Story
Pencarian Tidak Ditemukan
KOMUNITAS
link has been copied
3060
KASKUS
51
244
https://www.kaskus.co.id/thread/5e79fd2d65b24d29f02bada4/pelet-orang-banten
Perkenalkan, aku adalah seorang suami yang saat ini tepat berusia 30 tahun. Aku berasal dari Jawa tengah, tepatnya disebuah desa yang masih termasuk kedalam wilayah kabupaten Purbalingga. Aku bekerja disebuah BUMN sebagai tenaga outsourcing di Tangerang kota. Sedangkan istriku adalah orang Lampung berdarah Sunda. Istriku ini, sebut saja namanya Rara, bekerja disebuah pabrik sepatu kecil di daera
Lapor Hansip
24-03-2020 19:29

Pelet Orang Banten

Pelet Orang Banten



Assalamualaikum wr.wb.



Perkenalkan, aku adalah seorang suami yang saat kisah ini terjadi, tepat berusia 30 tahun. Aku berasal dari Jawa tengah, tepatnya disebuah desa kecil yang dikelilingi oleh perbukitan, yang masih termasuk kedalam wilayah kabupaten Purbalingga.

Aku, bekerja disebuah BUMN sebagai tenaga kerja outsourcing di pinggiran kota Jakarta.


Kemudian istriku, adalah seorang perempuan Sumatra berdarah Banten. Kedua orang tuanya asli Banten. Yang beberapa tahun kemudian, keduanya memutuskan untuk ber-transmigrasi ke tanah Andalas bagian selatan. Disanalah kemudian istriku lahir.

Istriku ini, sebut saja namanya Rara ( daripada sebut saja mawar, malah nantinya jadi cerita kriminal lagi emoticon-Leh Uga ), bekerja disebuah pabrik kecil, di daerah kabupaten tangerang, sejak akhir tahun 2016. Istriku, karena sudah memiliki pengalaman bekerja disebuah pabrik besar di wilayah Serang banten, maka ia ditawari menduduki jabatan yang lumayan tinggi dipabrik tersebut.


Dan alhamdulillah, kami sudah memiliki seorang anak perempuan yang saat ini sudah berusia 8 tahun. Hanya saja, dikarenakan kami berdua sama-sama sibuk dalam bekerja, berangkat pagi pulang malam, jadi semenjak 2016 akhir, anak semata wayang kami ini, kami titipkan ditempat orang tuaku di Jawa sana.


Oya, sewaktu kejadian ini terjadi (dan sampai saat ini), kami tinggal disebuah kontrakan besar dan panjang. Ada sekitar 15 kontrakan disana. Letak kontrakan kami tidak terlalu jauh dari pabrik tempat istriku bekerja. Jadi, bila istriku berangkat, ia cukup berjalan kaki saja. Pun jika istirahat, istriku bisa pulang dan istirahat dirumah.


Oke, aku kira cukup untuk perkenalannya. Kini saatnya aku bercerita akan kejadian NYATA yang aku alami. Sebuah kejadian yang bukan saja hampir membuat rumah tangga kami berantakan, tapi juga nyaris merenggut nyawaku dan istriku !
emoticon-Takut

Aku bukannya ingin mengumbar aib rumah tanggaku, tapi aku berharap, agar para pembaca bisa untuk setidaknya mengambil hikmah dan pelajaran dari kisahku ini
emoticon-Shakehand2


*


Bismillahirrahmanirrahim



Senin pagi, tanggal 10 februari 2020.


Biasanya, jam 7 kurang sedikit, istriku pamit untuk berangkat bekerja. Tapi hari ini, ia mengambil cuti 2 hari ( Senin dan selasa ), dikarenakan ia hendak pergi ke Balaraja untuk melakukan interview kerja. Istriku mendapatkan penawaran kerja dari salah satu pabrik yang ada disana dan dengan gaji yang lebih besar dari gaji yang ia terima sekarang.


Karena hanya ada 1 motor, dan itu aku gunakan untuk kerja, ia memutuskan untuk naik ojek online saja.


Awalnya aku hendak mengantarnya
emoticon-Ngacir tapi jam interview dan jam aku berangkat kerja sama. Akhirnya, aku hanya bisa berpesan hati-hati saja kepadanya.


Pagi itu, kami sempat mengobrol dan berandai-andi jika nantinya istriku jadi untuk bekerja di balaraja.

"Kalau nanti bunda jadi kerja disana, gimana nanti pulang perginya ?" kataku agak malas. Karena memikirkan bagaimana aku harus antar jemput.

"Nanti bunda bisa bisa ajak 1 anak buah bunda dari pabrik lama, yah," jawab istriku, "nanti dia bunda ajak kerja disana bareng. Kebetulan rumah dia juga deket disini-sini juga."

