Jancuk056Avatar border
TS
Jancuk056
Horor di Pesantren, Terungkapnya Kisah Pembunuhan Pengantin, Mayat Dalam Karung!



Hai, Sahabat Kaskus ... Kali ini bertemu dengan thread aku seputar horor. Berbicara tentang horor, sudah pasti yang terpikir adalah jin, pocong, kuntilanak dan dedemit lainnya.


Nah, aku akan berbagi kisah horor yang nyata yang sampai detik ini masih saja membekas dan terbayang-bayang di benak aku. Secara dulunya aku sangat pemberani dan tidak percaya dengan hal begituan, GanSis. Benar adanya makhluk ghaib hidup berdampingan dengan kita, manusia. Akan tetapi tidak terpikir oleh aku kalau kehadiran mereka bisa sangat jelas dan terasa nyata. Aku akan bercerita seperti apa pengalaman aku, simak ya, GanSis ....





Gambar tersebut adalah gambar di mana penyimpanan seperti bekas meja, kursi dan peralatan sekolah yang tidak lagi dipakai, untuk gambar sekolah nama pesantrennya aku nggak lampirkan ya, dari menjaga privasi sekolah. Eh, tapi jangan sampai karena cerita ini malah jadi takut membawa anak kalian menuntut ilmu di pesantren, ya. Bagaimanapun jin lebih rendah derajatnya dibandingkan manusia.





Gambar bekas kolam ikan yang tak lagi dipakai. Aku sangat ingat kejadian di mana pertama kali mulai bersekolah di pesantren dan pertama kali memasuki asrama, asrama dua adalah asrama yang aku tempati yang terbuat dari papan yang bertingkat dengan tinggi lima belas meter diatas pondasi tiang-tiang beton yang kokoh. Nah, kakak OPP alias Organisasi Pondok Pesantren udah memberi peringatan nih, sore menjelang malam hari di hari pertama aku tinggal di asrama.


"Dik, kalau tengah malam mendengar suara tangisan anak bayi. Jangan takut dan heran, ya. Abaikan saja."


Seperti itulah pesan si kakak OPP. Aku dan teman lainnya memulai tidur dengan baca do'a bersama dan tentunya rasa takut yang luar biasa. Ternyata benar adanya, tepat pukul dua dinihari, terdengar suara tangisan bayi yang sangat melengking. Tepat dari arah depan asrama yang merupakan WC tujuh kamar yang tak lagi dipakai sudah bertahun lamanya. Aku mendengar suara tangisan dengan sangat jelas yang berlangsung sekitar lima menit. Aku hanya bisa diam, menutup mata, tubuh terasa kaku dan keringat dingin mulai menjalari sekujur tubuh, entah bagaimana akhirnya aku bisa tertidur kembali.


Keesokan paginya jelas kami semua heboh saling mempertanyakan siapa saja yang mendengar suara tangisan tersebut. Sekitar enam orang yang mendengar di asramaku, tapi mereka pun sama sepertiku, hanya diam dengan tubuh kaku takut untuk bergerak dan bersuara.


Beberapa minggu kemudian, teman asrama aku namanya Yuni, dianya kerusakan jin yang mengaku merupakan pengantin yang dibunuh dari kampung sebelah. Setelah adanya interaksi antara jin yang merasuki Yuni, Ustadz dan kami. Akhirnya kami putuskan untuk melihat rumah si korban yang dimaksud, benar adanya GanSis ... Masih tampak bekas pesta dan teratak di sana. Kami masuk dan suasana duka tergambar di sana. Ustadz bertanya hati-hati setelah diepersilahkan masuk. Ternyata pengantin perempuan yang merupakan puteri mereka menghilang sudah tiga hari lamanya saat masih dirias di dalam kamar. Di sebelah bapak tersebut, seorang lelaki yang merupakan pengantin lelaki, tampak memegang cincin si perempuan. Cincin tersebut didapat tergeletak menempel pada sepotong jari yang tubuhnya entah di mana.


