theonetaAvatar border
TS
theoneta
Semangat Besar dari Kelompok Kecil Ane Ketika Mengikuti Perlombaan 17 Agustus




Sebelumnya terima kasih untuk KaskusKreator yang telah mengadakan event yang mengingatkan kembali kesan terindah ane ketika ikut merayakan dan terlibat dalam lomba 17an. HUT RI ke-75 tahun ini memang kurang meriah seperti biasanya, namun bukan berarti semangat dan jiwa nasionalisme itu hilang. Menghormati Negeri Tercinta tetap tertanam kuat di dalam diri bahwa Indonesia sudah 75 tahun terbebas dari belenggu penjajahan.


Bila berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, perlombaan 17an berjalan secara meriah tanpa rasa khawatir untuk berkumpul antara satu dengan yang lainnya. Tahun ini merebaknya pandemi menyebabkan hanya sebagian wilayah yang mengadakan perlombaan tersebut. Tapi tidak ada gunanya menyalahkan pandemi karena rasa cinta Tanah Air menumbuhkan kreativitas dalam mengadakan bentuk perlombaan lain tanpa harus terlibat langsung dengan banyak orang, datang ke lapangan dan sebagainya. Hal ini demi tetap menjaga protokol kesehatan dan keamanan.


Tahun 2020, di sekitar lokasi tempat ane tinggal sama sekali tidak mengadakan perlombaan 17-an. Berbeda ceritanya ketika mundur ke 2 windu belakang dalam memperingati HUT RI ke-59. Seperti biasa di lingkungan tempat ane tinggal setiap tahunnya tidak pernah absen mengadakan perlombaan. Hal ini kemudian membuat ane jadi antusias untuk berpartisipasi mengikuti lomba. Perlombaan seperti makan kerupuk, balap karung, lomba lari, lomba kelereng dan lomba pukul air dalam plastik ane ikuti dengan rasa semangat dan benar-benar ane lakukan dengan sungguh-sungguh. Saat itu ane hanyalah anak berusia 12 tahun yang tidak terlalu memikirkan kemenangan. Selama ane bisa ikut bersaing dengan teman-teman yang lain ane sudah merasa senang. Lomba 17-an yang sifatnya individu tadi benar-benar ane lakoni tanpa beban dan pada akhirnya ane merasakan sendiri seperti apa manisnya kemenangan.


Terlalu asyik dengan perlombaan yang sifatnya individu, ane mulai merasakan bahwa ane perlu mencoba sesuatu yang beda. Ane ingin merasakan kekompakan, kerjasama dan keseruan bersama dengan rekan tim. Saat itu ane ingin mengikuti lomba tarik tambang tentunya permainan ini membutuhkan tim agar ane bisa ikut bermain. Setelah lama mencari, teman ane bernama Fahmi yang merupakan adik kelas ane mengajak ane masuk ke dalam regunya. Alangkah terkejutnya ane bahwa tim kami saat itu hanya terdiri dari 7 orang dengan rentang usia 12 tahun ( ane paling tua ) sisanya antara 9 sampai 11 tahun. Grup kecil ini pun mengikuti tarik tambang putaran pertamanya (perempat final) melawan 7 orang lain dari grup lawan dengan postur tubuh yang tidak terlalu jauh berbeda dengan tim kecil ane.

Entah kekuatan apa yang dimiliki tim kecil kami, baik putaran 1 dan 2 perempatfinal bisa dimenangkan dengan mudahnya. Tim tarik tambang kami melangkah ke semifinal. Sambil menunggu siapa lawan tanding kami berikutnya, ane dan tim sedang berembuk untuk membahas strategi berikutnya khususnya dalam penentuan posisi. Selang beberapa menit kemudian, tibalah saatnya kami melawan tim yang juga berhasil lolos ke partai semifinal. Kali ini lawan kami terlihat tangguh dengan diisi 7 orang yang postur tubuhnya lebih besar dari tim kecil kami yang rata-rata berbadan kurus. Tapi hal itu tidak membuat kami gentar namun justru merasa tertantang.


Permainan pun dimulai dan benar saja lawan kami kali ini lumayan tangguh, kekuatannya jauh lebih besar dari tim lawan sebelumnya, salah satu anggota tim kami sampai terseret dan bergantungan di tali emoticon-Ngakak (S). Sengit sekali, dalam pertandingan ini siapa yang kehabisan stamina lebih dahulu bakal mengalami kekalahan. Tanpa ane duga tim kecil ini seperti punya keunggulan tersendiri dalam mempertahankan posisi tempatnya berpijak, jatuh bangunnya anggota tim ane seperti tidak ingin kalah hanya dengan tim lawan yang unggul dari postur tubuh. Kegigihan tim kecil kami akhirnya berhasil memenangkan putaran pertama. Kami unggul 1-0 dan bergerombol bersama sambil tertawa terbahak-bahak seperti tidak menyangka bakal memenangkan putaran pertama ini.