Wajahku langsung cerah begitu tahu, kalau aku nantinya tidak terlalu repot untuk antar jemput.

"Siapa emang, bun?" tanyaku, "Diki?"

Diki adalah salah satu anak buah istriku dipabrik ini. Diki juga sudah kami anggap sebagai adik sendiri. Selain sesama orang lampung, juga karena kami sudah mengenal sifat anak muda itu.

"Bukan," jawab istriku.

Aku langsung memandang istriku dengan heran.

"Terus siapa?"

"Sukirman, yah. Dia anak buah bunda juga. Kerjanya bagus, makanya mau bunda ajak buat bantu bunda nanti disana."

"Kenapa bukan diki aja, bun?" tanyaku setengah menuntut.

Istriku menggelengkan kepalanya.

"Diki masih diperluin dipabrik bunda yang lama. Gak enak juga main asal ambil aja sama bos. Kalo kirman ini, dia emang anak buah bunda. Kasihan, yah. Dia disini gajinya harian. Mana dia anak udah 2 masih kecil-kecil lagi." Istriku menerangkan panjang lebar.

Aku akhirnya meng-iyakan perkataannya tersebut. Aku berfikir, "ah, yang penting aku gak susah. Gak capek bolak balik antar jemput. Lagian maksud istriku juga baik, membantu anak buahnya yang susah."

"Ya udah, bun. Asalkan jaga kepercayaan ayah ya sayang," aku akhirnya memilih untuk mempercayainya.


Jam 09:00 pas, aku berangkat kerja. Tak lupa aku berpamitan kepada istriku. Setelah itu aku berangkat dengan mengendarai sepeda motor berjenis matic miliku.


Waktu tempuh dari kontrakanku ketempat kerja sekitar 40-50 menit dengan jalan santai. Jadi ya seperti biasa, saat itu aku menarik gas motorku diantara kecepatan 50 km/jam.


Tapi tiba-tiba, saat aku sudah sampai disekitaran daerah Jatiuwung. Motorku tiba-tiba saja mati
emoticon-Cape deeehh


"Ya ampun, kenapa nih motor. Kok tau-tau mati," kataku dalam hati.


Aku lalu mendorong motorku kepinggir. Lalu aku coba menekan stater motor, hanya terdengar suara "cekiskiskiskis...," saja
emoticon-Ngakak


Gagal aku stater, aku coba lagi dengan cara diengkol. 


Motor aku standar 2. Lalu aku mulai mengengkol.


Terasa enteng tanpa ada angin balik ( ya pokoknya ngemposlah ) yang keluar dari motor.


"Ya elah, masa kumat lagi sih ini penyakit," ujarku mengetahui penyebab mati mendadaknya motorku ini.


Penyebabnya adalah los kompresi
emoticon-Cape d... Penyakit ini, memang dulu sering motorku alami. Tapi itu sudah lama sekali, kalau tidak salah ingat, motorku terakhir mengalami los kompresi adalah sekitar tahun 2017.


Lalu, entah mengapa. Aku tiba-tiba saja merasakan perubahan pada moodku. 


Yang awalnya baik-baik saja sedari berangkat, langsung berubah menjadi jelek begitu mengalami kejadian los kompresi ini.


Hanya saja, aku mencoba untuk bersabar dengan cara memilih langsung mendorong motorku mencari bengkel terdekat.


Selama mendorong motor ini, aku terus menerus ber-istighfar didalam hati. Soalnya, gak tau kenapa, timbul perasaan was-was dan pikiran-pikiran buruk yang terus melintas dibenak ini.


"Astaghfirullah...Astaghfirullah...semoga ini bukan pertanda buruk," kalimat itu terus kuulang-ulang didalam hati.


Alhamdulillah, tak lama kemudian, aku menemukan sebuah bengkel. Aku langsung menjelaskan permasalahan motorku.


Oleh si lay, aku disarankan untuk ganti busi. Aku sih oke-oke saja. Yang penting cepet beres. Karena aku tidak mau terlambat dalam bekerja.


"Bang, motornya nanti lubang businya aku taruh oli sedikit ya," kata si lay itu padaku. Lalu lanjutnya, "nanti agak ngebul sedikit. Tapi tenang aja, bang. Itu cuman karena olinya aja kok. Nanti juga ilang sendiri."


"Atur aja bang," kataku cepat.


Sekitar 5 menit motorku diperbaiki olehnya. Dan benar saja, motorku memang langsung menyala, tapi kulihat ada asap yang keluar dari knalpot motorku.


"Nanti jangan kau gas kencang dulu, bang," katanya.


"Oke,"


Setelah membayar biaya ganti busi dan lainnya. Aku langsung melanjutkan perjalananku.


