mbiaAvatar border
TS
mbia
Lockdown di Victoria Australia yang Berhasil, Apa Bedanya dengan Indonesia?
Setiap negara memiliki kebijakan masing-masing dalam menyelesaikan permasalahan pandemi corona yang berlangsung di wilayahnya.

Berbagai cara mulai dari pemberlakuan protokol kesehatan, pembatasan perjalanan, hingga penguncian pun dipilih oleh sejumlah negara.

Salah satu wilayah yang memberlakukan penguncian (lockdown) ini adalah negara bagian Victoria di Australia.

Saat itu, kebijakan ini sempat membuat Perdana Menteri Daniel Andrews dilabeli sebagai diktator.

Namun menurut jajak pendapat lokal, Andrews tetap populer diperbincangkan sepanjang dilakukannya penguncian. Dan minggu ini, pendekatan kerasnya sepenuhnya terbukti.

Terbukti berhasil

Melansir CNN, Senin (21/9/2020), Victoria hanya mencatatkan 11 kasus baru virus corona pada hari Minggu (20/9/2020), menurun dari sebanyak 670 kasus saat puncak wabah terbaru bulan lalu.



Sementara, minggu depan, Melbourne akan mencabut beberapa pembatasan jika jumlah kasus baru tetap berada di bawah rata-rata 50 kasus per hari.

Adapun jam malam tetap diberlakukan hingga 26 Oktober 2020 mendatang.

"Kita bisa melakukannya," tulis Andrews melalui media sosial Twitternya.

Kebijakan yang diberlakukan di Victoria menunjukkan bahwa penguncian yang ditarget dapat efektif mengendalikan virus corona, yaitu menurunkan jumlah infeksi, menurunkan tekanan pada rumah sakit, staf medis, dan menciptakan ruang untuk melakukan penelusuran kontak dan pengujian massal.

Sebelumnya, pemerintah China juga memberlakukan penguncian yang ketat di Wuhan, kota di mana kasus Covid-19 pertama kali diidentifikasi.

Penguncian diterapkan selama 76 hari di Wuhan sebelum akhirnya dicabut setelah kasus harian melambat.

Kondisi tersebut terjadi di bulan April, dan kini, Wuhan dapat dikatakan normal kembali.

Strategi yang tepat

Strategi penguncian di Victoria didasarkan pada pemberian informasi yang jelas dan jaminan yang tepat, sehingga orang-orang bersedia mengorbankan apa yang dibutuhkan untuk mengendalikan virus.

Dengan pengendalian wabah di Victoria, jumlah kasus di wilayah lain di Australia juga memperlihatkan tren penurunan.

Melansir The Guardian, Selasa (22/9/2020), saat ini, regional Victoria telah berpindah ke tahap tiga dari roadmap penguncian.

Sementara, wilayah metropolitan Melbourne memasuki tahap empat sejak Minggu (2/8/2020).

Seperti diberitakan ABC News, Sabtu (19/8/2020), sebagai bagian dari strategi penekanan virus corona dari pemerintah, Victoria dibagi menjadi dua wilayah, yaitu regional Victoria dan metropolitan Melbourne.

Keduanya memiliki roadmap-nya masing-masing yang berkaitan dengan berapa banyak kasus-kasus aktif yang masih ada di masyarakatnya.

Dampak strategi yang salah

Akan tetapi, tidak semua pemberlakuan penguncian menghasilkan keberhasilan.

Di sejumlah wilayah lain, strategi penguncian justru tidak begitu berhasil karena berbagai faktor.
Mulai dari kekhawatiran akan dampak penguncian total dan ketidakberhasilan pengendalian pandemi.

Selain itu, ada pula tantangan politis yang mungkin muncul.

Di Amerika Serikat, minggu lalu, Jaksa Agung William Bar mengatakan bahwa penguncian nasional akan menjadi "gangguan terbesar pada kebebasan sipil" dalam sejarah selain perbudakan.

Potensi opsi penguncian juga sempat memicu pertentangan dari Uni Eropa dan Inggris dalam beberapa hari terakhir, terlepas dari lonjakan kasus yang terjadi di wilayah Benua Biru itu.

https://kupang.tribunnews.com/amp/20...nesia?page=all

Kita bisa belajar
0
807
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.