Hi gan sis para rebahaners dimanapun kalian berada, gimana hari ini masih sehat? Bagaimana udah nikah belom? Kalau belum, lebih baik nabung dulu banyak-banyak, nikah itu mudah kalau ekonomi kowe ikut sehat dan kuat.

Apalagi nih, di thread kali ini gw ingin bicarakan tentang PHK Massal gara-gara pandemi. Lo bisa bayangin sendiri, bagaimana jadinya ketika lo butuh buat makan anak dan istri dirumah tidak tahunya harus gigit jari.



Duh Gusti, tentu saja hal ini bikin sedih gan. Sebelum kita membahas lebih lanjut, pastikan diri lo sudah mandi, sudah wangi biar kalau ada tamu yang datang nagih utang ga malu-maluin. Untuk itu gw ucapkan selamat membaca dan cekicrot.

Sebuah video telah viral di banyak media sosial, ribuan karyawan berkumpul di halaman kantor untuk mendengarkan pengumuman yang menentukan nasib hidup mereka ke depannya. Sebuah pengumuman yang tidak ingin mereka dengar, karena ribuan orang ini akan di PHK secara massal.



Pandemi telah memaksa banyak pengusaha gulung tikar, produksi tidak bisa berjalan akibat penutupan pabrik yang terdampak penurunan permintaan barang. Kluster covid disebuah pabrik memang menjadi masalah baru, lantas karyawan yang dirumahkan harus tetap digaji? Tentu saja ini membuat pengusaha bingung tujuh keliling, jalan satu-satunya adalah memberhentikan kontrak sepihak.

Ribuan karyawan tertunduk lesu, periuk nasi mereka tergerus akibat wabah yang memaksa banyak orang untuk bekerja dirumah. Sedangkan pegawai pabrik, kerja dirumah merakit apaan? Tidak akan mungkin mereka dirumahkan dalam waktu yang tidak ditentukan lantas digaji? Otomatis di PHK massal menunggu covid dan pandemi hilang dari muka bumi.



Nangis dan sedih itu sudah pasti, ketika anak sekolah di sekolah swasta tetap harus bayaran secara normal, uang kuliah tidak ada keringanan, bahkan penangguhan cicilan menjadi kendala banyak orang.

Maka dampaknya banyak orang miskin baru, anak sekolah lulus pun tak dapat kerja ditambah pekerja yang di PHK mas gan, otomatis yang bersekolah pun terancam putus sekolah gara-gara corona.

Ngeri gan dampaknya, melihat hal ini mereka rela mati di jalan untuk usaha cari uang dibandingkan harus diam dirumah tapi tidak makan. Bagaimana sikap pemerintah, apakah masih sibuk dengan pemilihan pilkada?



Gw sendiri sebagai pengangguran Indonesia tak ingin banyak teman yang serupa dengan gw, biarlah gw sendiri yang nganggur tapi semua anak bangsa dapat kerja di tanah sendiri bukan TKA yang datang dari negara penyebab virus yang menikmati hasil di negeri ini.

Aduh, ngeri-ngeri sedap memang bahas ginian gan. Semoga saja lo semua sehat dan tidak di PHK gan, gara-gara suami ga kerja banyak bini minta cerai ga dapat nafkah saat ini.



Masihkah kita bilang bahwa Indonesia baik-baik saja.



Sumber 1
Pic google