Bersama saya dan...hy...
Quote:
Flu spanyol adalah salah satu pandemi paling mematikan sepanjang sejarah yang disebabkan oleh virus influenza H1N1 yang menyerang sistem pernapasan.Pandemi flu Spanyol berlangsung dari tahun 1918 hingga 1920 dan telah menginfeksi total 500 juta orang di dunia atau sepertiga penduduk bumi (jumlah populasi bumi pada tahun 1918 adalah 1,8 miliar) dan menewaskan 20-50 juta orang bahkan menurut sebuah sumber mencapai 100 juta namun angka pastinya tidak dapat dipastikan karena kurangnya pencatatan.Tingkat mortalitas flu Spanyol sangat tinggi dan menyerang manusia dengan usia balita, usia 20-40 tahun , dan orang yang lebih tua dari 65 tahun menjadikan virus ini rentan ke semua orang.
Tidak ada yang tahu darimana flu ini berasal namun flu Spanyol dilaporkan pertama muncul di Eropa,Amerika Serikat dan beberapa negara Asia sebelum menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.Flu spanyol menyebar dengan sangat cepat disebabkan terutama oleh demobilisasi tentara di bulan-bulan terakhir Perang Dunia I.
Alasan Disebut Flu Spanyol
Tidak ada yang tahu asal flu ini dan tidak ada bukti yang menunjukkan kalau flu ini berasal dari Spanyol.Disebut flu Spanyol karena media spanyol yang pertama kali dan satu-satunya yang memberitakan flu mematikan ini pada saat itu.Malahan,orang Spanyol sendiri mengatakan flu ini berasal dari Perancis dan menyebutnya sebagai flu Perancis.
Gejala Flu Spanyol
Flu Spanyol terjadi dalam tiga gelombang dan gelombang kedua adalah yang paling mematikan.Gelombang pertama flu Spanyol terjadi pada musim semi tahun 1918,gejala yang ditimbulkan relatif ringan,korban yang terjangkit akan mengalami gejala flu biasa seperti meriang,demam dan kelelahan yang biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Namun saat gelombang kedua terjadi ditahun yang sama 1918,korban mengalami gejala seperti kulit membiru dan paru-paru terisi dengan cairan kental sehingga membuat penderita mati kelelahan.Setelah terjangkit,rata-rata penderita hanya bisa bertahan beberapa jam hingga hari sebelum akhirnya tewas.Tingginya tingkat kematian dan penyebaran flu Spanyol membuat angka harapan hidup orang Amerika Serikat turun menjadi hanya 12 tahun pada tahun 1918.
Menghadapi flu Spanyol ditengah keterbatasan

Gambar
Dokter dan ilmuwan tidak yakin bagaimana cara menangani flu Spanyol.saat itu tidak ada obat maupun vaksin untuk melawan flu mematikan ini.Untuk mengurangi gejala dokter menggunakan obat seperti aspirin yang sayangnya tidak membantu.Tidak adanya metode penyembuhan membuat korban semakin banyak dan rumah sakit menjadi over kapasitas.Gedung sekolah,rumah penduduk dan bangunan lainnya dijadikan rumah sakit darurat untuk menampung pasien yang membludak.
Beberapa wilayah juga menutup sekolah,fasilitas publik dan gereja untuk mengurangi angka penyebaran namun ada juga wilayah yang tidak percaya flu Spanyol dan menyebutya sebagai flu biasa namun langsung mengubah sikapnya setelah ribuan orang mati hanya dalam beberapa hari setelahnya.
Banyaknya wiayah yang mewajibkan perusahaan menutup kegiatan bisnis karena para pekerjanya banyak yang tertular juga untuk menekan angka penyebaran tentulah terdampak terhadap ekonomi.Industri jasa dan hiburan menjadi yang paling terdampak pandemi flu Spanyol dan membuat ekonomi sempat kacau dibeberapa wilayah.Namun tidak ada bukti kuat yang bisa menunjukkan bahwa ekonomi dunia pada saat itu kolaps akibat pandemi flu Spanyol.
Berakhirnya Flu Spanyol

