Youtube sebagai platform berbagi video didirikan oleh tiga mantan karyawan Paypal pada 14 Februari 2005. Awal-awal berdirinya Youtube situs tersebut berisikan video-video kiriman dari pengguna yang kebanyakan adalah video-video pendek amatir, video keluarga, dan konten-konten ringan lainnya. Youtube kemudian dibeli oleh Google pada akhir tahun 2006 dan kemudian mulai dikembangkan menjadi lebih besar lagi. Perlahan Youtube juga berisikan video-video trailer film hingga video berita.

Memasuki 2010an popularitas Youtube meningkat drastis ketika itu konten kreator di luar negeri mulai bermunculan. Sedangkan Youtuber di Indonesia mulai bermunculan ketika orang-orang tahu ternyata Youtube bisa menghasilkan uang. Hingga ada sebutan "Youtube lebih dari TV". Mungkin sekitar lima atau enam tahun yang lalu jargon tersebut masih relevan karena Youtube dan TV pada saat itu jelas berbeda.



Akan tetapi pada saat ini justru menjadi nyaris tidak ada bedanya. Kenapa?







Dengan tiga alasan di atas kita bisa melihat dua media yang sebenarnya dulu berbeda pangsa pasar kini menjadi nyaris tak bedanya. Yang membedakan adalah di Youtube kita bisa bebas memilih tayangan. Akan tetapi jika kita melihat video-video yang menjadi trending di Youtube Indonesia, isi kontennya kebanyakan tidak jauh berbeda dengan di TV. Contohnya tentang tren pacaran dua artis. Ini menandakan mau di TV atau di Youtube selera masyarakat kita yang begitu-begitu saja.

Balik lagi ke TV, sejak beberapa bulan terakhir juga ada sejumlah stasiun TV yang menayangkan konten-konten potongan video di sosmed dan diberi narasi. Saking banyaknya ane lupa sama judul-judulnya karena semuanya serupa dan susah dibedakan. Mau di channel TV manapun dan apapun judulnya ya tetap begitu-begitu saja tak bedanya.

Selera memang tidak bisa dipaksakan. Akan tetapi selera tontonan bisa mencerminkan kepribadian dan kecerdasan sebuah bangsa.

Gimana tanggapan agan?