kartu.prakerjaAvatar border
TS
kartu.prakerja
Duh, Dua Aktivis Positif Covid-19 padahal Pimpin Orasi Ribuan Massa Tolak Omnibus Law

Sejumlah aktivis buruh dan mahasiswa berorasi di atas mobil pick up di jalan yang berada di luar pekarangan Kantor DPRD

Dua orang aktivis buruh positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan dengan metode rapid test yang dilakukan tim medis di DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (8/10/20).

Kedua aktivis buruh tersebut salah satunya berinisial SB, sempat bergabung dengan seribuan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di jalan yang berada di luar pekarangan Kantor DPRD Kepri. SB sempat memimpin orasi di atas mobil "pick up" dengan menggunakan pengeras suara.

BACA JUGA

Duh, Hasil Kajian Terkini, Ini Penyebab Seseorang Pilih Temui Ajalnya SendiriMengintip Apa Saja Isi Perpres Vaksin Covid-19Mahasiswa Ikut Demo Omnibus Law, Dosen UWKS Beri Nilai A, Ade Armando: Dosennya bodoh

Aksi SB dan buruh hanya berlangsung sekitar 15 menit. Mereka kemudian masuk ke Kantor DPRD Kepri dengan alasan ada kepentingan lain terkait permasalahan ketenagakerjaan, yang mau dibahas bersama Kepala Disnaker Kepri.

Pihak kepolisian dan Satpol PP yang berjaga-jaga di pintu masuk DPRD Kepri hanya mengijinkan 10 orang perwakilan buruh. Namun sebelum masuk ke gedung itu, para buruh wajib diperiksa dengan metode rapid test.

Hasil rapid test, SB dan seorang rekannya reaktif COVID-19. Kemudian mereka dibawa ke Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RSUP Kepri) untuk dilakukan tes usap (swab).

"Kami sampaikan ke teman-teman mahasiswa bahwa ada dua orang yang ikut aksi reaktif COVID-19," kata anggota Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Hasyim.

Hasyim juga mengimbau mahasiswa untuk menggunakan masker secara benar dan menjaga jarak fisik saat menyampaikan aspirasi.

Namun mahasiswa tidak menanggapi informasi yang disampaikan Hasyim maupun pihak kepolisian. Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja tetap berlanjut.

Massa berkerumun, dan berupaya melewati kawat berduri yang menghalangi mereka masuk ke Kantor DPRD Kepri.

Polisi pun akhirnya membubarkan secara paksa massa pendemo karena negosiasi gagal dilakukan.

https://www.netralnews.com/peristiwa...ak-omnibus-law

Duh, corona giveaway gratis lewat muncratan ludah sang pimpinan orasi dari atas mobil
emoticon-Turut Berduka

 

Waspada! Ini Efek Jangka Pendek & Panjang yang Bisa Dirasakan Pasien Sembuh Covid-19

Meski pasien Covid-19 telah dinyatakan sembuh, mereka merasakan efek jangka panjang di dalam tubuhnya.

Walaupun pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh ini sudah bebas keluhan, tapi banyak pula yang mengalami beberapa gejala jangka pendek dan panjang.

Sebagaimana yang dikutip Solopos.com dari unggahan seorang dokter, Adam Prabata di akun Instagramnya, @adamprabata, 87,4 persen pasien sembuh masih merasakan satu gejala. Gejala tersebut akan dirasakan kurang lebih selama 60 hari sejak muncul pertama kali.

Lebih dari 50% pasien Covid-19 yang sudah sembuh masih bergejala pasca dinyatakan sembuh, bahkan hingga 3 bulan setelah sembuh. Keluhannya meliputi nyeri otot, lelah, batuk berdahak, hingga diare," ungkap pengguna akun @adamprabata, Rabu (7/10/2020).

Adapun gejala yang dirasakan adalah 16-53 persen mudah lelah, 14-43 persen sesak napas, 31 persen gangguan pencernaan dan 22-27 persen nyeri dada dan sendi.

Selain gelaja-gejala tersebut, pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 juga mempunyai efek jangka panjang yang berpengaruh terhadap kinerja jantung dan paru-paru serta sistem saraf.

Kesehatan Jantung

Dalam penelitian yang ditampilkan pula oleh Adam menyebutkan sebanyak 78 persen pasien ditemukan memiliki masalah jantung akibat Covid-19 setelah 71 hari pasca sembuh.

Kemudian, ada 60 persen pasien juga ditemukan radang otot jantung pada 71 hari setelah sembuh.

Dan terakhir 46 persen atlet yang terkena Covid-19 dan kategori orang tanpa gejala (OTG) namun sudah sembuh, mereka terdeteksi pula terkena radang atau cedera otot jantung.

Paru-paru

Dalam unggahan tersebut juga ditampilkan sebanyak 71 persen pasien sembuh Covid-19 terdeteksi adanya kelainan dan penurunan fungsi paru-paru. Hal itu terjadi rata-rata tiga bulan setelah sembuh.

Selain itu, ada 75 persen pasien yang sembuh dari Covid-19 juga mengalami penurunan fungsi paru-paru pada satu bulan setelah sembuh.

Sistem Saraf

Efek jangka panjang pada pasien sembuh dari Covid-19 terakhir terdapat pada sistem saraf.

Mereka masih bisa merasakan sakit kepala, vertigo, gangguan penciuman serta pengecapan meski telah dinyatakan sembuh Covid-19.4

Kemudian, ada pula laporan yang menyebutkan ada pasien yang terkena radang otak, kejang, strok, perubahan suasana hati meski telah sembuh dari Covid-19. Sakit tersebut muncul dua sampai tiga bulan sejak gejala muncul.




https://www.google.com/amp/s/m.solop...19-1085307/amp

Klaster buruh
Diubah oleh kartu.prakerja 08-10-2020 12:05
nomorelies
biohazard89
3120classic
3120classic dan 2 lainnya memberi reputasi
1
919
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.