Aku sampai dikantor telat 5 menit. Yakni jam 10:05. Jam operasional kantorku sudah buka. Aku langsung menjelaskan penyebab keterlambatanku kepada atasanku. Syukurnya, merek mengerti akan penjelasan ku. Hanya saja, kalau nanti ada apa-apa lagi, aku dimintanya untuk memberikan kabar lewat telepon atau WA.


Aku lalu, mulai bekerja seperti biasa lagi.


Jam menunjukan pukul 12:00 wib.


Itu adalah jam istirahat pabrik istriku. Aku lalu menulis chat untuknya. Contreng 2, tapi tak kunjung dibacanya. Aku lalu berinisiatif untuk menelponnya. Berdering, tapi tak diangkat juga.


"Kemana ini orang....," kataku agak kesal.


"Ya udahlah, nanti juga ngabarin balik," ujarku menghibur diri.


Jam 13:30 siang, disaat aku hendak melaksanak ibadah solat Dzuhur. HPku berdering. 


Kulihat disana tidak tertera nama, hanya nomer telpon saja.


"Nomer siapa nih," desisku.


Awalnya aku malas untuk mengangkatnya.


Tapi sekali lagi nomer itu meneleponku.


Dan, entah kenapa jantungku tiba-tiba saja berdetak lebih cepat. Hatiku langsung merasakan ada sesuatu yang tidak menyenangkan akan aku dapatkan, bila aku mengangkat telpon ini.


Dengan berdebar, aku lalu menekan tombol hijau di HPku.


"Halo, Assalamualaikum...," jawabku.


"Halo, waalaikumsalam...," kata si penelpon.


"Maaf, ini siapa ya ?" tanyaku.


"Ini saya, mas. Sumarno," jawabnya.


"Oh, mas Sumarno," kataku.


Sumarno adalah laki-laki yang diserahi tanggung jawab untuk mengawasi dan mengurus kontrakan tempatku tinggal.


"Ada apa ya, mas ?" tanyaku dengan jantung berdebar-debar.


"Maaf mas sebelumnya," jawab mas Sumarno.


Aku menunggu kelanjutan kalimat mas Sumarno ini dengan tidak sabar.


Lalu, penjaga kontrakan kami ini melanjutkan ucapannya. Ucapan yang membuat lututku lemas, tubuhku menggigil hebat. Sebuah ucapan yang rasanya tidak akan terjadi selama aku mengenal istriku. Dari sejak kami berpacaran sampai akhirnya kami menikah.


Mas Sumarno berkata, "Mbak Rara berduaan sama laki-laki didalam kontrakan sekarang. Dan pintu dikunci dari dalam."



***



Part 1

Pelet Orang Banten




Quote:

1 Prolog

2 Si Muka Anjing

3 Kekecewaanku

4 Cerita Mas Marno

5 Di Rumah Abah

6 Cerita Istriku Bag.1

7 Cerita Istriku Bag.2

8 Abah Bag.1

9 Abah Bag.2

10 Malam di Rumah Abah

11 Pengalaman Kami Bag.1

12 Pengalaman kami bag.2

13 Pengalaman kami bag.3

14 Misteri kebun abah

15 Kuntilanak Baper ( side story )

16 Pengalaman kami bag.4

17 Pengalaman kami bag.5

18 Assalamualaikum

19 Penjelasan Abah

20 Lucid dream

21 Pulang




Part 2

Teror Alam Ghaib


Quote:

1. Teror dimulai?

2. Ancaman

3. Gangguan Malam

4. Ari-ari Bayi

5. Keris Bapak

6. Teror Ditempat Parkir

7. Genderuwo vs Keris

8. Sandikala

9. Iblis, Jin dan Manusia

10. Dirumah bapak part.1

11. Dirumah bapak part.2

12. Musuh Baru

13. Indramayu bag.1 Kenangan

14. Indramayu bag.2 Isi Peti?

15. Rumah Mang Ujang

16. Bapak dan mang Ujang 1

17. Bapak dan Mang Ujang 2

18. Guruku

19. Ki Ragil

20. Batara Karang

21. Ki buyut jabang bayi bag.1

22. Ki buyut jabang bayi bag.2

23. Ki buyut jabang bayi bag.3

24. Santet tengah malam

25. Keputusan akhir

26. Kontak pertama

27. Sebab dan Akibat

28. Sosok dibelakangku

29. Kabar Buruk

30. Ludah Pocong

31. Teror alam gaib

32. Nyai emas

33. Bang jago

34. Bang jago beraksi

35. Bang jago beraksi 2

36. Batuk pak aji

37. Hanoman

38. Pulang

39. Epilog




Terima kasih kepada agan zafin atas bantuannya, dan terutama kepada para pembaca thread ini yang sudah sudi untuk mampir dilapak saya

emoticon-Nyepi






*


Silahkan mampir juga dicerita saya yang lainnya


Diubah oleh papahmuda099
profile-picture
profile-picture
profile-picture
dan 243 lainnya memberi reputasi
230
Tampilkan isi Thread
Masuk untuk memberikan balasan
stories-from-the-heart
Stories from the Heart
27.4K Anggota • 30K Threads
Halaman 52 dari 72
Pelet Orang Banten
03-10-2020 17:12
Keputusan akhir








Aku duduk bersandar di kursi bis yang akan membawa kami kembali ke tanah Banten.



