• Beranda
  • ...
  • Solo
  • [Coc. Reg. Solo] Piring Terbang, Tradisi Leluhur Unik Yang Mulai Ditinggalkan

rainydwiAvatar border
TS
rainydwi
[Coc. Reg. Solo] Piring Terbang, Tradisi Leluhur Unik Yang Mulai Ditinggalkan
Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokaatuuh ....

Halo GanSis di mana pun kalian berada 🤗.

Selamat datang di thread terbaru ane.

Piye kabare? Ane doakan semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin ...

Banyak event yang bersliweran di beranda Kaskus sampai-sampai ane bingung mau bikin yang mana duluan. So, disela-sela waktu bekerja ane, ya ... sedikit curi-curi waktu gitu maksudnya, ane manfaatkan buat tulisan untuk event yang satu ini.

Baru menjadi Wong Solo "katutan" selama empat tahun, banyak hal baru yang ane temui. Keramahan orang-orangnya, kehalusan cara berbicaranya, sampai menemukan sebuah istilah yang benar-benar asing di telinga ane. Inilah salah satunya, GanSis 😉.


Apa yang terlintas di benak GanSis jika kata Piring Terbangdisebut? Kalian pasti langsung berpikir tentang sebuah pesawat UFO (Unidentified Flying Object) yang konon katanya merupakan alat transportasi makhluk ruang angkasa.

Eh, memangnya di Solo ada pesawat UFO? Yang benar aja, Rain!

Eits, tunggu dulu. Sabar, GanSis. Piring terbang yang ane maksud bukanlah pesawat UFO seperti itu. Yang mau ane ulas saat ini adalah sebuah tata cara menghidangkan makanan yang berasal dari Solo, Jawa Tengah.


Sumber: hipwee.com

Berikut penjelasan tentang tradisi piring terbang yang ane kutip dari wikipedia:
Quote:

Eh itu, maksudnya bagaimana, sih? Apakah piringnya pada terbang gitu? Lah terus, apa makanannya enggak pada tumpah?

Begini loh, GanSis. Yang dimaksud dengan piring terbang itu, bukan piringnya pada beterbangan betulan seperti itu. Ini merupakan sebuah istilah/kiasan dari piring yang "terbang" diantar oleh para pramusaji.

Namanya unik, ya, GanSis?

Pada umumnya, masyarakat menggunakan cara prasmanan dalam penyajian makanan, di mana tamu harus mengambil sendiri apa yang ingin ia makan. Namun, di tradisi piring terbang ini, para tamu justru dijamu oleh pramusaji, dilayani bak seorang raja.

Tamu tidak diperbolehkan berdiri. Mereka cukup duduk manis di tempat yang sudah disediakan. Sembari mengikuti rangkaian acara, para tamu diberi sajian berupa makanan yang ditaruh di piring-piring yang diantar oleh pramusaji. Mungkin, itulah sebabnya tradisi ini disebut sebagai piring terbang.

Tradisi ini tidak hanya dipakai dalam acara pernikahan saja, GanSis. Pengajian, khitanan, atau pertemuan keluarga biasanya juga memakai tata cara ini.

Acara tidak akan dimulai bila tamu undangan belum datang semua. Itulah sebabnya mereka diminta untuk hadir tepat waktu agar semua acara dapat dilaksanakan sesuai urutan.

Makanan yang disajikan biasanya menggunakan sistem USDEK, yaitu singkatan urutan dalam penyajian makanan.

1. Unjukan(minuman). Menu pertama keluar biasanya berupa teh manis hangat bersama dengan dua jenis makanan ringan yang manis dan gurih. Sajian ini ibarat appetizer sebelum melangkah kepada menu utama.

2. Sup. Sajian kedua biasanya berupa sup bening yang umumnya berisi rolade, buncis, jamur kuping, dan wortel dengan kuah kaldu ayam yang gurih.


Sumber gambar: achihartoyo.com

3. Dhaharan. Ini merupakan main course-nya, GanSis. Di dalam piring tersebut, berisi makanan berat tergantung pesanan si penyelenggara acara kepada pihak katering. Bisa nasi liwet komplit, nasi gudeg komplit, dan sebagainya. Hem ... yummy. Ane kok jadi laper, ya? Eh ....


Sumber: archihartoyo.com

4. Es. Tradisi piring terbang ini selalu diakhiri dengan hidangan penutup berupa es krim, es puter, es podeng, es buah, dan disertai dengan puding atau agar-agar.


Sumber gambar: archihartoyo.com

5. Kundur. Arti kata ini adalah pulang. Setelah sajian es selesai disantap, para tamu diperbolehkan pulang.

Kalau di acara pernikahan, tamu undangan bersalaman dengan mempelai dan pihak keluarganya di akhir acara yang mana biasanya dilakukan di awal. Sedangkan di acara pengajian, tata cara piring terbang dimulai setelah pembacaan ayat suci Alquran dan ceramah singkat selesai dilakukan.

Memakai tata cara ini ternyata memiliki keuntungannya, loh, GanSis. Kalian tidak harus repot-repot antri makanan sebab semua datang sendiri ke meja sementara kita cukup duduk manis dan menikmati acara dengan tertib. Di samping itu, tradisi ini terbilang cukup ekonomis. Sebab, kocek yang dikeluarkan ternyata lebih sedikit dibandingkan dengan sistem prasmanan.

Selain memiliki keuntungan, tradisi ini pun memiliki kekurangan. Banyak yang menilai, bahwa urut-urutan dalam piring terbang ini dinilai membosankan dan tidak praktis. Para tamu hanya duduk, tidak bebas bercengkerama dengan tamu yang lain. Di samping itu, bagi mereka yang terlambat hadir, berisiko melewatkan acara dan hidangan.

Nah, GanSis, itulah sedikit gambaran tradisi piring terbang yang sempat membuat ane terbengong-bengong waktu pertama kali mengalaminya. Semoga informasi yang ane tulis bisa memberi manfaat bagi kita semua.

Terapkan selalu kebiasaan baru di masa pandemi ini. Selalu melaksanakan 3M, ya, GanSis, agar kita terhindar dari virus korona yang mematikan ini.

Oh iya, sebelum beralih ke thread lain, tinggalkan rate, cendol, serta berikan komentar di kolom yang telah disediakan. Mari kita berdiskusi secara santun. 😉

Terima kasih sudah berkenan hadir.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokaatuuh.


Jakarta, 22 September 2020.
@rainydwi

Belajar Bersama Bisa dan terima kasih.

Sumber: opini pribadi.
Referensi: wikipedia, hipwee.com
Diubah oleh rainydwi 22-09-2020 09:03
suciasdhan
.g.gowang
embunsuci
embunsuci dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.6K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Solo
Solo
icon
623Thread•744Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.