theoneta
TS
theoneta
Perubahan Aktivitas Cari Nafkah Di Lingkungan Rumah Ane Hingga Kini




Siapa yang mau memungkiri bahwa penyebaran Covid-19 sedemikian masiv tanpa terkecuali di Negeri kita tercinta ini. Setiap pemberitaan media massa, elektronik maupun onlinetidak henti-hentinya membahas mengenai pandemi yang mewabah dan memakan banyak korban jiwa ini. Tapi tetap dalam doa ane maupun masyarakat seluruh dunia berharap agar wabah virus corona segera berakhir. Salah satu sektor yang terkena dampak adalah ekonomi. Melalui pemberitaan, keadaan ini semakin jelas bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan seperti dikutip dalam liputan6.com:

Quote:

Dari penuturan Menkeu di atas sesuai dengan keadaan di lapangan. Sektor perekonomian mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan di sekitar tempat tingga l ane, tetangga, saudara, kerabat mengeluhkan sulitnya mencari pendapatan di tengah pandemi ini. Sebelum Covid-19 diberitakan mewabah tanggal 2 Maret 2020,aktivitas bekerja atau dalam kaitan 'mencari nafkah' berlangsung secara normal di sekitar rumah ane tinggal. Mereka yang bekerja di kantor seperti biasa pergi sesuai ketentuan jam kantor. Mereka yang punya usaha bengkel, reparasi AC, berdagang di pasar berjalan tanpa ada kendala. Termasuk ane juga merasakan hari-hari kerja seperti biasanya menghabiskan waktu selama 8 jam di kantor tempat ane bekerja.


Pada awalnya berita Covid-19 hanya mencakup wilayah di luar Indonesia namun seiring berjalannya waktu, 2 Maret 2020 muncul pemberitaan terkait kasus pertama penderita Corona melalui pengumuman dari Bapak Presiden Joko Widodo seperti dilansir pada DetikNewsberikut ini:

Quote:

Berita ini tentu menghebohkan sekaligus membuat khawatir masyarakat di Indonesia. Seperti diketahui bahwa virus Corona sifatnya menular dan dapat menjangkiti siapa saja tanpa pandang usia. Bahkan ganasnya pandemi ini telah menimbulkan ribuan lebih korban jiwa. Meskipun khawatir saat pemberitaan itu aktivitas mencari nafkah ane maupun orang-orang di sekitar ane masih berjalan seperti biasanya.

Dua minggu berlalu, barulah keadaan mulai semakin menyulitkan ada teman ane yang dirumahkan, tetangga ane yang sepi pelanggan, pembatasan berjualan di pasar dan interaksi jual-beli turut dibatasi. Tapi bagi ane kondisi masih stabil dan ane hanya mendengar teman dari divisi lain dirumahkan sedangkan ane masih tetap rutin kerja di kantor. Pemerintah daerah juga memberlakukan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Hal ini adalah upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.


Dapat ane katakan setelah wabah coronasemakin menjadi-jadi di Indonesia tanpa terkecuali di sekitar lingkungan rumah ane, tak dapat dielakkan lagi kondisi kesulitan ekonomi mulai dirasakan. Termasuk ane sendiri yang pada akhirnya harus menjalani WFH dan pemotongan gaji. Sesuatu yang tadinya tidak memberatkan ane pada kenyataannya justru semakin memberi pengaruh besar terhadap kehidupan ane. Kondisi keuangan orang tua yang semakin hari semakin menurun membuat hari ane tergerak untuk membantu mereka meskipun ane sendiri juga merasakan kesulitan. Tagihan bulanan orang tua menjadi tanggung jawab ane, biaya sekolah adik bungsu juga termasuk di dalamnya. Pemotongan gaji sebesar 20% setiap bulannya membuat ane harus berjibaku dengan kondisi saat ini.


Tapi hal ini rupanya dirasakan juga oleh tetangga, kerabat dan sanak saudara yang tinggal di sekitar lingkungan rumah ane. Mereka mengeluhkan jam kerja dan gaji yang dikurangi. Bahkan paling parah ada karyawan yang dirumahkan tanpa mendapat gaji sama sekali. Tidak jarang ada pula dari mereka meminta pinjaman uang ke ane karena keadaan ekonominya mengalami kesulitan. Ane tetap membantu namun tidak dalam jumlah besar alias semampunya saja.

Keadaan ekonomi yang semakin sulit pada akhirnya membuat orang-orang di sekitar ane mencari cara terbaik agar tetap dapat melanjutkan kehidupan. Alih profesi menjadi pilihan saat itu dari mereka yang semula sebagai karyawan kantoran pada akhirnya membuka warung makan atau bercocok tanam. Sebagian lagi ada yang memilih untuk menjadi pekerja lepas untuk tetap menghasilkan pendapatan. Sedangkan ada pula yang tetap memegang prinsip "tidak keluar rumah, maka tidak akan dapat uang" alias tetap memaksakan diri untuk bekerja di luar rumah karena itulah salah satu mata pencaharian yang bisa diandalkan.


Saat ini, perubahan aktivitas mencari nafkah tersebut masih berlangsung termasuk ane yang setiap saat menerima tugas dari kantor untuk dikerjakan di rumah. Bagi ane dengan tetap bekerja dapat membantu orang tua dan adik untuk tetap bersekolah. Bagaimanapun juga harapan ane dan masyarakat menginginkan kehidupan yang seperti sebelumnya, bebas dari wabah dan dapat berinteraksi kembali dengan rekan-rekan kerja maupun di lingkungan sekitarnya. Ane memahami dampak yang mungkin muncul di masa mendatang dari perubahan aktivitas ini mengubah cara berpikir, pola hidup dan interaksi sosial masyarakat. Tanpa terkecuali kemajuan teknologi dengan dukungan platform daring membawa peranan penting untuk bisa menghasilkan pendapatan demi menjaga kelangsungan hidup.


Sekian apa yang ane alami dan keadaan di sekitar lingkungan rumah ane dengan perubahan aktivitas mencari nafkah demi menjaga keadaan ekonomi keluarga masing-masing. Ane berharap pandemi covid-19 dapat segera berakhir dan keadaan perlahan pulih kembali seperti sedia kala.


Sumber Berita: Liputan6.com dan DetikNews
Sumber Fakta : 
Ane yang mengalami ane yang bercerita.




Diubah oleh theoneta 05-09-2020 18:27
linusasurjaleesa331abram945
abram945 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
52.3K
104
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Perencanaan Keuangan
Perencanaan Keuangan
icon
9.1KThread5.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.