Saat ini sudah melewati waktu magrib, aku masih belum bisa memejamkan mata barang sedikitpun semenjak kami berangkat berpamitan dari rumah nenek.


Angan-anganku masih terus melayang, membayangkan apa yang istriku ceritakan tadi siang.


"Apakah benar, setelah kejadian ini Rika tidak akan mengganggu kami lagi?"


Itulah pertanyaan yang terus-menerus berputar di kepalaku.


"Anggaplah jika Rika sudah kapok, berarti sekarang musuhku tinggal satu. Sukirman," kataku dalam hati.


Aku lalu memandang ke sisiku, di sana istriku sudah terlelap dalam tidurnya.


Aku memandangi wajah cantiknya. 


Meskipun samar tapi di sana ada raut wajah lelah. Lelah dengan semua cobaan yang yang terus-menerus melandanya.


"Kamu hebat sayang, mudah-mudahan kita bisa melewati semua ini bersama,"


Aku lalu melamun, sambil memandang keluar jendela bis.


"Ya Allah, semoga semua permasalahan ini cepat berlalu. Dan aku aku bisa hidup normal seperti manusia pada umumnya," 


Dan bus pun terus melaju meninggalkan tanah kelahiran bapakku. 


Dan pada hari itu, juga adalah saat terakhir aku melihat kakek.

Karena beberapa bulan kemudian, beliau meninggal dunia akibat sakit komplikasi yang dideritanya emoticon-Turut Berduka





*







Kami bertiga sampai di Kalideres pada pukul 9 kurang sedikit. Setelah mengambil motor masing-masing, motorku dan motor Bapak berpisah di pertigaan Cikokol.


Sebelum berpisah, bapak terlebih dahulu memberikan beberapa nasehatnya. Bahkan Bapak menitipkan beberapa senjata saktinya kepadaku.


"Buat jaga-jaga, Nang. Kali aja nanti malam mau ada yang ganggu kamu sama istri kamu,"


Kata Bapak sambil sedikit bercanda.


Awalnya aku menolak pemberian bapak. Tapi setelah dipikir-pikir kembali, aku mungkin membutuhkan benda-benda itu.


"Ingat, kamu jangan bergantung kepada benda-benda pusaka ini. Karena nanti jatuhnya kamu akan menyekutukan Tuhan yang maha esa. Meskipun nantinya kamu gunakan, jangan lupa mengucap bismillah terlebih dahulu. Karena apapun nantinya yang terjadi, itu semua karena kehendak dan izin dari Gusti pangeran nu agung," kata bapak.


Aku menganggukkan kepala tanda mengerti.


Sebenarnya aku menolak pemberian senjata itu, karena aku memang takut menyekutukan Tuhan. Takut aku nantinya terlalu bergantung kepada benda-benda tersebut.


Tapi, setelah mendengarkan petuah bapak. Aku akhirnya berani mengambil resiko tersebut.


"Hanya Allah-lah tempatku bergantung. Bukan kepada benda-benda ini," gumamku dalam hati setelah benda-benda itu masuk kedalam tas yang kubawa.


Aku dan istriku sampai di rumah sekitar pukul 10 malam.


Di depan kontrakan kami masih ada beberapa anak muda yang nongkrong nongkrong sambil ngopi.


"Punten, mas...," Sapaku saat melewati mereka.


"Iya, mas. Silahkan silahkan," jawab mereka.


Setelah memarkirkan motorku di depan kontrakan, aku mau minta istriku untuk membuka pintu karena aku harus menurunkan tas dari atas motor. Juga beberapa oleh-oleh yang kudapatkan dari kakek dan nenek.


"Cekrek,"


Suara pintu itu yang dibuka terdengar di telinga.


Istriku lalu masuk kedalam rumah sambil tak lupa mengucapkan salam.


Aku pun lalu menyusulnya masuk sambil di tangan kanan dan kiriku menenteng tas dan oleh-oleh.


tak lupa aku pun mengucapkan salam saat masuk ke dalam rumah.


"Assalamualaikum...,"


Tiba-tiba, saat kakiku baru beberapa langkah masuk ke dalam rumah. Dari arah depan ku seperti ada angin yang melewati diriku.


"Wusss...,"


Angin itu seperti bergerak dari dalam rumah menuju keluar.


Aku yang dilewati oleh angin itu sedikit terkejut. Apalagi setelah itu ada aroma yang kurang sedap yang tercium oleh hidungku.