Berlanjut pada putaran kedua sikap optimis mulai menyelemuti tim kami. Kepercayaan diri yang tinggi ini menjadi bekal dalam menghadapi tim lawan. Kembali kami kerahkan kekuatan dan tenaga yang tersisa. Perlawanan sengit kembali diberikan oleh tim lawan dan kali ini sepertinya mereka terlihat menyusun strategi yang berbeda dari sebelumnya. Tapi kembali lagi tim kecil ane justru seperti menarik tali tambang tanpa beban, rasa lelah sedikitpun. Tali tambang itu akhirnya mampu menarik tim lawan hingga jatuh tersungkur menyebabkan kekuatan tarikan mereka mengendur dan kami menjadi lebih leluasa mendominasi permainan. Skor 2-0 membawa kami melangkah ke final.


Jeda waktu permainan kami isi dengan diskusi dengan kembali menyusun strategi karena siapapun lawan di final nanti bukanlah lawan mudah untuk dihadapi. Kami menyaksikan 2 tim yang postur tubuhnya lebih besar tim ane, kalau diibaratkan tim lomba kelas 3 SD melawan tim kelas 6 SD. Mereka bersaing ketat bahkan skor sempat berimbang 1-1 dari dua putaran. Putaran ketiga pada akhirnya dimenangkan oleh tim unggulan yang diisi oleh orang-orang berpostur tubuh besar tersebut.

Beberapa menit sebelum partai final dilanjutkan, tim kecil kami yang awalnya kurang diperhitungkan kini justru mendapat lebih banyak dukungan. Hal ini karena tim kami dianggap kecil kecil cabe rawitemoticon-Big Grin . Dukungan itu datang dari orang-orang di sekitar termasuk teman sebaya ane yang tidak menyangka kami bisa menembus partai final. Para pendukung tersebut menjadi motivasi bagi kami untuk tetap semangat melawan tim unggulan meskipun bila dilihat permainan ini terlihat seperti tidak seimbang. Tapi lomba tetaplah butuh hasil akhir dan kami masih semangat untuk mampu menghadapi tim lawan tersebut. Putaran pertama pun dimulai, benar saja kekuatan lawan kami kali ini jauh berbeda dari dua lawan sebelumnya.

Tim kecil ane terus berupaya mempertahankan posisinya. Perlawanan sengit tetap kami berikan sehingga tim lawan juga merasakan kesulitan untuk menjatuhkan kami. Adu kekuatan tersaji dengan teriakan dukungan dari orang-orang di sekitar. Tapi apa daya lawan kami ternyata jauh lebih tangguh dan putaran pertama berhasil mereka menangkan.

Jeda waktu istirahat kami manfaatkan untuk minum dan berbincang sejenak sebelum menghadapi putaran kedua. Fahmi memberi arahan sambil terengah-engah menjelaskan strategi dan posisi anggota tim. Putaran kedua pun dilanjutkan, kami telah siap menghadapi tim lawan. Tarik tambang dilanjutkan dan kali ini kami benar-benar dibuat tidak berdaya dengan kekuatan tim lawan, ane pun ikut tersungkur jatuh karen sudah tidak kuat menahan tarikan dari tim lawan. Tim kecil ane kalah 2-0, meskipun begitu kami tidak kecewa, tim lawan bahkan salut dengan kerja keras kami. Sambil bersalaman dan tersenyum juara 1 jatuh ke tangan mereka dan tim kecil kami meraih tempat kedua. Masing-masing anggota menerima hadiahnya dan pulang dengan perasaan senang. Kini sudah 16 tahun berlalu dan ane masih ingat betul momen membahagiakan tersebut. Tanpa diduga dalam suatu komunitas kecil terdapat kekuatan besar di dalamnya. Terima kasih adik kelasku yang telah meninggalkan kesan perlombaan HUT RI ke-59 menjadi lebih indah dan membekas.

Sumber:

Ane yang bercerita, Ane yang Mengalami.



linusasur
jaleesa331
abram945
abram945 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
51.6K
139
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cinta Indonesiaku
Cinta Indonesiaku
icon
5.3KThread2.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.