• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Kepemimpinan Seorang Pelatih Ternyata Berpengaruh Pada Kondisi Tubuh Atlet

FootballStoryAvatar border
TS
FootballStory
Kepemimpinan Seorang Pelatih Ternyata Berpengaruh Pada Kondisi Tubuh Atlet

Apakah gaya kepemimpinan pelatih mempengaruhi tingkat cedera dan ketersediaan pemain dalam sepak bola profesional? Jenis perilaku pelatih dalam kepemimpinan tertentu dapat menyebabkan stres dan berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan para pemain. Penelitian ini ditujukan ntuk menyelidiki gaya kepemimpinan yang bertransformasi dari pelatih kepala di sepak bola pria profesional dan untuk mengevaluasi hubungan antara gaya kepemimpinan, tingkat cedera, dan ketersediaan pemain.

Tingkat pertandingan, kehadiran pelatih dan cedera merupakan suatu circle yang tidak bisa dipisah pisah pada sepak bola profesional. Hal ini juga menunjukkan bahwa strategi pencegahan faktor risiko terkait cedera tidak cukup untuk secara signifikan mengurangi cedera.

Penelitian ini diikuti oleh kepala petugas medis beberapa klub dalam Studi Cedera Klub Elite UEFA, studi ini mengkaitkan 36 tim sepak bola elit dari 17 negara Eropa dari tahun 2012 hingga 2016. Pada setiap match, kepala petugas medis klub menilai gaya kepemimpinan pelatih kepala mereka. Total 77 laporan dihasilkan pada pertemuan tersebut. Data tentang cedera dan emosional sepak bola juga dikumpulkan dari 36 tim masing-masing untuk empat musim.

Studi ini juga mengikutkan metode skala Global Transformational Leadership (GTL) untuk menilai gaya kepemimpinan sang pelatih (gambar diatas adalah contoh GTL). Skala GTL adalah metode yang cukup andal dan tepat untuk menilai kepemimpinan transformasional. Dokter tim ditanyai 7 pertanyaan utama yang berkaitan dengan persepsi mereka tentang perilaku kepemimpinan transformasional dari pelatih kepala klub mereka. 7 pertanyaan secara umum menggambarkan: komunikasi visi, pengembangan tim, dorongan/support kepada tim, pemberdayaan tim, pemikiran inovatif, memberi contoh, karismatik.

Maka dihasilkan:

Komunikasi visi positif dan jelas
Hal ini sejalan dengan habit sepakbola bahwa pelatih transformasional akan mengembangkan citra masa depan klub dan mengkomunikasikan visi tersebut kepada seluruh komponen yang ada didalam klub. Pemain tentu akan bersemangat untuk mengidentifikasi peluang baru untuk klub dan pelatih memberi arahan mengenai masa depan dapat meningkatkan ekspektasi pemain dan tambahan motivasi intrinsik dapat menghasilkan upaya ekstra dari para pemain.

Pentingnya pengembangan tim
Dalam penelitian tersebut, didapat bahwa gaya kepemimpinan yang memperlakukan pemain sebagai individu dan mendukung serta mendorong perkembangan mereka, terdapat peningkatan 4% dalam tingkat kehadiran latihan dan penurunan 33% dalam insiden cedera parah

Kepemimpinan suportif berdampak positif

Dimana pelatih memberikan dorongan dan pengakuan kepada pemain, tampak mengurangi insiden cedera parah dan meningkatkan tingkat kehadiran pada sesi latihan. Dalam penelitian itu, gaya kepemimpina dengan tingkat supporttif rendah dikaitkan dengan peningkatan 23% dalam kejadian cedera parah dan penurunan 4% kehadiran di latihan. Hal ini sejalan dengan apa yang ada dalam sepakbola secara nyata dimana perilaku suportif oleh pelatih berkaitan dengan efektivitas sesi latihan. Kepemimpinan yang suportif tidak hanya penting bagi pemain secara individu, ini penting bagi tim secara keseluruhan.

Memberdayakan kepercayaan dan kerja sama

Ditemukan bahwa pelatih yang mempercayai pemain mereka dan mendukung kerja sama antar anggota tim baik pemain maupun staf, lebih cenderung memiliki tingkat kehadiran yang lebih tinggi pada pelatihan, mungkin hal ini ada keterkaitan antara kepercayaan dan kenyamanan.

