Tradisi "Buang Ayam" pada hajatan pengantin





Hai, apa kabar, Sahabat Kaskus? Semoga hari ini tetap dalam keadaan sehat ya. Oh ya, tetap jalankan protokol kesehatan di masa pandemi ini, ya.

Oke, kali ini ane mau bahas soal tradisi "Buang Ayam"saat hendak melaksanakan hajatan pengantin.



Apa sih tradisi buang ayamitu? Jika Agan Sista pernah tinggal di sekitar daerah Jawa Tengah seperti ane, mungkin pernah melihat tradisi ini saat tetangga atau kerabat melaksanakan hajatan pengantin.

Buang Ayam adalah kegiatan adat atau tradisi yang telah turun temurun dilakukan sebagian masyarakat. Tradisi membuang sesaji berupa makanan, buah-buahan dan seekor atau sepasang unggas, biasanya sih yang ane lihat itu, kalo gak ayam, ya bebek. Sepengetahuan ane selama ini sih, itu. Seperangkat sesaji itu dibuang di jembatan atau sungai yang akan dilewati oleh rombongan pengantin. Baik rombongan dari pengantin pria saat melaksanakan hajatan di keluarga pengantin wanita atau sebaliknya ya, GanSist.



Tradisi ini pada sebagian masyarakat diyakini sebagai tolak bala agar dijauhkan dari aral dan rintangan saat melakukan prosesi hajatan pengantin. Agan Sista percaya? Kalo ane sendiri, terus terang gak percaya. Karena ane pernah menyaksikan sendiri kerabat yang hendak melakukan hajatan pengantin. Yuk cekidot cerita pengalaman ane.



Ane pernah menjadi salah satu rombongan dalam mengantarkan sepasang pengantin yang tak lain kerabat sendiri. Kebetulan ane satu kendaraan dengan keluarga sang pengantin. Saat itu kendaraan yang ane tumpangi bersama sang pengantin mendadak mengalami pecah ban. Alih-alih pecah ban, terdengar omongan bahwa tidak membuang sesaji di jembatan yang akan dilewati rombongan pengantin. Padahal sih, kerabat ane udah melakukannya. Jadi, menurut ane aral atau rintangan itu tidak ada hubungannya dengan tradisi "buang ayam"ya, GanSist.

Kalo ane sendiri sih, misalkan keluarga ane melakukan hajatan pengantin, solusinya berikut ini:

1. Berdoa demi kelancaran acara
2. Jaga kesehatan agar tetap fit saat menjalankan hajatan pengantin
3. Melakukan persiapan yang matang dari sarana dan prasarana yang akan mendukung pelaksanaan acara ( tempat, kendaraan dan peralatan lainnya)

Nah, di atas sekelumit tentang tradisi "Buang Ayam" versi ane, GanSist. Bagaimana dengan cerita GanSist tentang pengalaman saat menyaksikan hajatan pengantin? Yuk bagikan di sini secara santun dan pastinya santuy.

Cukup sekian, sampai jumpa lagi di thread ane berikutnya. Terima kasih dan Wassalam.



Sumber: Opini pribadi
Gambar: Pinterest dan sumber tercantum di gambar