l4d13putAvatar border
TS
l4d13put
Bersiaplah Indonesia, China Tegaskan Siap Berperang Lawan Negara ASEAN
Bersiaplah Indonesia Menyambut Petaka Pertempuran, China Tegaskan Siap Berperang Lawan Negara ASEAN

15 September 2020, 15:13 WIB


Bersiaplah Indonesia Menyambut Petaka Pertempuran, China Tegaskan Siap Berperang Lawan Negara ASEAN /Xinhua

Media pemerintah China, The Global Times baru-baru ini menyiarkan berita mengagetkan.

Dalam publikasinya, Partai Komunis China (PKC) yang juga dalam kata lain pemerintah China menyatakan siap berperang melawan negara-negara ASEAN.

Bukan cuma itu, China juga siap kisruh dengan negara lain yang terlibat sengketa wilayah Nine Dash Line dengan Beijing termasuk Amerika Serikat (AS).

PKC juga sesumbar akan memenangkan perang bahkan jika melawan (AS) sekalipun.

PKC sengaja mengeluarkan pernyataan ini ketika AS melaksanakan latihan militer di Guam dengan menggunakan pesawat pembom nuklir B-52 Stratofortress.

Latihan perang Amerika itu sudah dimulai 14 September dan akan berlangsung hingga 25 September mendatang.

US Navy mengerahkan kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan dan kapal serbu amfibi  USS America, USS New Orleans dan USS Germantown dalam latihan perang yang berpusat di fasilitas Angkatan Laut dan Angkatan Udara utama Guam.

Manuver militer besar-besaran yang diberi nama "Valiant Shield" ini juga melibatkan 100 pesawat dan sekitar 11.000 tentara.

Armada Pasifik AS dalam sebuah pernyataan mengatakan latihan perang Valiant Shield mencakup operasi darat, laut dan udara yang terkoordinasi di sekitar pulau Pasifik tengah dan meluas melalui rantai Pulau Marianas.

Dikutip zonajakarta.com dari The Global Times dan Galamedianews, Selasa (15/9/2020) dalam editorialnya, mendesak rakyat China untuk bersiap menghadapi potensi perang.

"Kami memiliki sengketa teritorial dengan beberapa negara tetangga yang dihasut oleh AS untuk menghadapi China," bunyi editorial tentang gerakan ekspansionis Beijing ke Himalaya, Laut China Selatan dan Laut China Timur.

“Oleh karena itu, masyarakat China harus memiliki keberanian nyata untuk terlibat dengan tenang dalam perang yang bertujuan untuk melindungi kepentingan inti, dan bersiap untuk menanggung akibatnya.”

Beijing sangat terlibat dalam serangkaian latihan militer yang luas di sekitar Taiwan dan Laut China Selatan.

Taiwan pada pekan lalu menuduh pesawat-pesawat jet tempur China melanggar wilayah udaranya dan menyoroti keberadaan kapal "milisi" yang dekat dengan klaim teritorialnya.

Bulan lalu, Beijing mengancam akan memperluas cakupan latihan perangnya hingga mencakup wilayah dekat Guam.

"Jika AS melangkah lebih jauh, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dapat mengambil lebih banyak tindakan balasan, termasuk latihan peluru kendali langsung di timur Pulau Taiwan dan dekat Guam," kata seorang pejabat senior Partai Komunis China bulan lalu.

Editorial The Global Times sesumbar bahwa Beijing akan menang jika perang benar-benar terjadi.

"Kami yakin bisa menang di medan perang jika terjadi konflik dengan pasukan tetangga yang memiliki sengketa teritorial dengan China,” bunyi editorial tersebut sebagai peringatan terhadap India, Jepang, Filipina, Malaysia, Vietnam dan negara lainnya.

Indonesia tidak terlibat sengketa wilayah di Laut China Selatan. Namun, Indonesia secara tidak langsung masih berseteru dengan China di sekitar perairan Natuna.



"Demikian pula, jika ada perang dengan AS di dekat perairan pesisir China, kami juga memiliki peluang bagus untuk menang," lanjut editorial tersebut.

Partai Komunis China bersikeras bahwa ketegangan internasional yang meluas ini bukanlah kesalahannya.

“Beberapa dari negara ini percaya bahwa dukungan AS memberi mereka kesempatan strategis dan mencoba memperlakukan China dengan keterlaluan,” imbuh editorial tersebut.

“Tentu saja, bagaimanapun, perang tidak bisa dilakukan dengan santai, dan kita harus menang jika kita ingin berperang. Kemenangan semacam itu memiliki dua arti: Pertama, berarti mengalahkan lawan di medan perang; kedua, itu harus dibenarkan secara moral."

Tetapi editorial yang berbicara keras membuat satu konsesi utama, yakni Beijing berisiko terisolasi secara internasional.

"Jika kita menang di medan perang dengan mengorbankan moralitas internasional kita, kita mungkin keliru membantu AS membangun aliansi anti-China yang lebih menantang posisi strategis kita," lanjut editorial tersebut.

