China terkenal dengan kerajaan yang masyur di zamannya, perdagangan dan peradaban di China itu pun sudah maju hingga ke berbagai wilayah di dunia.

Namun kenapa sekarang Tiongkok ada dalam genggaman komunis, sebenarnya apa yang terjadi sih? Kok bisa dari sebuah dinasti besar kini menjadi Republik dengan idiologi komunis, hmmm mau tahu ceritanya yuk sini tak dongengin gan.

Pada masa 4000 tahun yang lalu dinasti Tiongkok silih berganti, politik di dinasti Tiongkok memang memberikan kesan bahwa apapun bentuk pemerintahan penghianat akan selalu ada. Maka jangan heran dinasti Tiongkok tak lepas dari perebutan kekuasaan antara abdi dalem kerajaan.



Hingga sampailah di dinasti terakhir yaitu Dinasti Qing dengan Kaisarnya bernama Pu Yi. Sebelum membahas lebih lanjut kenapa dinasti terakhir runtuh digantikan dengan komunisme, kita pelajari dulu yang dimaksud dengan komunis.

Ingat komunis itu tidak anti Tuhan, komunis bukan atheis, komunis di Indonesia sendiri besar oleh syarikat Islam merah, yang berarti komunis itu beragama namun mempunyai pemahaman sosialis yang di dengungkan oleh Karl Marx & Friedrich Engels karena melihat eksploitasi oleh pengusaha terhadap para pekerja di abad 19. Revolusi Industri cukup pesat, memaksa cukong atau kaum pemodal dapat menjinakkan pekerja dengan upah rendah, jam kerja yang tak manusiawi dan sebagainya.

Dalam mimpi komunis yang diciptakan Karl Max, manusia itu sama rata sama rasa, tidak ada yang lebih kaya dan tidak ada yang lebih miskin, bahasa kerennya mungkin makan gak makan yo wes ngumpul bareng, suka dan duka bersama. Otomatis pemikiran sosial yang memberikan kehidupan baru kepada orang yang susah hidupnya, terutama para buruh menjadi bersemangat.



Lantas pemenuhan segala kebutuhan masyarakat menjadi tanggung jawab siapa? Murni tanggung jawab pemerintah, negara yang mengatur produksi untuk kemakmuran rakyatnya. Negara memberikan apa yang masyarakatnya inginkan, semua fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup di tanggung negara. Setidaknya itu mimpi komunisme, walau ternyata faktanya manusia tidak bisa di jadikan sama rata, sama rasa.

Negara yang pertama kali mengadopsi paham ini adalah uni soviet, pada oktober 1917. Sudah pasti Uni Soviet dianggap biang kerok karena kapitalis mulai tersingkir, maka banyak yang tak suka dengan uni soviet. Namun ketika perang dunia II terjadi, uni soviet membantu sekutu memenangkan perang terhadap Jerman yang beridiologi fasis.

Disinilah awal paham komunis itu menyebar hingga ke banyak negara, dan salah satunya adalah Tiongkok. Dinasti Qing yang berasal dari Manchuria pun runtuh, perang saudara membuat Dinasti itu tak berjalan lama.





Terjadinya Revolusi Xinhai membuat pondasi dinasti tak bisa disatukan kembali, disinilah perebutan kekuasaan terjadi semua wilayah terjadi perang saudara hingga ekonomi pun lumpuh keadaan kacau balau.

Ditengah ketidak pastian kepemimpinan Tiongkok pun menjadi sistem Republik pada tahun 1912, dengan kekuatan besar yang berasal Guomindang sebagai Partai Nasionalis yang dipimpin oleh  Sun Yat-sen dan Gongchandang sebagai Partai Komunis.

Namun saat itu Tiongkok dipimpin oleh para nasionalisme dan Sun Yat-Sen menjadi Presiden, namun Tiongkok tetap saja masih kacau balau banyak perang saudara disana sini. Pimpinan pun digantikan oleh Yuan Shikai, hanya 2 tahun ia pun meninggal. Lalu beralihlah kekuasaan kepada  Chiang Kai Shek.



Di tangan Chiang, Gongchandang dianggap akan merusak budaya Tiongkok. Dari sinilah perseteruan dengan komunis pun terjadi di tanah Tiongkok.

Perang terhadap komunis pun terjadi, hingga akhirnya banyak wilayah yang militernya ditarik meninggalkan kekosongan kekuatan di Manchuria. Pada tahun 1931, Jepang pun menginvasi Manchuria yang tidak dijaga ketat oleh militer Tiongkok.

Chiang Kai Shek, bukannya memilih perang terhadap Jepang malah semakin intens membantai paham komunis. Disinilah akhirnya Chiang Kai Shek pun menjadi Presiden, pada 10 Oktober 1928.



