theonetaAvatar border
TS
theoneta
[COC] Menangani Emosi Anak dengan Hypnoparenting #AslinyaLo


Kelak ane akan menjadi seorang ayah yang akan membimbing anak-anak, karena tugas ini juga melibatkan ketegasan seorang ayah. Khususnya dalam memahami emosi anak. Pembentukan kecakapan emosi dan sosial anak diawali dengan adanya pemahaman dan sikap toleransi para orang-orang penting di sekitar anak. Hal ini diharapkan mampu menumbuhkan sikap kepedulian dan penerimaan individu terhadap sesama, baik individu maupun kelompok yang dianggap minoritas, tanpa mempersoalkan perbedaan yang ada. Adanya kerjasama yang baik antara keluarga, pendidik formal, dan masyarakat dalam keterkaitannya dalam mendidik anak akan memunculkan hubungan yang harmonis.


Dari berbagai hasil penelitian,tingkah laku bermasalah pada anak usia dini setiap tahun jumlahnya semakin meningkat. Jumlah atau prevalensi ini akan semakin meningkat bila usaha-usaha yang bersifat preventif dan kuratif tidak diperhatikan dengan baik. Berdasarkan urutan banyaknya macam perilaku bermasalah yang timbul adalah; pertama adalah adanya tingkat konsentrasi yang tidak baik atau subjek tidak dapat bertahan dalam program kegiatan belajar selama 10 menit serta perilaku yang ditunjukkan anak tidak dapat duduk diam selama lebih dari 5 menit. Urutan selanjutnya adalah cemas saat berpisah dengan orangtua, saat sendiri, ataupun jemputan belum datang, lalu diikuti perilaku agresif, sulit diatur atau dikontrol, temper tantrum, menuntut perhatian yang lebih, merusak dan melempar mainan dan alat-alat pendidikan, terlalu lekat atau bergantung, menangis berlebihan, gagap atau tidak jelas berbicara, cenderung menyendiri, menunjukkan reaksi ketakutan yang berlebihan, serta buang air kecil atau besar di kelas. Dari berbagai permasalahan pada anak usia prasekolah yang manifestasinya dalam bentuk perilaku yang beragam tersebut, diyakini kurangnya stimulasi perkembangan emosi dan sosial pada anak. Ada beberapa strategi untuk meningkatkan perkembangan emosi dan sosial anak-anak, antara lain:


1. Memberikan Waktu untuk Menghargai Orang Lain



Orangtua dan pendidik menolong anak-anakdalam mengekspresikan perasaannya yang juga melibatkan pembicaraan bagaimana mengatasi perasaan tersebut. Pada masa kini diharapkan anak akan bebas berbicara karena tidak ada orang lain selain orangtua atau pendidik. Selanjutnya orangtua atau pendidik mendorong anak untuk mengekpresikan perhatian atau penghargaan kepada orang lain yang memiliki sifat baik kepadanya.


2. Menyediakan Waktu untuk Mengekspresikan Perasaan



Tujuan dari adanya waktu ini adalah membiarkan anak-anak untuk berbicara tentang penyebab dari emosi yang dirasakannya,apa yang mereka lakukan dengan emosi tersebut, bagaimana mereka berpikir akan membuat emosi itu hilang, dan apa yang mereka pikirkan tentang cara anak lain dalam menghadapi emosi tersebut.


3. Adanya Kegiatan yang Mendorong Kasih Sayang



Orangtua dan Pendidik dapat membuat beberapa aktivitas dimana anak dapat menunjukkan afeksinya kepada anak lain. Tujuannya adalahmengajarkan anak-anak bagaimana menjalin pertemanan dan mengekspresikan emosinya secara tepat.


4. Mengajarkan Teknik Pengendalian Emosi



Tujuan dari cara ini adalah agar anak dapat mengatur diridan kemampuannya apabila mengekspresikan emosi negatif di luar kendali dirinya. Teknik ini dapat dilakukan dengan sosio drama yang memuat cerita tentang akibat yang didapat oleh anak yang dapat menahan diri dan yang tidak.

5. Pendekatan Pemecahan Masalah Sosial



Tujuan pendekatan ini adalah menolong anak untuk menyelesaikan permasalahan dalam hubungan interpersonalnya,dengan melibatkan sifat empati, cara berkomunikasi yang baik, negosisasi, serta kompromi. Dua hal yang dapat digunakan adalah bermain peran bersama boneka, dengan membiarkan anak-anak mengetahui pemecahan masalah tanpa agresif, cara kedua yaitu dengan membiarkan anak-anak bermain peran dengan penyelesaian sendiri walaupun tidak ada kata sepakat. Pada sesi akhir, orangtua atau pendidik menjelaskan tentang bagaimana hubungan sosial yang baik dengan teman sebaya.


6. Pendekatan Modelling



Dalam berinteraksi dengan anak, orang tua punya gaya tersendiri. Hal ini terlihat dari bagaimana orang tua berperilaku, berkomunikasi, serta pendekatan terhadap anak yang secara langsung atau tidak langsung akan diamati oleh anak. Tujuan dari pendekatan ini adalah agar orang tua benar-benar memahami bahwa segala sesuatu hal yang berkenaan dengan dirinya, seringkali ditiru oleh anak. Sehingga diharapkan orang tua memberi contoh yang baik, terutama dalam mengekspresikan emosi serta pemberian perlakuan yang tepatdari berbagai macam situasi yang dihadapinya.


Berbagai contoh aktivitas yang dapat dilakukan dengan anak tentunya ditunjang dengan pendekatan yang cocok dengan karakteristik anak-anak. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan orangtua adalah dengan pendekatan hypnoparenting. Hypnoparenting adalah salah satu pendekatan yang dapat membantu permasalahan seseorang. Berasal dari kata hypnosis (tidur-relaks) dan parenting yang merujuk pada proses mendidik dan mengasuh anak. Pendekatan ini beranjak dari keyakinan bahwa otak manusia terdiri dari otak sadar dan bawah sadar. Pada orang dewasa, sekitar 12% adalah otak sadar, 88% adalah otak bawah sadar. Bagaimana dengan otak bawah sadar anak? Para ahli mengatakan, bahwa otak bawah sadar anak adalah sekitar 95%.



Apa artinya Ini? Dari ilmu Hipnosis, diketahui bahwa hypnosisadalah komunikasi atau perintah ke otak bawah sadar. Otak bawah sadar ini adalah “otak perasaan dan emosi” dan merupakan “long term memory” yang akan diingat sang anak sampai dewasa. Artinya, perintah dan kata-kata orang tua 95% masuk ke pikiran sang anak tanpa “di-filter” atau disaring lagi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melakukan aktivitas dengan anak-anak, orangtua :

  • Harus berhati-hati dalam mengucapkan kata-kata kepada anak, karena akan membekas sampai usia remaja bahkan sampai dewasa.
  • Menggunakan kata-kata lembut, penuh kasih sayang dan rasa “care” kepada anak, adalah salah satu kunci suksesnya mendidik anak.
  • Menghindari kata-kata terlalu keras dan “negatif”, apalagi yang berulang-ulang






Sumber Bantu:
Spoiler for Buka:



HOT THREAD #65
Diubah oleh theoneta 09-11-2018 01:34
jaleesa331
abram945
joselitob3
joselitob3 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
161.9K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread4.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.