coloridosAvatar border
TS
coloridos
Tetap Membantu Meski Ane Sendiri Dalam Kesulitan



Assalamu'alaikum...

Selamat Malam Agan dan Sista Sekalian kali ini ane membagikan kisah yang ane rasakan sendiri tanpa dicampuri drama ataupun penambahan unsur skenario apapun. Jadi jika kurang menarik itulah yang terjadi itulah yang layak ane ceritakan.

Banyak kejadian yang selama ini menjadi perhatian ane bahwa tidak ada salahnya berbagi, meskipun dalam kesulitan. Ane bukanlah orang yang hidup dengan kemewahan, harta melimpah dan uang yang banyak jumlahnya. Satu hal yang membuat ane merasa kaya adalah rasa syukur. Ane salah bila membandingkan hidup ane lebih sulit dari yang lain, ketika ane lihat di bawah ane, kehidupan mereka jauh lebih sulit dibanding ane. Bahkan meski ane merasakan kesulitan bukan alasan ane untuk malas berbagi selama itu memungkinkan. Tidak jarang ane temui ada orang yang hidup dalam kesulitan tapi tidak terlalu bergantung dengan sumbangan, belas kasihan atau pemberian orang lain. Hal tersebut tidak dapat juga langsung dicap sebagai sombong, karena pada dasarnya mereka terbiasa hidup untuk berusaha dan berapapun hasil yang didapatkan patut sekiranya disyukuri.

Kejadian ini sudah lama berlalu, dan ane juga saat itu sedang dalam masa sulit alias pembayaran spp menunggak, ongkos untuk berangkat sekolah juga sangat terbatas.

bapak ane sedang tidak bekerja, satu-satunya pemasukan berharap dari hasil jualan topi dari ibu. Itupun terkadang ane tidak tega karena ane tahu pasti masih kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ane jadi merasa sedih lihat ibu ane bila kami semua bergantung pada penghasilannya.


Sembari menjalani masa sekolah ane berupaya untuk menghemat uang jajan, tapi apa daya ane juga akhirnya kalah dengan rasa lapar, perlu bayar ongkos untuk pergi ke sekolah, karena bila ditempuh dengan jalan kaki, selain jauh ane pasti telat sampai ke sana. Selama sekolah itu pula ane mencoba untuk cari ide agar mendapat uang sepulang sekolah.

Pernah suatu ketika saat ane pulang, ada seorang anak SD yang terlihat lemas terlihat seperti orang kelaparan. Benar saja setelah ane tanyakan dia memang sangat lapar, sekolah juga harus ditempuh dengan jalan kaki. Sementara ane masih bisa naik angkot untuk pulang ke rumah. Ane yang tidak tega melihatnya begitu langsung membelikan roti dan air mineral untuknya, saat itu 2000 rupiah sudah dapat 2 bungkus roti dan 1 minuman kemasan gelas. Ane berikan untuk adik itu agar ia bisa mengisi perutnya. Lalu ane karena sudah tidak punya ongkos lagi, ane coba untuk berjalan pulang ke rumah. Sekitar 2 kilometer ane berjalan, ane berpapasan dengan teman yang kebetulan membawa motor. Dia menyapa ane dan menanyakan ane mau kemana? Kemudian dia meminta ane untuk ikut naik ke motornya supaya diantar pulang. Meskipun tidak sampai betul di depan rumah, ane berterima kasih padanya.


Seperti biasa ane makan lauk dan nasi seadanya, badan ane kurus sekali waktu itu, rasanya ane ingin berhenti sekolah saja biar membantu ibu ane untuk mencari nafkah. Tapi ibu ane tidak begitu, dia tidak ingin melihat ane berhenti sekolah. Tunggakan spp biarlah nanti mencari pinjaman atau pekerjaan tambahan. Sedangkan adik-adik ane yang lain juga bernasib sama dengan ane yang turut menunggak spp. 

