Setiap orang pasti menginginkan pada saat usia senja kelak bisa menikmati hari-hari dengan tenang. Tidak perlu banting tulang. Tidak perlu memeras keringat. Tidak perlu pula memikirkan besok makan apa. Segala kebutuhan sekadar untuk makan saja harusnya bisa terpenuhi tanpa harus bekerja keras.

Memang tidak mudah mewujudkan itu. Duit tidak akan datang dengan sendirinya tanpa harus bekerja. Kecuali mereka yang mendapatkan tunjangan pensiun, seperti halnya ASN. Tanpa bekerja pun duit akan tetap mereka terima. Rutin tiap bulan. Atau mereka yang mempunyai anak yang ingat balas budi, yang walau untuk hidupnya saja masih tidak cukup akan tetapi masih mau berbagi dengan orang tua yang sudah lanjut usia.

Namun kenyataannya tidak semua orang dihari tuanya mendapatkan tunjangan pensiun. Tidak semua orang punya anak yang ingat balas budi. Mereka, anak-anak yang tidak tau balas budi hidup mewah, sementara orang tua mereka yang sudah renta harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pekerjaan yang digelutipun tidak bisa dibilang ringan. Malah bisa dibilang berat dalam ukuran tenaga mereka. 2 diantaranya adalah:

1.  Tukang becak

Tukang becak sering kita jumpai di pasar-pasar sembako. Di daerah gw kebanyakan yang narik becak adalah para orang tua. Bahkan bisa dibilang sudah sangat tua. Bisa dibayangkan ketika muatan di depannya penuh, dengan susah payah dia mengayuh becaknya. Becaknya pun berjalan dengan sangat pelan. Mungkin lebih cepat jalan kaki. Belum lagi kalau ketemu tanjakan. Terpksa dia harus minta bantuan orang lain untuk mendorongnya.



2. Tukang gerobak

Tukang gerobak juga sama dengan tukang becak, hampir didominasi oleh orang tua. Biasanya gerobak yang ditarik oleh para orang tua tersebut berisi sampah yang diambil dari rumah-rumah warga, lalu dibuang ke TPA. Tiap bulan warga yang sampahnya diambil dan dibuangkan memberi uang.

Sebuah pekerjaan yang juga sangat berat. Perlu tenaga yang lebih untuk bisa menarik gerobak yang penuh dengan sampah rumah tangga tersebut. Belum lagi baunya yang menyengat.



2 pekerjaan di atas, mungkin hanya itu yang bisa mereka lakukan. Di kantor tak mungkin ada yang mau menerimanya, di perusahaan apa lagi. Kuli bangunan mereka tak mungkin kuat, dan tentu saja tak mungkin ada yang mau mengajaknya.

2 pekerjaan di atas sering kita jumpai. Dan pasti, siapapun pasti akan tersentuh jika kebetulan melihat mereka sedang melakukan pekerjaannya, meskipun mereka bukanlah orang tua kita.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana dengan anak-anak mereka? Apakah anak-anak mereka tidak merasa iba?

Hidup pada hakekatnya sendirian.  Pada saat di dalam rahim sendirian. Setelah mati dan dikubur juga sendirian. Ketika berada di dunia pun pada hakekatnya juga sendirian. Teman, saudara, bahkan anak pada hakekatnya adalah orang lain. Tidak bisa berharap penuh pada meraka. Terlebih soal uang. Mereka juga punya keperluan. Mungkin inilah yang ada di benak para lanjut usia yang masih tetap bekerja. Bekerja hari ini untuk makan esok hari.



Sumber: pengamatan orang sekitar dan opini pribadi.