"Apa ada tikus yang mati di dalam rumah ya?" Tanyaku dalam hati.


Kontrakan ku ini sudah terang benderang karena istriku sudah menyalakan semua lampunya. Terkecuali lampu kamar mandi, karena memang khusus untuk lampu di belakang itu, tidak pernah kami matikan.


Untuk alasannya sendiri aku pun tak tahu. Karena hal itu yang diucapkan oleh istriku. 


"Pamali," 


Jawab istriku saat aku bertanya untuk apa lampu di kamar mandi terus menerus menyala.


Aku lalu meletakkan tas dan juga oleh-oleh di ruang depan. Sedangkan istriku sendiri sedang mencuci tangan dan kakinya di kamar mandi.


Aku yang penasaran dengan aroma tadi segera bertanya dengan sedikit berteriak.


"Bun, di belakang ada bau bangke enggak?" Tanyaku.


"Enggak, yah. Enggak ada bau yang aneh-aneh di sini," jawab istriku.


"Emang ada bau busuk tah?" Tanya balik istriku.


"Enggak, mungkin itu cuman perasaan ayah aja," jawabku aku sedikit berbohong. 


Aku tak mau saat baru sampai di rumah, istriku sudah merasakan ketakutan lagi.


"Apa gara-gara aku sudah diisi sama bapak ya, makanya aku jadi sensitif begini," ucapku dalam hati.


Di saat aku sedang sibuk berpikir, istriku menepuk pundakku dan menyadarkan ku kembali.


"Udah sana, bersih-bersih. Cuci kaki sama muka," ujarnya.


"Oh iya,"


Akupun segera berjalan ke arah kamar mandi.


Entah kenapa, hanya berjalan ke arah kamar mandi hatiku sudah was-was seperti ini.
emoticon-Takut

Padahal biasanya aku slonong boy saja.


Tapi sekarang, dengan kondisiku saat ini, berjalan kearah kamar mandi saja aku sudah berpikiran yang macam-macam.


Dan ternyata perasaanku tidak salah.


Di dalam kamar mandi, yang biasanya aku betah berlama-lama di sana apalagi saat BAB, aku melihat sesuatu yang selama ini tidak bisa aku lihat.


Dipojokan atas, tepat diatas WC, aku bisa melihatnya.


Sesuatu, atau lebih tepatnya sesosok makhluk yang tak asing bagi kita semua sedang berdiri melayang menempel ditembok bagian atas kamar mandiku.

Pelet Orang Banten

Gaun putih, dengan sedikit bercak darah yang sepertinya sudah mengering, tampak di sana. Rambut panjang sampai menutupi dadanya menggantung panjang dan lurus. Tidak gimbal dan kotor. Tetapi benar-benar lurus dan hitam.


Wajahnya tidak terlihat karena tertutup rapat oleh rambut panjangnya.


Aku kaget. 


Aku berdiri mematung di pintu kamar mandi sambil terus menatap ke arahnya.


Mungkin dia tahu kalau aku bisa melihatnya. Maka dari itu, tubuhnya berangsur-angsur menghilang.


Dan, 


"wusss...,"


Hilang.


Kini dalam kamar mandiku sudah tidak tampak apa-apa lagi.


Aku segera menata jantungku yang berdebar-debar tak karuan dengan menekannya agak kuat.


"Huhhh....,"


Aku lalu menghembuskan nafas panjang. Berusaha untuk mengenyahkan perasaan takut yang tadi kurasakan.


Dengan cepat aku mencuci tangan dan kakiku.


"Sekalian ambil wudhu, yah. Solat isya," kata istriku dari kamar.


"Iya," jawabku.


"Buset dah, dia nggak tahu kalau barusan suaminya lihat yang nggak di kamar mandi," gerutu dalam hati.


Takut nanti melihat hal-hal yang aneh kembali, aku mengambil air wudhu secepat mungkin.


Dan setelah aku menunaikan ibadah salat isya, aku lalu memasukkan motor ke dalam rumah.


Sedangkan istriku sudah membereskan pakaian yang dikeluarkan dari dalam tas dan memasukkannya ke dalam lemari.


Bungkusan kecil yang berisi benda-benda pusaka milik bapak yang sebagian kecil diserahkannya kepada ku di letakkan istriku di atas kasur.


Sekitar jam setengah dua belas malam, kami bersiap untuk tidur. Karena besok, masing-masing dari kami akan kembali memasuki rutinitas dalam dunia kerja.


Mungkin karena saking capeknya, istriku langsung tertidur dengan cepat. Meninggalkan aku yang masih terbangun sendiri di dalam keremangan kamar. Karena hanya lampu dari kamar mandi yang menyala.


