Blak-Blakan! Rizal Ramli Ungkap Bobroknya Mantan Wapres Jusuf Kalla

Avilia Primaturin
24 Oktober 2020, 15:42 WIB


Rizal Ramli sebut demokrasi dan penegakan hukum di Indonesia amburadul: Rizal Ramli sebut banyak birokrat yang brengsek karena lakukan korup di berbagai daerah maka UU Ciptaker hanya regulasi tidak ada stimulus. /Tangkap layar channel YouTube Karni Ilyas

JURNAL PRESISI - Dalam wawancara Karni Ilyas terhadap Rizal Ramli yang diupload dalam Channel Youtubenya, Rizal Ramli membeberkan beberapa pengalamannya. Termasuk pengalamannya yang berkaitan dengan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Rizal mengaku bahwa Jusuf Kalla pernah beberapa kali menjegal karirnya untuk menduduki kursi kabinet di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo. 
Pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rizal Ramli sempat akan diangkat menjadi Menteri Perhubungan namun ditolak oleh Jusuf Kalla.

Kemudian RIzal Ramli ditawari lagi untuk menjadi Menteri Keuangan dan Menteri BUMN, lagi-lagi mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menolaknya.

Kemudian yang terakhir, Rizal Ramli ditawari menjadi Menteri Perindustrian, namun dirinya menolak karena bukan keahliannya. 

"Waktu dia jadi presiden, dia maunya Rizal Ramli jadi menteri Ekonomi. Tapi JK selalu Blok saya. Pokoknya Jk gak mau Rizal pegang ekonomi sama keuangan. Sama juga waktu SBY. SBY bahkan udah tanda tangan. Rizal Ramli Menhub, diganjel sama JK. Abis itu SBY mempertahankan jadi Menteri Keuangan, dia nggak setuju lagi. Akhirnya SBY minta Rizal Ramli Menteri BUMN, dia nggak setuju lagi. Last minute, saya ditunjuk menteri Perindustrian, Saya nolak. Itu bukan keahlian kita", beber Rizal Ramli. 

Lebih lanjut Rizal menceritakan bahwa pada saat pemerintahan Presiden Joko Widodo, dirinya ditawari untuk menjadi Menko Perekonomian namun hal ini lagi-lagi ditentang oleh Jusuf Kalla

Kemudian setahun setelahnya, akhirnya Rizal Ramli menjabat sebagai Menko Kemaritiman. Sebelumnya Rizal Ramli menolaknya ketika ingin dijadikan Menko Kemaritiman, akan tetapi akhirnya dirinya mau menduduki posisi tersebut atas nama rakyat Indonesia. 
"Ini cerita Jokowi kepada saya. Saya mau ketika saya jadi presiden, Mas Rizal jadi Menko Perekonomian, Pak JK gak setuju. Nah setahun lah baru kemudian satu hari pada setahun kemudian saya dipanggil ke Istana Bogor.

Mas Rizal saya minta tolong Mas Rizal bantu saya jadi Menko Maritim. Saya bilang mas terimakasih, itu bukan bidang keunggulan saya. Saya maunya mas Rizal, karena mas Rizal orangnya berani, yang kedua ngerti masalah. Saya bilang mas terimakasih saya di luar aja mas.

Nah akhirnya Jokowi dengan gaya Jawa banget merendah banget, Mas Rizal yang minta tolong bukan saya sebagai Presiden. Yang minta tolong ini rakyat Indonesia yang kepengen hidupnya lebih baik. Tapi dengan satu syarat ya, nggak lapor - lapor sama pak JK", cerita Rizal.
Rizal juga mengungkapkan bahwa Jusuf Kalla selalu memanfaatkan informasi yang didapatnya untuk kepentingan bisnisnya. 

"Kenapa, ya kalau saya dulu, dia bisnis. Selalu dibuat bisnis informasi itu", ungkapnya.
Tak sampai disitu, Rizal kembali menceritakan ketika dirinya sudah memasuki kursi kabinet, Jusuf Kalla terganggu dengan kehadirannya.

Hal ini karena Jusuf Kalla biasanya sangat dominan dan sangat didengarkan di sidang kabinet. Begitu Rizal masuk, Presiden lebih mendengarkan saran-saran dari Rizal Ramli
"Tapi memang ada dua orang yang tidak terganggu, satu pak JK yang biasanya sangat dominan sangat didengarkan di sidang kabinet. Begitu ada saya bubar. Karena Pak Jokowi lebih dengar saya. Alternatif solusi begini-begini. Akhirnya apa yang saya lihat jadi semua.", terang Rizal.  

Perlu diketahui, Rizal Ramli sangat berjasa di dalam pemerintahan, mampu menaikkan pendapatan BUMN yang pada waktu itu hingga sekian ratus.
Tak hanya itu, Rizal juga berjasa dalam Bulog pada masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, dirinya dapat membuat Bulog untuk dan mendongkrak perekonomian Bulog. ***

Editor: Zaini Rahman

https://jurnalpresisi.pikiran-rakyat...f-kalla?page=3