Gambar


sumber data
Beberapa wilayah juga menutup sekolah,fasilitas publik dan gereja untuk mengurangi angka penyebaran namun ada juga wilayah yang tidak percaya flu Spanyol dan menyebutya sebagai flu biasa namun langsung mengubah sikapnya setelah ribuan orang mati hanya dalam beberapa hari setelahnya.
Banyaknya wiayah yang mewajibkan perusahaan menutup kegiatan bisnis karena para pekerjanya banyak yang tertular juga untuk menekan angka penyebaran tentulah terdampak terhadap ekonomi.Industri jasa dan hiburan menjadi yang paling terdampak pandemi flu Spanyol dan membuat ekonomi sempat kacau dibeberapa wilayah.Namun tidak ada bukti kuat yang bisa menunjukkan bahwa ekonomi dunia pada saat itu kolaps akibat pandemi flu Spanyol.
Berakhirnya Flu Spanyol

Gambar
Flu spanyol yang menjangkiti setengah miliar orang dan menewaskan puluhan juta orang dalam kurun waktu kurang dari dua tahun akhirnya berakhir pada 1920 akibat berkembangnya herd immunitymanusia yang selamat dari infeksi.Walau flu Spanyol hilang dengan sendirinya akibat herd immunity namun kita harus kehilangan 50 juta orang dan tentulah itu sangat mematikan.
Briefhistory : Segudang Pelajaran dari Flu Spanyol

Kita contohkan Amerika Serikat sebagai representatif penanganan pandemi Spanyol karena saya gak dapat data daerah lain.
Briefhistory : Segudang Pelajaran dari Flu Spanyol

Kita contohkan Amerika Serikat sebagai representatif penanganan pandemi Spanyol karena saya gak dapat data daerah lain.
Quote:
Philadelphia mendeteksi kasus pertama flu Spanyol pada 17 September 1918.Otoritas setempat mengkampanyekan larangan batuk,meludah dan bersin ditempat umum sebagai upaya menekan penyebaran flu Spanyol.Namun sayang beberapa hari setelah kampanye dilaksanakan, kota Philadelphia menyelenggarakan parade yang diikuti 200.000 orang dan akibatnya jumlah kasus meroket.Hingga 3 oktober barulah otoritas menutup sekolah,gereja dan tempat keramaian lainnya juga ditutup.Kebijakan lain juga diterapkan yakni karantina, memakai masker dan social distancing dan kebijakan tersebut dibuktikan ampuh oleh sejarah.Dalam perjalannanya juga banyak warga negara yang bebal dalam mengikuti kebijakan pemerintah seperti tidak mau memakai masker.Saking ekstremnya,bahkan seorang otoritas kesehatan pada 1918 di San Fransisco menembak tiga orang karena menolak memakai masker.Dan di Arizona polisi memberlakukan denda $10 bagi yang tidak memakai alat pelindung diri.


sumber data
Quote:
Beberapa wilayah menerapkan social distancingtelat dan beberapa wilayah lebih awal dan berkelanjutan dan hasilnya terdapat perbedaan angka kematian yang cukup signifikan terhadap kedua kasus diatas.Bahkan studi membuktikan perbedaan tingkat kematian terhadap dua kasus diatas mencapai 50%.
Sejarah membuktikan intervensi kuat pemerintah dalam merealisasikan kebijakan seperti sosial distancingadalah kunci menekan angka penyebaran flu Spanyol.
Data diatas bersumber dari National Geographic .
Dalam kasus Covid-19 pertama kita sendiri dulu yang harus sadar betapa bahayanya virus ini.Pertama,semua harus dimulai dari sendiri untuk memakai masker dan tidak berkerumunan.Selanjutnya sejarah menuntut pemerintah serius dalam menerapkan kebijakan social distancing atau kalau di Indonesia PSBB.Pelajaran selanjutnya agan-agan lebih tahu.
Quote:Orang yang bijak berkata “history repeat itself”.Ya..ya…saat itu ada juga yg gak percaya flu Spanyol dan menyebutnya “all is well …all is well its just the flu!” dan booom gelombang kedua muncul dan mereka harus menarik omongannya.Ditengah Covid-19 ada juga orang yang gak percaya dan menyebut ini rekayasa elit global atau semacamnya untuk mengontrol kita.well Covid-19 itu bahaya,sekarang kita hanya berharap segera ditemukan vaksin sebelum gelombang kedua sempat terjadi.Tetap patuhi protokol kesehatan dan berharap kita cepat keluar dari pandemi Covid-19.
Thank,
Saleum.
Sumber : tulisan pribadi
Referensi : kesini , kemari , kesini , kesini , kemari .