Karena masih belum bisa tidur, aku lalu mengambil bungkusan kecil yang berisi benda-benda pusaka milik bapak.


Saat kubuka, ada sebuah cahaya merah yang yang keluar dari dalam bungkusan.


Aku lalu mengambil benda kecil itu.


Setelah kuperhatikan, benda kecil yang yang mengeluarkan cahaya merah itu ternyata adalah sebuah batu akik yang memiliki warna merah muda.


"Apakah ini yang namanya batu merah delima?" Tanyaku dalam hati.


"Ini kegunaannya buat apa sih. Kok Bapak nitip ini nitipin batu kaya ginian,"


Karena aku tidak mengerti kegunaannya, aku lalu meletakkan batu merah delima itu ke dalam bungkusan. 


Aku lalu beralih ke sebuah benda yang yang paling panjang di situ.


Aku kuambil, ternyata itu adalah sebuah bambu berwarna keemasan dengan panjang sekitar satu jengkal.


Kembali bambu berwarna kuning keemasan itu kuamati baik-baik. Dan laki-laki aku tak tahu kegunaan bambu ini. Hanya saja, dari cerita-cerita yang kudengar dari orang tua pada saat aku masih kecil. Bambu kuning ini katanya bisa untuk mengusir makhluk halus.


"Hemmm... Boleh juga bambu kecil ini," ujarku.


Aku lalu meletakkan bambu kuning itu dibalik bantal.


Aku lalu berniat untuk melihat benda-benda lainnya.


Tapi, mataku tiba-tiba saja melihat sebuah kepala yang muncul dari balik lemari pakaian yang berhadapan persis dengan kasurku.


Awalnya aku sendiri tidak begitu itu jelas melihatnya, karena keadaan saat itu agak gelap.


Tapi aku kemudian menjadi yakin bahwa bayangan gelap itu adalah sebuah kepala, karena bayangan itu bergerak-gerak. Dan saat aku perhatikan dengan lebih teliti, ternyata yang bergerak itu adalah rambutnya yang panjang.
Pelet Orang Banten

"Werrrr...,"


Sontak saja seluruh bulu halus di tubuhku meremang.
emoticon-Takut

Di seluruh tubuhku seperti dirambati oleh semut-semut yang tak kasat mata.


Kepala itu masih bergerak-gerak dengan perlahan.


Aku tak bisa melihat mata ataupun panca indra lainnya di kepala itu. Aku hanya bisa melihat rambutnya saja yang panjang yang bergoyang-goyang.


Di saat aku sedang memperhatikan kepala itu, tanganku juga tak tinggal diam.


Seolah ingin membuktikan kebenaran cerita orang-orang tua pada zaman dulu. Tanganku dengan cepat meraba dan mencari bambu kuning kecil yang tadi ku letakkan di bawah bantal.


Begitu bambu itu bisa kuraih, aku segera menggenggam nya dan langsung melemparnya ke arah kepala tadi.


"Wusss...,"


"Buk!"


Seperti ada suara benda yang bertabrakan saat bambu tepat mengenai kepala makhluk itu.


Tidak ada jeritan maupun teriakan yang keluar dari kepala itu.


Hanya saja kepala itu tiba-tiba saja seperti tertarik masuk kembali ke belakang lemari. Sedangkan bambu kecil itu terjatuh ke lantai kamar.


Aku yang masih merasa merinding dengan kejadian munculnya kepala tadi. Sekuat tenaga berusaha bangun untuk meraih stop kontak. Aku ingin menyalakan lampu kamar agar keadaan menjadi terang.


Dan setelah bersusah payah, aku akhirnya bisa meraih stop kontak itu.


"Ceklek,"


Kamarku langsung terang begitu stop kontak ku tekan ke arah on.


Mataku langsung jelalatan ke arah belakang lemari.


Di sana tidak ada apa-apa.


Aku mendekati lemari itu. Lalu aku meraih kembali bambu kuning kecil yang tadi ku lemparkan.


Sambil memeriksa ke belakang lemari, aku mulai berpikir.


"Lemari ini kan nempel sama tembok, tapi tadi aku bisa lihat dengan jelas bahwa ada kepala dengan rambut panjang yang tiba-tiba muncul dari belakang lemari. Apa itu? Apakah setan gepeng? Dan kenapa juga kok aku jadi sensitif begini sama hal-hal kayak gitu," kataku dalam hati.


Aku lalu mencoba memperhatikan ke segala sudut kamar.


Melihat, apakah masih ada hal-hal yang ganjil yang muncul atau tidak.


Setelah beberapa saat aku perhatikan, ternyata semuanya normal. Tak ada apapun atau siapapun yang tampak disana.


"Hem, apa mungkin itu cuman imajinasiku saja," aku merenung sambil duduk diatas kasur. 


