Bagi yang tinggal di daerah dengan curah hujan lumayan, apalagi kalau tempat tinggalnya dekat persawahan, tentu akan banyak 'memiliki' tanaman-tanaman liar yang jika beruntung, akan menemukan jenis tanaman yang ternyata cukup laku loh di pasaran. Dan gue salah satunya.

Memasuki musim penghujan terutama untuk bulan-bulan yang berakhiran '-ber', di rumah gue akan banyak kedatangan tanaman-tanaman yang bisa dikatakan hadir dengan sendirinya bak tamu tak diundang. Nggak heran, karena Indonesia memang terkenal akan kesuburan tanahnya bukan? Apalagi dengan supply air yang cukup dari langit. Alias air hujan. Begitupun musim penghujan ini.

Awalnya gue pribadi nggak terlalu memperhatikan, tapi karena pas moment-nya sedang trend-nya membahas tanaman, gue pun tergelitik untuk melakukan penelitian. Dan salah satu tanaman yang liar yang hadir di pekarangan rumah adalah ini.



Dan menurut mesin pencari google, nama dari tanaman ini adalah Keladi Welandi.

Dan berdasarkan informasi temen-temen di WhatsApp Group, tanaman ini termasuk yang cukup dicari oleh para penggemar tanaman.

Well, bagi yang berniat memelihara tanaman ini, gue pribadi cukup merekomendasikannya. Karena memang sangat mudah perawatannya. Asal mendapatkan pengairan yang cukup serta sinar matahari, gue rasa dia akan dapat tumbuh dengan baik. Apalagi jika dilakukan pemumpukan secara rutin.

Tanaman gue ini, bisa dikatakan hanya mengandalkan air hujan dalam hal penyiramannya. Tapi andai hujan tidak turun pun, karena posisinya di air pembuangan, maka kebutuhan dia akan air cukup terpenuhi.

Yang sedikit merepotkan mungkin gulma. Karena gulma sangat senang tumbuh di sekitar dia. Makanya harus rutin dibersihkan.

Dari pertama tumbuh hingga sebesar seperti pada foto, butuh waktu sekitar 2 bulanan. Warnanya bagus. Gue suka. Meski banyak yang bilang mirip talas. Malah menurut gue sekilas mirip daun ketela pohon.

Akar-akarnya serabutan. Karena memang belum gue pindahin ke pot jadi memang berantakan. Baru beberapa hari ke depan gue berencana untuk membeli pot, membuat olahan tanahnya, dan memindahkannya ke pot tersebut. Lalu gue mau tempatkan di teras depan. Siapa sangka, tanaman liar bisa kita manfatin jadi tanaman hias bukan?

Gue juga berencana untuk beli pupuk cair, agar dia dapat tumbuh dengan optimal di pot nanti.

Kalau ada banyak tanaman seperti ini di pekarangan, sepertinya boleh juga nih buat ide bisnis. Bisa jadi alternatif di masa sulit seperti sekarang ini.