Setelah bercerita dengan mereka, menjelaskan kalau salah satu jin yang kerasukan memberi tahu di mana jenazah anaknya, kami beserta keluarga korban melakukan penelusuran sekitar sungai di seberang pesantren. Karena sungai tersebut terkenal akan buayanya. Maka tim pencari menggunakan satu bot. Ustadz tampak janggal memegang sesajen, mau bagaimana lagi. Itu merupakan syarat yang diminta si jin. Akhirnya setelah setengah jam, pengait berhasil mengangkat karung yang diduga berisi mayat. Syukurlah tidak dimakan oleh buaya, saat karung dibuka, aroma bau yang sangat menyengat menyebar begitu sesak. Air mata dan keringat menyatu saat itu. Keluarga menjerit dan menangis perih. Ustadz segera memanggil Polisi untuk investigasi, polis line langsung dipasang.
Atas bantuan jin yang merasuki teman kami, dalang dari pembunuhan akhirnya cepat diringkus. Pesantren mendapatkan piagam penghargaan dari Kepolisian setempat. Untuk kisah lengkapnya boleh tanya di kolom komentar ya, GanSis.


Pernah juga asrama tujuh dan delapan, saling ricuh. Asrama delapan yang sedang persiapan Ujian Nasional, ketakutan karena bola mata yang mengintip di lubang pembatas papan antar asrama. Ditambah lagi suara cakaran yang semakin keras. Saat itu aku sudah kelas dua dan berada di asrama tujuh. Ketua asramaku satu-satunya orang yang bangun malam itu, karena dia juga persiapan Ujian Nasional. Dia berteriak mengatakan tiada siapapun di dekat dinding. Hanya dirinya yang bangun, akan tetapi anak asrama delapan semakin menangis berjamaah. Akhirnya Kak Mia, ketua asramaku turun dari tempat tidur dan ke luar kamar menuju asrama keamanan. Usut punya usut sesuai pengalaman yang lalu, katanya sih itu jin beruang.


Kisah lainnya adalah penemuan kepala tengkorak, beberapa bulan sekolah, aku masih sangat ingat saat perayaan kemerdekaan Indonesia. Kami membuat sebuah kolam mini di depan kelas. Nah, saat mencangkul tanah yang akan dibuat kolam. Tampak sesuatu yang sangat keras, menyembul lah tengkorak kepala dari sana. Sontak saja kami semua berteriak dan berlari ke arah ruangan kepala sekolah. Namun bapak kepsek sangat santai menanggapi aduan kami. Baginya itu sudah hal biasa, karena dulunya lahan sekolah adalah bekas pembuangan mayat peperangan melawan Belanda dulu. Memang sih pesantren kami dari pintu gerbang menjorok ke bawah, seperti jurang dari atas. Sehingga saat akan menuju sekolah atau asrama dari gerbang, kami akan berjalan menurun sedangkan saat akan ke gerbang. Akan lumayan mendaki karena lumayan tebing.


Mungkin karena sebab itulah sekolah pesantrenku dulu sangat angker, pengalaman horor ini masih sangat membekas dan sering terbayang dalam benak. Aku masih penasaran saja, ternyata alam ghaib sangat dekat dengan kehidupan manusia.


Tiap hari menjelang malam, aku selalu ketakutan. Tidur selalu tersentak karena suara langkah kaki yang menggema di lorong asrama. Dan penampakan mengerikan lainnya, akhirnya aku pindah sekolah dan menolak beasiswa ke Kairo karena tak kuat menahan lebih lama tinggal di asrama yang angker.


Yang aku mau tanya nih ke Kak Frislly Herlind, Citra Prima, dan Rika Ardilla dalam #Oktoberhantu



- Kenapa bisa Jin menyamar seolah menjadi korban pengantin di dalam kisahku di atas, saat merasuki tubuh salah satu temanku?


- Kira-kira itu langkah kaki apa, ya? Apakah kaki beruang yang juga mengganggu kami saat tengah malam hingga membuat kedua asrama saling salah paham?


Mungkin itu saja, Kak. Sekian thread aku, silahkan berdiskusi dengan santun dan santai, ya. Terima kasih.


Sumber : Opri dan Dokpri
Diubah oleh Jancuk056 21-10-2020 08:24
aan1984
senja87
tien212700
tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.4K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.