Palau, negara kecil di Kepulauan Pasifik, telah mendesak Amerika Serikat untuk membangun pangkalan militer di wilayahnya guna melawan pengaruh China di wilayah tersebut.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengunjungi negara kecil itu pekan lalu. Dia menuduh Beijing melakukan aktivitas destabilisasi yang sedang berlangsung di Pasifik.

Presiden Palau Tommy Remengesau menyatakan 22.000 rakyatnya akan menyambut fasilitas militer AS selama mereka sering menggunakannya.


Tak Ada Cara Lain, Penguatan TNI Jadi Kunci Pertahankan Natuna Utara dari Gangguan Militer China tni.mil.id

"Permintaan Palau kepada militer AS tetap sederhana—bangun fasilitas penggunaan bersama, lalu datang dan gunakan secara teratur," katanya.

Remengesau juga meminta bantuan AS untuk berpatroli di cagar lautnya yang luas yang semakin menjadi sasaran penangkapan ikan ilegal internasional.

Palau, sebagai negara merdeka, tidak memiliki militer. Sejak Perang Dunia II, perjanjian Compact of Free Association telah memberikan tanggung jawab kepada AS untuk pertahanannya.

“Hak militer AS untuk membangun situs pertahanan di Republik Palau kurang dimanfaatkan selama durasi Compact,” kata Remengesau.

Fasilitas radar AS yang baru sedang dibangun di rantai pulau yang ditempatkan secara strategis. Tetapi pekerjaan telah ditangguhkan karena pandemi Covid-19.

Pandemi global yang sebagian disalahkan atas ketidakstabilan Asia Tenggara yang meningkat secara dramatis juga berdampak pada Guam. Sekitar 1.900 kasus Covid-19 telah dilaporkan di sana.

Ini tidak termasuk 1.150 orang yang menderita Covid-19 dari kapal induk USS Theodore Roosevelt yang menghentikan operasinya pada bulan Maret dan berlabuh di Pangkalan Angkatan Laut Guam untuk melawan wabahnya.

Menurut media lokal, personel militer AS yang mengambil bagian dalam latihan perang besar-besaran di Guam mengalami pembatasan pergerakan. Tentara, pelaut, dan awak pesawat juga diharuskan mengambil bagian dalam karantina 14 hari sebelum dikirim ke Guam.

"Untuk mendukung acara latihan, anggota layanan hanya akan diizinkan untuk melakukan perjalanan antara kamar hotel yang ditentukan dan tempat tugas militer yang ditentukan di pangkalan," kata Armada Pasifik AS.

Latihan Valiant Shield digelar setelah latihan perang Rim of the Pacific (RIMPAC) bulan lalu di lepas pantai Hawaii. Dalam latihan perang RIMPAC, 23 kapal perang dari 10 negara ambil bagian, termasuk kapal perusak Australia HMAS Hobart, fregat HMAS Stuart dan Arunta, dan kapal pemasok HMAS Sirius.

"Sangat penting bagi kami untuk menunjukkan kepada sekutu dan mitra kami komitmen kuat kami untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Laksamana Muda AS Michael Boyle dalam pernyataan untuk latihan Valiant Shield.

Latihan perang ini sudah kedelapan kalinya digelar sejak pertama kali dimulai tahun 2006. Terakhir digelar pada tahun 2018 lalu.*



Sumber berita : https://zonajakarta.pikiran-rakyat.c...n-negara-asean

===============================

Komen & Pidato TS

Bismillahirrohmanirrohim..
Merdeka!!!


Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Jakarta.
Kita semuanya telah mengetahui.
Bahwa hari ini tentara Partai Komunis China (PKC) telah menyatakan siap berperang melawan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia dan memberikan suatu ancaman kepada kita semua.

Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka

Saudara-saudara.
Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia.
Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,
Pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi,
Pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali,
Pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan,
Pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera,
Pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, pemuda Papua, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Indonesia ini.
Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing.
Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung.
Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol.
Telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara.
Dengan menjadikan Presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya jadi kacung. Maka kita ini tunduk untuk memberhentikan pertempuran.
Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri.
Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

Saudara-saudara kita semuanya.
Kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Partai Komunis China (PKC)  itu,
dan kalau pimpinan tentara Partai Komunis China (PKC) yang ada di Indonesia.
Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia.
Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Indonesia ini.
Dengarkanlah ini .. hei tentara Partai Komunis China (PKC) .
Ini jawaban kita.
Ini jawaban rakyat Indonesia.
Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.

Hai tentara Partai Komunis China (PKC) !
Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu.
Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu.
Kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang kami punya untuk diserahkan kepadamu
Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita:


Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga


Saudara-saudara rakyat Indonesia, siaplah keadaan genting!
Tetapi saya peringatkan sekali lagi.
Jangan mulai menembak,
Baru kalau kita ditembak,
Maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin berdaulat dan merdeka.

Dan untuk kita saudara-saudara.
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara.
Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita,
Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara.
Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Merdeka!!!
Diubah oleh l4d13put 16-09-2020 14:33
therminust
jengkling
abahengas69
abahengas69 dan 15 lainnya memberi reputasi
-6
3.5K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.