dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Rakyat Desak Thailand Ubah Negara Jadi Republik
Rakyat Desak Thailand Ubah Negara Jadi Republik
Ahmad Islamy Jamil · Jumat, 25 September 2020 - 15:42 WIB

Massa menggelar unjuk rasa antipemerintah di dekat Istana Raja Thailand, Sabtu (19/9/2020) lalu. (Foto: AFP)


BANGKOK, iNews.id – Tagar #RepublicofThailand menjadi topik hangat Twitter di Thailand pada Jumat (25/29/2020). Aspirasi rakyat yang menghendaki perubahan bentuk Negara Thailand menjadi republik itu menggema setelah parlemen setempat menunda keputusan soal usulan perubahan konstitusi seperti yang dituntut para pengunjuk rasa.

Selama lebih dari dua bulan terakhir, gelombang protes antipemerintah mengalir deras di negeri gajah putih. Beberapa pemimpin demonstran menyatakan, mereka menginginkan reformasi konstitusi untuk mengurangi kekuasaan monarki Raja Maha Vajiralongkorn, namun tidak berarti menghapus kekuasaan itu seluruhnya.
ADVERTISEMENT

BACA JUGA:
Thailand Laporkan Facebook dan Twitter ke Polisi
Hari ini, tagar yang didengungkan oleh para pendukung republik—yang kebanyakan ditulis dalam Bahasa Inggris daripada Bahasa Thailand—telah digunakan di lebih dari 730.000 tweet dan menjadi tagar trending teratas di Thailand pada pagi tadi, menurut Twitter.
Istana Kerajaan Thailand enggan memberikan komentar saat dimintai tanggapan atas protes atau tuntutan reformasi kerajaan itu.
BACA JUGA:
Demo Dekat Istana, Puluhan Ribu Demonstran Tuntut Perdana Menteri Thailand Mundur
Sementara, Juru Bicara Pemerintah Thailand, Anucha Burapachaisri, mengaku belum melihat tagar tersebut di Twitter dan menolak mengomentarinya. Akan tetapi, dia mengklaim Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha telah mendengarkan masukan semua pihak tentang masalah konstitusi.

“Ada yang mau amendemen UUD dan ada yang tidak,” ujar Burapachaisri, dikutip Reuters, Jumat (25/9/2020).
BACA JUGA:
Surati Rektor, Thailand Ingin Mahasiswa Hentikan Tuntutan Reformasi Monarki
Parlemen Thailand—yang didominasi oleh entitas politik pendukung pemerintah—memberikan suara mereka pada Kamis (24/9/2020) untuk menunda pengambilan keputusan soal perubahan konstitusi. Keputusan itu membuat marah para pengunjuk rasa dan anggota parlemen dari pihak oposisi. Mereka menuduh perwakilan penguasa di parlemen sedang mencoba mengulur waktu.

https://www.inews.id/news/internasio...-jadi-republik
samsol...
samsol... memberi reputasi
1
963
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
icon
78.8KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.