"Mungkin saja sih. Aku kecapaian, dan pikiranku masih terus memikirkan hal-hal yang gaib. Mungkin karena itu muncul khayalan khayalan dari apa yang kau pikirkan," 


Aku mencoba untuk berpikir logis.


Setelah aku meyakini hal tersebut, aku kembali mematikan lampu dan berniat untuk tidur saja.


Bisa ataupun tidak, aku harus tidur.


Setelah lampu kembali ku matikan, aku segera berbaring di samping istriku yang sudah terlelap dalam tidurnya. Tak lupa barang-barang milik bapak kurapikan lagi.


Aku pun lalu mencoba untuk tidur, mengosongkan pikiran agar tidak berpikir yang aneh-aneh.


Aku tidur sambil memeluk bantal guling. Posisiku tidur saat itu berada di pinggir. Sedangkan istriku berada di pinggir yang yang bersentuhan langsung dengan tembok.


Dan entah jam berapa saat itu, antara sadar dan tidak sadar, tapi ini sangat jelas kurasakan.


Saat aku ingin mengganti posisi tidurku dari telentang menjadi di miring memeluk bantal guling.


Tiba-tiba saja...


"Grep,"


Aku sangat yakin saat itu itu aku menggenggam sebuah tangan yang sedikit kasar.


Sampai saat ini, aku masih bisa merasakan tekstur kulit tangan itu. persis seperti tangan milik orang yang sudah lanjut usia, ditambah dengan kulitnya mungkin sedikit terkelupas di sana-sini.
Pelet Orang Banten


Dan tangan itu, juga sama-sama menggenggam erat tanganku. Rasanya seperti tangan itu meremas tanganku dengan erat.


Aku yang terkejut langsung menarik tanganku kembali dan aku pun langsung terbangun.


Di dalam keremangan kamar, mataku jelalatan melihat bantal gulingku.


Kosong.


Di sana tidak ada apapun.


Jantungku bisa kurasakan berdetak dengan cepat dan keras.


"Dug dug dug dug!"


"Hah..hah..hah...," Nafasku berlarian dengan cepat seperti orang yang habis lomba lari.


Butuh waktu beberapa menit bagiku untuk bisa tenang kembali.


Aku masih dalam posisi duduk sambil memeluk kedua lutut.


Kipas angin yang terus berputar, anginnya tak bisa kurasakan sama sekali.


"Gila, teror macam apa kali ini?" Desahku.


"Lama-lama enggak kuat juga,"


Pikiranku langsung tertuju kepada seseorang.


Sukirman!


Dengan perasaan marah aku lalu memutuskan dalam hati.


Aku memutuskan untuk tiba saatnya bagiku untuk membalas perbuatannya.


Sambil mengepalkan kedua tangan, aku berdesis.


"Sudah saatnya bagiku untuk menghancurkanmu, Sukirman."





***
Diubah oleh papahmuda099
profile-picture
profile-picture
profile-picture
redrices dan 57 lainnya memberi reputasi
58 0
58
Lihat 15 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 15 balasan
Pelet Orang Banten
03-10-2020 20:25
hajaaar gan
jangan kasih kondor
profile-picture
profile-picture
profile-picture
aan1984 dan 2 lainnya memberi reputasi
3 0
3
Pelet Orang Banten
03-10-2020 20:34

Tanya

Maaf gan, ane mau tanya, apa ada kenalan dukun pelet yg tokcer? Ane minat, tapi mahar setelah berhasil..
profile-picture
profile-picture
profile-picture
aghniya.89 dan 2 lainnya memberi reputasi
2 1
1
Lihat 12 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 12 balasan
Pelet Orang Banten
04-10-2020 01:18
Anjay mulustrasinya... Bikin gue kaget.. rasanya anjing banget itu gambar... emoticon-Leh Uga
profile-picture
profile-picture
profile-picture
bauplunk dan 4 lainnya memberi reputasi
5 0
5
Lihat 4 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 4 balasan
Pelet Orang Banten
05-10-2020 00:49
Hajar gannnn!! jangan lupa makan odading dulu biar jadi Ironman!! emoticon-Wakaka
profile-picture
profile-picture
profile-picture
senja87 dan 2 lainnya memberi reputasi
3 0
3
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Pelet Orang Banten
05-10-2020 07:33
Quote:Di dalam keremangan kamar, mataku jelalatan melihat bantal gulingku.


Kosong.


