulis sebanyak itu. Lain kali saja, ya Gansist.