• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 4 Alasan Aksi Demo Tidak Seharusnya Dilakukan Mahasiswa Muslim..Nomor 4 Emejiing

fightclub2020
TS
fightclub2020
4 Alasan Aksi Demo Tidak Seharusnya Dilakukan Mahasiswa Muslim..Nomor 4 Emejiing
Halo gansis..
selamat datang di trit ane


5 Alasan Aksi Demo Tidak Seharusnya Dilakukan Mahasiswa Muslim


Inilah hal-hal yang menjadi alasan bagi mahasiswa muslim untuk tidak ikut melakukan aksi massa - demonstrasi - unjuk rasa (kadang modus diperhalus dg sebutan 'aksi damai' )

Subjeknya ane persempit sebagai mahasiswa, karena generasi ini yg masih darah muda, berkobar2, galau, tuna tujuan hidup dan auto-gampang disulut.


Kemudian atributnya 'muslim' untuk melihat hal-hal itu dari perspektif muslim

Mari kita kuuuy...

1. Demonstrasi adalah praktik ajaran Komunis & Marxisme



Demonstrasi (aksi pagelaran massa) pertama kali dipopulerkan oleh Lenin, tokoh komunis Unisovyet. Di tahun 1917 Lenin memprovokasi kaum proletar (buruh) untuk mogok dan melakukan aksi protes melawan Kerajaan Tsar Rusia yg berkuasa saat itu selama berhari2 dan menebarkan kekacauan dan teror yg puncaknya adalah para buruh bersama Lenin melakukan pemberontakan bersenjata dan menggulingkan (kudeta) kekuasaan Tsar dan mendirikan Republik Unisovyet berhaluan Komunis-Marxisme, dengan menumbalkan korban di kedua belah pihak.

Modus yg sama terjadi dalam berdirinya negara RRC di Tiongkok dan aksi2 massa PKI th 1965 di Indonesia dulu.

Konon Ketua PKI DN Aidit dan Muso saat bergabung dg Komintern (Komunis Internasional) menjalani pembekalan di Unisovyet. Mata kuliah wajib yg mereka pelajari diantaranya metode pagelaran massa (aksi demo)dan teknik agitasi dan propaganda, yg menjadi ciri khas partai-partai berhaluan komunis-marxis di seluruh dunia.

Metode aksi massa ini merupakan tafsiran Lenin atas ajaran Karl Marx (Marxisme) bahwa kemenangan kaum proletar (buruh) dapat terjadi hanya melalui benturan langsung atau pergulatan antar kelas - borjuis kapitalis vs proletar.

Tidak dianjurkannya mahasiswa muslim untuk berdemo sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. yaitu barang siapa mengikuti suatu kaum maka dia adalah bagian dari kaum tersebut.

Akidahnya muslim tapi prilaku Leninis-Komunis ? Hmmm ngga banget lah yaa


2. Diperintahkan Melawan lewat Diplomasi



Bila melihat penguasa yg kita anggap zolim, diperintahkan untuk : Menguasai masalah - Berwawasan - Bertutur kata - Santun. Ini semua disebut BERDIPLOMASI atau tabligh.

Diplomasi itu penting karena dg ini kita bisa mencapai win-win solution, menghindari kemudharatan dan memenangkan perang tanpa pertempuran dan jatuh korban.

Bahkan ahli perang Tiongkok kuno, Sun Tzu mengatakan 'Kemenangan sejati adalah kemenangan yang diraih sebelum pertempuran itu dimulai'

Kalau belum sanggup berdiplomasi lalu kita kudu ngapain dong ? Ya belajar sih, menambah wawasan, mengasah keahlian.

Pun kalo kita belum bisa berdiplomasi itu artinya memang kita belum memahami masalahnya dan belum waktunya bagi kita untuk memecahkan masalah itu. Kalau kita belum paham masalahnya lalu kebelet melakukan aksi yaa artinya kita sudah ditunggangi emoticon-Frown

Kalau cuma aksi bergerombol unjuk rasa, angkat spanduk, teriak2. Itu ngga perlu belajar, apalagi memahami masalah, siapapun bisa. Bahkan bocil medsos pun bisa emoticon-Big Grin

Ngga level lah yaa yg begitu dg status 'mahasiswa'


3. Bukan Muhrim

Saat aksi demo, massa yg banyak bercampur tidak bisa dipisahkan lagi antara mahasiswa laki2 dan perempuan. Sudah sangat tentu ini tidak sesuai dengan karakter muslim yg sangat protektif bukan hanya dari maksiat bahkan dari bibitnya.

Emang ada ayatnya kakaaa ? cari sendiri yaa..


4. Bicaralah yang Baik atau Diam

Tujuan aksi demo itu "Quantitatif dan bukan Qualitatif". Jadi penggalangan semakin banyak massa itu ingin menunjukan bahwa apa yg mereka usung itu benar. Kebenaran itu ditunjukan dg bukti jumlah massa yg terkesan banyak.

Padahaaal Elisabeth Neumann dan Noelle mengungkapkan dalam teori Spiral of Silence-nya bahwa banyaknya massa yg berdemo itu tidak seberapa jumlahnya dibandingkan dg mereka yg "diam". Massa yg diam inilah yg disebut Neumann-Noelle dg Lingkaran Hening.

Diamnya mereka bisa saja krn tidak setuju tetapi tidak berani mengungkapkan krn takut dipersekusi oleh massa demo yg agresif (nekat) dan sebagian besar diam karena memang tidak paham masalah yg sebenarnya dan memilih dg bijak untuk tidak mengambil posisi dengan membabi buta.

Inget ga siapa yg pernah menganjurkan begini ?

Yaa betul itulah hadist nabi "Bicaralah yang baik atau diam"

adem ayem deh pasti negeri kita kalo mahasiswanya bisa mengamalkan hadist indah itu. emoticon-angel


5. Pendapat Ulama



Tidak banyak ulama yang berani menyoroti hukumnya berdemonstrasi dalam islam. Sebab sebagian ulama ada yg sudah menganggap aksi demo itu 'jihad'. Mungkin juga beberapa dari mereka takut dituduh fanatik anti-demokrasi karena melarang demo.

Tapi hey, aksi demo itu cuma atribut demokrasi lhoo...bukan demokrasi itu sendiri.Banyak cara dalam sistem demokrasi untuk menyampaikan pendapat selain aksi demo. Bahkan di banyak negara eropa warganya jarang demo, kecuali para simpatisan partai berhaluan kiri atau komunis-marxis (yg memang aksi demo itu adalah modulnya) di Eropa.

Pertimbangan para ulama yg melarang demo tak lain adalah MUDHARAT atau dampak negatif yg 'mendompleng' aksi demo itu sendiri seperti ditunggangi kelompok dg niat terselubung, dibonceng kelompok2 anarkis yg ingin mengail untung di dalam kerusuhan massal bakar2an, jatuhnya korban nyawa dsb

Masih mau demo ?

Hmm belajar aja deh yaa. Biar otak, akal dan lisan kamu tajam dan tidak tumpul seperti orasi mu atau mati seperti spanduk aksi mu

".. dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya." (QS Yunus : 100)


jangan lupa cendolnya gansis dan emoticon-Rate 5 Star





Quote:
Diubah oleh fightclub2020 13-10-2020 04:53
bedilsaktirezasaurstien212700
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
3
2.2K
43
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.