Sekolah dalam jaringan atau lebih sering dikenal dengan sekolah daring, adalah sistem belajar mengajar yang digunakan pada masa pandemi virus covid-19!

Sejak munculnya wabah pandemi virus covid-19, memang dunia mengalami banyak perubahan. Tidak hanya pada kebiasaan hidup masyarakat atau cara bersosialisasi, namun juga pada sistem pendidikan Nasional dan Internasional.

Dalam mencegah penyebaran virus covid-19, Pemerintah bersama dinas pendidikan menciptakan peraturan dan himbauan yang harus dilakukan oleh sekolah-sekolah di daerah ataupun di kota!
Sekolah tidak diliburkan, melainkan digantikan dengan sistem sekolah daring atau SJJ (Sekolah Jarak Jauh).

Tentu Agan dan Sista sudah tidak asing lagi dengan sistem belajar mengajar ini, karena di Indonesia juga telah diterapkan sejak beberapa bulan yang lalu!

Belajar sistem daring tentu sebagai siswa dan mahasiswa, kita harus memiliki beberapa media belajar yang dipersiapkan, seperti gadget atau PC, dan juga yang paling penting adalah jaringan!
Nah dari sinilah masalah itu muncul.
Tidak semua wali murid dapat memberikan fasilitas sebagai media belajar, kalaupun mereka memiliki handphone sebagai media belajar online, kuota internet atau jaringan masih menjadi kendala.

Mungkin ada beberapa orang yang memang memberikan bantuan wifi gratis bagi pelajar secara ikhlas ingin membantu dan meringankan beban mereka, namun itu masih sangat jarang. Apa lagi di desa-desa, masih dapat dikatakan sama sekali belum ada!

Namun, di tengah butuhnya pelajar terhadap jaringan, heboh dan viral sebuah video munculnya sosok warga baik hati yang rumahnya memasang wifi gratis bagi siswa sekolah.

Apa yang membuatnya viral?
Apakah kebaikannya?
Iya, kebaikannya sangat dihargai tapi yang membuat dirinya viral adalah karena dia memberikan jaringan gratis namun dengan memasang password sepanjang rel kereta api!

Kejadian viral ini dibagikan oleh akun Instagram @fakta.indo_ yang memperlihatkan di mana seorang anak laki-laki sedang menunjukkan password yang tertempel di tembok.
Password inilah yang harus dimasukkan saat hendak menyambungkan jaringan, password yang berisi lebih dari 100digit karakter yang membuat netizen +62 geleng-geleng kepala!

Coba bayangkan, berapa banyak waktu yang harus dikeluarkan untuk mengeja dan menyambungkan jaringan pada hp jika password wifinya sepanjang itu?
Pastinya itu akan membuang banyak waktu, belum lagi jika ada salah satu karakter yang salah!

Mungkin Agan dan Sista akan bilang "Repot amat, sudah dikasih gratis juga"
Sebelum berkata seperti itu, silakan lihat dulu videonya di bawah ini!

Masih bisa berkata, "Sudah dikasih gratis kok masih ribet?"
Memang ribet, karena passwordnya saja sudah bikin ribet.
Lagi-lagi ane mengajak GanSis untuk membayangkan, jika kita berangkat jam setengah enam pagi, bisa saja kita selesai memasukan password itu jam tujuh pagi, itupun jika langsung benar tidak ada salah karakter. Jika salah? Pastinya kita sudah tertinggal untuk melakukan kelas online.

Entah apa tujuan dari memberikan password rel kereta api ini, yang pastinya niat baik kurang didukung dengan cara yang baik!
Atau mungkin dia sedang mengajarkan kepada anak-anak betapa pentingnya bersabar dan teliti dalam bertindak?
Bisa saja juga itu salah satu niat baiknya.

Semoga kebijakan pemerintah untuk memberikan kuota belajar kepada siswa sekolah, mahasiswa, guru dan dosen dapat segera dilaksanakan.
Agar tidak lagi kuota menjadi penghalang anak-anak belajar daring!

Bagaimana jika Agan dan Sista berada di posisi siswa atau pelajar yang membutuhkan jaringan, apakah Agan dan Sista masih akan tetap menggunakan jaringan gratis tersebut meskipun passwordnya sepanjang rel kereta api?
Silakan bagikan pendapat GanSis dengan meninggalkan jejak komentar di bawah!

Terima kasih sudah singgah, dan sampai jumpa lagi di thread ane yang lain