Dalam shalat, keheningan malam berdoa memohon jalan kepada sang Pencipta agar hidup kami diringankan dalam masalah. Kehidupan perlahan mulai membaik, ayah mendapat pekerjaan baru sebagai supir. Ibu mendapat pekerjaan tambahan menjadi tukang cuci dan setrika pakaian. Otomatis penghasilan mulai meningkat sedikit demi sedikit walaupun masih kategori pas-pasan.

Uang jajan ane juga jadi bertambah namun ane tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menabung. Pernah kejadian lagi seorang ibu menjajakan dagangannya menggunakan sepeda, kemudian bannya bocor. Ane melihat dia menenteng sepedanya dengan membawa barang dagangan makanan ringan tersebut menjadi tersentuh. Sempat terpikir, jika ane bantu ibu itu, ane tidak akan menyisakan uang jajan sedikitpun. Tapi karena saat itu ane sudah pulang sekolah maka tidak ane pikirkan lagi. Ane tawarkan bantuan dan dia bilang tidak usah, menolak untuk dibantu tapi setelah ane bilang tidak keberatan dan ibunya bilang rumahnya masih jauh dan belum mendapatkan pembeli, maka akhirnya menyetujui. Tidak jauh dari situ ada tambal ban sepeda. Ban bocor itu ditambal dan masih dapat digunakan lagi. Ibu itu berterima kasih sambil mengelap keringat di dahinya, ane ingin memberi uang lebih tapi ane juga harus pulang karena yang tersisa hanya ongkos saja.


Si ibu tadi sempat berdoa lirih tanpa ane ketahui apa yang didoakan olehnya. Ya karena hari sudah mulai mendekati petang, ane pulang ke rumah naik angkot saat itu masih bayar Rp 1.500.  Mengingat tunggakan spp harus dilunasi, perlahan melalui ayah dan ibu, secara pelan-pelan mulai teratasi, namun ane paham karen biaya makan, membayar listrik, air juga diperlukan. Ane ingin memanfaatkan waktu sepulang sekolah untuk bekerja.

Saat itu bertepatan dengan Praktek kerja lapangan, ane belum menemukan tempat kerja praktek. Begitu pula sebagian teman ane. Tapi ada satu teman ane merekomendasikan agar ane ikut saja ke tempat PKL dia. Bengkel besar itu ternyata membutuhkan banyak pelajar SMK untuk mengisi ruang kosong.


Perlahan ane mulai bekerja dari pagi sampai sore dan beruntungnya ane diperkenalkan dengan orang-orang baik di tempat kerja, mereka tidak malas shalat, mau berbagi wawasan, tidak berat untuk mengajari dan banyak hal lainnya. Untuk makan siang ane juga tidak perlu keluar uang jajan lagi, karena sudah ditanggung, malah jika pekerjaan ane bagus, sering mendapat uang saku dari pihak mekanik atau pelanggan yang memberi uang tip. Belum lagi jika ane service mobil dengan mendatangi rumah pelanggan, uang yang tadinya ane pegang hanya sekitar

Rp 7.000-an kini ane dapatkan bisa lebih dari itu.


Mekanik bahkan mempercayakan pekerjaan kepada ane, dan banyak hal yang didapatkan selama kita berlaku baik pada orang lain, tidak hanya uang melainkan koneksi bisnis lebih luas. Dari hasil PKL inilah ane mulai membantu mengurangi biaya tunggakan spp hingga lunas dan bahkan punya uang lebih untuk diberikan kepada orang tua.  Ane sangat bersyukur, dibalik kesulita Sang Maha Pencipta masih memberikan kemudahan dan rezeki tidak terduga, selain punya cukup uang, ane punya teman-teman baik dan pelanggan ramah berbaik hati serta mekanik yang mengajarkan ane untuk tetap sabar dan ikhtiar karena semuanya menuai balasan.

Quote:


Sumber : Ane yang Bercerita, Ane yang Mengalami.


Berbagi Cendol Kebaikan

Spoiler for Screenshot Kebaikan:




Diubah oleh coloridos 03-05-2020 13:03
abram945
harnoor38
Aryal13
Aryal13 dan 67 lainnya memberi reputasi
68
198.6K
99
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.