Di sana tidak ada apapun.

emang istri kemana nang??
apa jangan² masih mimpi?? emoticon-Takut (S)
profile-picture
profile-picture
profile-picture
senja87 dan 3 lainnya memberi reputasi
4 0
4
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Pelet Orang Banten
05-10-2020 08:06
Pasti jengkel bnget di teror terus2 an....
Rasany pasti capek banget...
Capek fisik...
Capek pikiran....
profile-picture
profile-picture
profile-picture
aan1984 dan 2 lainnya memberi reputasi
3 0
3
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Pelet Orang Banten
05-10-2020 11:55
Apa semua bambu kuning bisa berkhasiat untuk mengusir jin usil gan? atau hanya yang sudah didoain oleh orang pintar?? memang hanya Tuhan yang dapat memberikan kuasa Nya, misalnya melalui orang pintar tersebut.
Diubah oleh key.99
profile-picture
profile-picture
profile-picture
aan1984 dan 3 lainnya memberi reputasi
4 0
4
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Pelet Orang Banten
05-10-2020 15:32
Sukirman..sukirman..nyari masalah aja kau...lanjut gan💪
profile-picture
profile-picture
profile-picture
senja87 dan 3 lainnya memberi reputasi
4 0
4
Pelet Orang Banten
05-10-2020 15:43
Thanks gan apdet nya.. gass truss ..
profile-picture
profile-picture
profile-picture
senja87 dan 3 lainnya memberi reputasi
4 0
4
Pelet Orang Banten
06-10-2020 08:21
emoticon-Sundul Up emoticon-Sundul Up emoticon-Sundul Up emoticon-Sundul Up emoticon-Sundul Up
profile-picture
profile-picture
profile-picture
aan1984 dan 2 lainnya memberi reputasi
3 0
3
Lihat 2 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 2 balasan
Pelet Orang Banten
06-10-2020 19:16
mantap gan updatenya, jangan kelaman lanjutannya..
profile-picture
profile-picture
profile-picture
aan1984 dan 2 lainnya memberi reputasi
3 0
3
Pelet Orang Banten
07-10-2020 19:38
Masih lanjutka ceritanya?
Lama ich updatenya
profile-picture
profile-picture
aan1984 dan papahmuda099 memberi reputasi
2 0
2
Lihat 3 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 3 balasan
Pelet Orang Banten
07-10-2020 19:50
cepetan bre.. ud gk sabar liat pembantaian sukirmun emoticon-Gregetan
profile-picture
profile-picture
profile-picture
aan1984 dan 2 lainnya memberi reputasi
3 0
3
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Pelet Orang Banten
08-10-2020 01:21
Turut berduka gan ,semoga almarhum kakek ditempatkan di sisiNya,semoga agan dan keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan.
Untuk bapak semoga lekas sembuh.aamiin...
Ditunggu uldatenya gan.


Deg2an juga bacanya kalau tengah malam.

Semoga cobaan agan segera berlalu.
Diubah oleh dhanuoz23
profile-picture
profile-picture
profile-picture
aan1984 dan 2 lainnya memberi reputasi
3 0
3
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Pelet Orang Banten
08-10-2020 23:47
Ayo dong pah... Mamih kangen updatean papah.. emoticon-Betty
profile-picture
profile-picture
profile-picture
bauplunk dan 4 lainnya memberi reputasi
5 0
5
Lihat 1 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 1 balasan
Pelet Orang Banten
09-10-2020 11:23
Ditunggu kelanjutannya
profile-picture
profile-picture
aan1984 dan papahmuda099 memberi reputasi
2 0
2
Pelet Orang Banten
09-10-2020 18:13
Jangan lama2 gan ane memantau heheh
profile-picture
profile-picture
aan1984 dan papahmuda099 memberi reputasi
2 0
2
Pelet Orang Banten
09-10-2020 20:05
Besok malam akan ada update terbaru emoticon-Inggris

Malam ini mau edit sana sini biar enak dibacanya besok sama agan/wati sekalian (Padahal sama aja kata-katanya, acak-acakan emoticon-Ngakak)

Dannn...

Part cerita yang kalian tunggu-tunggu akan tersaji besok emoticon-Menang
Diubah oleh papahmuda099
profile-picture
profile-picture
profile-picture
senja87 dan 7 lainnya memberi reputasi
8 0
8
Lihat 3 balasan
Memuat data ...
1 - 0 dari 3 balasan
Pelet Orang Banten
09-10-2020 21:01
Quote:Original Posted By papahmuda099
Besok malam akan ada update terbaru emoticon-Inggris

Malam ini mau edit sana sini biar enak dibacanya besok sama agan/wati sekalian (Padahal sama aja kata-katanya, acak-acakan emoticon-Ngakak)

Dannn...

Part cerita yang kalian tunggu-tunggu akan tersaji besok emoticon-Menang


Wah, kayaknya si sukirman udah mau menampakkan batang hidungnya nih. Ditunggu updatenya han
profile-picture
profile-picture
profile-picture
bauplunk dan 3 lainnya memberi reputasi
4 0
4
Halaman 52 dari 72
icon-hot-thread
Hot Threads
B-Log Personal
B-Log Personal
taman-hati
Copyright © 2023, Kaskus Networks, PT Darta Media Indonesia