Pemikiran inovatif penting dalam sepakbola

Gaya kepemimpinan yang mengajak pemain dan staf untuk bersama memecahkan masalah dengan cara baru dan mempertanyakan asumsi masing2 berdampak pada meningkatkan kehadiran di sesi latihan. Pelatih dengan gaya kepemimpinan ini mendorong pemain untuk menantang pemikiran dan pola perilaku yang fleksibel untuk mencari peningkatan dan keunggulan tim. Dengan itu juga, tim dapat bersedia mengambil risiko untuk mencapai tujuan mereka dan menerima bahwa kesalahan dapat menjadi kesempatan untuk belajar.

Memimpin dengan memberi contoh meningkatkan ketersediaan squad
Dalam studi ini, tingkat kejelasan yang rendah tentang nilai moral seorang pelatih dikaitkan dengan penurunan 5% dalam ketersediaan pemain pada sesi latihan dan pertandingan. Ini menyoroti fungsi pelatih yang ternyata bukan hanya melatih namun sebagai panutan yang dapat dilihat pemain sebagai sumber bimbingan.

Karisma pelatih tidak berdampak pada tingkat cedera atau ketersediaan pemain
Dalam penelitian ini, tidak ada korelasi antara kepemimpinan karismatik dan tingkat cedera atau ketersediaan pemain. Secara keseluruhan, temuan dalam studi ini menunjukkan bahwa, untuk mengurangi insiden cedera parah dan meningkatkan kehadiran di sesi latihan, pelatih harus membangun lingkungan interpersonal yang ditandai dengan dukungan, rasa hormat, kepercayaan, dan penghargaan untuk staf dan pemain.

Mari kita berdiskusi, apa hal yang mungkin mendukung studi ini?
Ini adalah studi yang cukup prospektif untuk perkembangan sepakbola kedepannya, dengan mengungkapkan hubungan antara kepemimpinan dengan kondisi pemain secara signifikan. Bagaimanapun juga kita semua bisa berspekulasi, apakah gaya kepemimpinan pelatih mengurangi tekanan pada pemain dan staf.
Pemicu stres atau yang biasa disebut stresor, secara psikososial ternyata dapat meningkatkan risiko cedera. Mekanisme yang mendasari cedera akibat stres dianggap sebagai rangsang fisiologis yang kemudian meningkatkan ketegangan otot dan mengurangi koordinasi motorik. Hubungan antara stres dan cedera bisa berasal dari penurunan konsentrasi, yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk fokus sedangkan kita tau bahwa dalam sepakbola teledor sedikit maka diri sendiri atau tim yang akan terkena imbasnya.

Dengan demikian, gaya kepemimpinan pelatih dapat memengaruhi tingkat stres pemain dan risiko cedera sebagai akibat dari tuntutan dan pressure yang diberikan kepada pemain, hal ini memiliki efek pada ketersediaan pemain untuk menerima dan mengolah tuntutan atau suasana umum dalam tim. Pelatih yang secara terbuka berkepemimpinan visioner, motivasi, dan suportif kita sepakat bisa menyatukan tim, hal itu tampak sangat relevan dengan dampak faktor psikososial pada cedera. Pelatih mungkin secara tidak sengaja membuat pemain berisiko cedera karena kepemimpinan mereka gagal mengoptimalkan keharmonisan dalam tim.

Dalam penelitian lain yang lebih baru tentang faktor-faktor psikologis dan cedera, itu karena tindakan berlebihan di trek dan lapangan seorang atlet, dan jurnal ini meyimpulkan bahwa penyebab cedera karena sesuatu yang berlebihan, tidak hanya karena kesalahan atlet itu sendiri, melainkan beban yang terdapat dalam situasi ketika tubuh atlet membutuhkan istirahat atau dalam dunia fisioterapi hal ini disebut over use pada salah satu otot dan jaringan didalamnya. Karena pelatih bertanggung jawab atas beban pemain dan keseimbangan antara beban dan istirahat.

Sekian,
.
.
.
.
.

emoticon-Cendol Ganemoticon-Rate 5 Star
doobey
bundski
tien212700
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.7K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.