Gongchandang walaupun kalah dimana-mana namun membuat masyarakat simpati, ketika Jepang invasi pemerintah malah sibuk membantai rakyat sendiri. Banyaknya pejabat Guomindang yang korupsi, dan bertindak sewenang wenang di wilayah yang di pimpinnya membuat rakyat Tiongkok semakin muak.

Mereka menaruh simpati pada komunis hingga ada salah satu tokohnya Mao Zedong yang menjadi Robin Hood di sana, pasukannya melakukan perampokan kepada orang kaya lalu dibagikan kepada rakyat yang sedang susah. Maka simpati rakyat pun semakin besar kepada komunis.

Di tahun 1936, Chiang Kai Shek di tekan banyak pihak untuk gencatan senjata dengan komunis. Disini fokus antara dua poros besar ini adalah melawan Jepang. Dari tahun 1937 mereka pun mengobarkan peperangan terhadap Jepang, Uni Soviet pun membantu Tiongkok memerangi pihak Jepang. Hingga pada agustus 1945 Jepang pun menyerah kalah, disinilah awal dari Chiang Kai Shek dan Mao Zedong berdamai.



Namun hal itu tak berlangsung lama, Chiang kembali membantai komunis hingga pasukan mereka tinggal sedikit dan sayangnya penghapusan komunis dari tanah Tiongkok terhalang oleh Amerika Serikat, ketika itu Amerika membantu dana untuk keperluan Tiongkok yang hancur lebur. Dan meminta Chiang tidak meneruskan perang saudara, maka ia pun menuruti apa yang di inginkan pihak Amerika untuk gencatan senjata sebagai pemenang perang terhadap Jepang.

Amerika berharap Tiongkok menjadi sekutu mereka dimasa depan, namun ternyata Mao Zedong memanfaatkan hal ini dengan melatih pasukannya pada uni soviet. Ia pun menggalang kekuatan rakyat yang benci pada pemerintahan Guomindang.

Akhirnya perang saudara kembali pecah pasukan komunis Gongchandang mulai kudeta merangkak dengan bantuan soviet dan rakyat yang simpati dengan mereka. Di tahun 1948 komunis pun mulai mengepung pasukan pemerintah di kota besar.



Puncaknya 1949, pasukan komunis menyudutkan Chiang serta para petinggi Guomindang, merekapun terpaksa melarikan diri ke pulau Taiwan. Disini akhirnya pada 21 September 1949, Mao Zedong memproklamirkan negara baru di tanah Tiongkok.

Negara itu dinamakan Republik Rakyat Tiongkok (People’s Republic of China) dan pemerintahannya di bawah Partai Komunis Tiongkok (Communist Party of China) dengan Presiden pertamanya adalah Mao Zedong.

Sedangkan Chiang sendiri mendirikan Republik Tiongkok ke Taiwan dengan nama resmi Republic of China. Walau sebenarnya Chiang bisa saja dibumi hanguskan oleh pihak komunis tapi itu tidak terjadi. Amerika membantu Chiang, di tanah Taiwan.

Ketika Tiongkok berubah haluan menjadi komunis, tentu saja membuat Amerika Serikat meradang, ia pun membantu negara-negara yang ingin melawan komunis seperti Taiwan, Korea Selatan, sampai perang Vietnam. Dimana Amerika juga membantu Vietnam Selatan, bahkan di Indonesia sendiri tak lepas dari bantuan Amerika untuk menghabisi komunis berkembang.



Apakah di tangan komunis Mao Zedong berhasil menjadi negara kuat? Faktanya tidak, karena kebijakan komunis mengharuskan hasil panen untuk dikelola negara. Dan kebijakan Mao yang ngawur membuat petani makin menderita, dimana petani dipaksa membuat baja hingga hasil panen pun tidak ada dan rakyat pun kelaparan namun ketika itu siapa yang protest akan dihabisi tanpa ampun.

Rakyat pun pasrah, namun Zhou Enlai langsung intervensi kebijakan Mao yang ngawur. Tapi tetap saja Mao Zedong memberikan banyak kebijakan ngawur hingga ingin merubah budaya Tiongkok. Setelah Mao wafat, disinilah tonggak kemajuan China pun dimulai.

Di era Deng Xiaoping, banyak sistem yang dirubah termasuk banyak timbulnya pengusaha. Penerapan kebijakan ekonomi yang kapitalis membuat Tiongkok modern semakin jauh dari sistem komunis yang digaungkan Karl Marx.

Bila kita melihat Tiongkok saat ini walau masih berhaluan komunis, namun Tiongkok sudah sangat jauh menyimpang dari apa yang di gagas oleh Karl Marx dan Engels tentang komunisme itu sendiri. Sedangkan Uni Soviet sendiri yang mempertahankan komunisme harus hancur lebur meninggalkan cerita, dan hanya menyisakan Rusia.



Itulah sedikit dongeng tentang bagaimana awalnya negara Tiongkok bisa menjadi komunis, semoga berguna ya gan. Saya, c4punk see u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google