• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kenapa Ospek Di Indonesia Itu Kebanyakan Ajang Balas Dendam Dan "Sampah" ?

ayokitakemanaaAvatar border
TS
ayokitakemanaa
Kenapa Ospek Di Indonesia Itu Kebanyakan Ajang Balas Dendam Dan "Sampah" ?

hipwee.com

Beberapa hari lalu viral video ospek online yang diselenggarakan oleh salah satu kampus di Jawa Timur lantaran dianggap melakukan "penindasan" terhadap mahasiswa baru. Diketahui kakak tingkat yang melakukan penindasan adalah komisi disiplin yang sebenarnya memiliki tujuan untuk membuat adik tingkatnya menjadi lebih disiplin. 


geotimes.co.id

Tapi kalo kita balik pertanyaannya apakah kakak tingkatnya yang menjadi komisi disiplin sudah disiplin, mayoritas jawabannya belum. Karena mayoritas orang yang masuk komisi disiplin (atau divisi sejenisnya) adalah orang-orang yang ingin bales dendam. Buat yang gak tau komisi disiplin, tuh yang pake baju item.

Ngomongin ospek, saat ane kuliah dulu salah satu alasan kenapa ane mau ikutan ospek karena diancem gak bisa lulus kalo gak ikut ospek. Sebuah kebohongan yang bener-bener anj*ng banget. Ya namanya mahasiswa baru, belom paham dunia kuliah, dan masih polos-polosnya.

Ane sendiri pernah menjadi panitia ospek. Tapi ane tidak memilih divisi komdis melainkan divisi logistik yang kebetulan saat itu belum ada ketua divisinya. Alasan lain ane pilih divisi logistik, ane mau belajar memanajemen logistik sebuah organisasi sekaligus belajar menjadi sebuah pemimpin divisi. 


idntimes.com

Sebelumnya ane mengajukan diri menjadi ketua pelaksana, namun karena banyak yang gak setuju dengan rencana yang ane buat akhirnya ane pilih mengundurkan diri jadi ketua pelaksana. Rencana ospek yang ane buat sebenernya sederhana tapi mewah. Mengadaptasi dari gaya ospek orang luar negri, karena mayoritas mahasiswa kampus ane adalah perantau maka ane menganjurkan ospek dilakukan dengan pengenalan kampus dan pengenalan kota. Pengenalan kampus diselenggarakan dengan mengadakan BBQ party yang diikuti oleh para alumni, kakak tingkat dan dosen. Sedangkan panitia ospek bertugas menyajikan sekaligus melancarkan acaranya. Hal ini ane rasa lebih manusiawi dan lebih elegan ketimbang marah-marahin adik tingkat yang jelas-jelas tidak efektif. Sedangkan pengenalan kota dilakukan dengan mengajak adik tingkat ke beberapa spot yang sering dituju oleh mahasiswa, seperti tempat untuk print dan hardcover, tempat untuk kerja praktik, tempat untuk cari buku dan sebagainya. Intinya memanusiakan manusia.

Kalo inget ospek kampus yang ane jalani, ane gak hanya ditipu dengan iming-iming "gak ospek gak lulus" tapi juga "HAPPY CAMP". Ane yang waktu itu mudah banget percaya sama orang, percaya aja begitu kakak tingkat bilang "nanti kita di gunung ngadain api unggun terus nyanyi-nyanyi sambil gitaran, pokoknya happy happy". Dan dengan polosnya ane bawa perlengkapan untuk ikutan "happy camp". Tapi ternyata ane lupa satu hal, ane lupa kalo kuliah di jurusan teknik.


goes5.blogspot.com

Begitu sampe gunung kita diriin tenda, isoma, terus ngobrol-ngobrol bentar dan tidur. Lagi asik-asik tidur bencanapun tiba, ya kalian taulah endingnya gimana tengah malem ada senior, ada alumni dan adik tingkat.

Itulah kenapa ane gak mau jadi panitia ospek. Karena mayoritas yang ikutan cuma pengen bales dendam. Bahkan saat ane menjadi ketua divisi logistikpun, ane putuskan keluar ditengah jalan. Yakali udah jadi panitia masih dimarah-marahin kayak maba. Karena tujuan ane awalnya mau belajar bukan mau jadi orang bodo yang nurut dimarah-marahin. Akhirnya sempet kacau balau tuh kepanitiaan, ya gimana enggak, ketua logistiknya minggat, anggotanya cuma ngerti disuruh-suruh doang, jadi bingung kalo perlu apa-apa.

Nah dulu ane kira ospek kayak gitu cuma ada dijurusan ane. Tapi ternyata terjadi dihampir semua jurusan dan beberapa kampuspun melakukan hal serupa. Makanya gak heran kalo banyak orang bilang kalo ospek itu ajang balas dendam. Makanya gak heran kalo cara kating ngospek adik tingkatnya gak pernah berubah dari zaman dulu.


republika.co.id

Ane sendiri heran kenapa mahasiswa baru harus memakai atribut yang jelas-jelas buang-buang duit dan gak guna itu. Terlebih mereka harus mendapat tugas yang bodoh "minta tanda tangan kakak tingkat". Anda kira anda artis dimintain tanda tangan? Mending kalo langsung dikasih, kadang diusilin dulu baru dikasih.

Ada yang bilang ospek dengan cara itu bikin adik tingkat respect dengan kakak tingkat dan membuat mereka akrab. Tapi nyatanya, hasil dari ospek itu, hanya 15 persen yang ikut jadi anggota himpunan. Ya logikanya, ngapain masuk ke kandang macan kalo sebelum masuk kita udah ketemu sama macan-macannya. Dan mayoritas dari maba yang diospek itu akan membalaskan dendamnya pada maba tahun berikutnya.

Saran aja buat kalian yang seneng jadi komisi disiplin atau sejenisnya, kalo kalian sadar kalian bodoh, lebih baik ganti ke divisi lain. Karena malu kalo nanti selesai ospek kalian sekelas sama orang yang dulu kalian marah-marahin. Apalagi kalo kalian lulus lebih lama dari yang kalian marah-marahin. Lagipula gak ada manfaatnya juga masuk divisi itu selain dapet kepuasan batin karena ngerasa dihormati dan ngerasa bebas memarahi.

Ane jadi inget pas ospek pernah disuruh ngomong sama taneman karena ane salah sebut nama lengkap kakak tingkat. Kalo dipikir-pikir apa hubungannya ngobrol sama taneman dan lupa nama lengkap? Ini yang bodoh ane apa kakak tingkatnya?

Buat panitia ospek, kalau kalian ingin dihargai dan dihormati adik tingkat, cobalah memperlakukan adik tingkat kalian seperti manusia, bukan seperti hewan. Manusiakanlah mereka.

JoziGabriell89
kinclong007
ujellyjello
ujellyjello dan 26 lainnya memberi reputasi
25
8.5K
151
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.