• Beranda
  • ...
  • Movies
  • 10 Film Indonesia Paling Berpengaruh, No. 4 Jadi Kontroversi Setiap Tahunnya

cintadineAvatar border
TS
cintadine
10 Film Indonesia Paling Berpengaruh, No. 4 Jadi Kontroversi Setiap Tahunnya
Selamat datang kembali di thread ane yang kali ini akan membahas sedikit tentang sejarah film Indonesia. Peminta film di Indonesia banyak sekali, tapi yang melek tentang sejarah film Indonesia dan punya minat yang besar terhadap film-film nasional bisa dibilang masih kalah banyak dibandingkan dengan penggemar film impor terutama dari Hollywood. Padahal perfilman Indonesia punya sejarah yang cukup panjang di mana ada banyak sineas tanah air yang terlibat di dalamnya.



Nah, yang akan dibahas secara singkat kali adalah tentang deretan film Indonesia yang paling berpengaruh dalam artian film ini memberikan impact yang besar setelahnya terutama untuk industri film tanah air itu sendiri. Yang perlu ditekankan adalah daftar film di bawah adalah bukan berarti deretan film Indonesia terbaik sepanjang masa melainkan berpengaruh. Langsung saja ini dia daftarnya.

1. Darah dan Doa (1950)
Film pertama yang diproduksi Indonesia


memang "Loetoeng Kasaroeng" film bisu rilisan tahun 1926, namun bukan murni Indonesia karena dikerjakan oleh orang Belanda. Sedangkan film Indonesia pertama yang diproduksi setelah merdeka dan diproduksi oleh orang Indonesia adalah "Darah dan Doa" yang disutradarai oleh Usmar Ismail pada 30 Maret 1950. Itulah kenapa setiap tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Film Nasional. Film ini menceritakan seorang pejuang revolusi Indonesia yang jatuh cinta kepada salah seorang Gadis Jerman yang bertemu dengannya di tempat pengungsian. Lima tahun kemudian, Festival Film Indonesia (FFI) pertama digelar

2. Lewat Djam Malam (1954) Penghargaan FFI Pertama

Film ini disutradarai oleh Usmar Ismail dan menjadi film pertama yang mendapatkan penghargaan film terbaik pada gelaran FFI tahun 1955. Secara kualitas film ini memang diakui dan bahkan pada 2020 ini film Lewat Djam Malam masuk ke dalam daftar Criterion Collection oleh Martin Scorsese, sutradara legendaris Hollywood. Criterion Collection sendiri adalah perusahaan distribusi film di Amerika Serikat yang berupaya dalam melakukan restorasi film-film klasik terbaik. Lewat Djam Malam sendiri menceritakan tentang berkisah tentang mantan prajurit bernama Iskandar (A. N. Alcaff) yang ingin hidup sebagai masyarakat sipil pada masa pascakolonialisme di Indonesia. Iskandar dibantu kekasihnya, Norma (Netty Herawati).

3. Tiga Dara (1957) Film Paling Laris di Masanya

Tiga Dara masuk dalam jajaran film Indonesia paling berpengaruh. Film hitam-putih ini termasum film drama musikal Indonesia pertama. Disutradarai oleh Usmar Ismail ini sukses secara komersil di masanya. Film ini dianggap sebagai salah satu film klasik Indonesia terbaik. Pernah diputar di Festival Film Venesia dan mendapatkan penghargaan Tata Musik Terbaik pada FFI 1960. Tema cerita Tiga Dara yang dibintangi oleh Chitra Wijaya, Mieke Wijaya, dan Indriati Iskak dirasa masih terus relevan bagi masyarakat Indonesia modern sekalipun.

4. Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI (1984) Film Kontroversial Tahunan

Ini adalah film yang selalu diributkan setiap tahunnya di bulan September. Terlepas dari kontroversinya, sebenarnya secara teknis film karya Arifin C Noor ini memiliki kualitas yang di atas rata-rata film nasional saat itu. Sayangnya film ini seperti yang diketahui menimbulkan kontroversi hingga saat ini terkait sensitifnya sejarah komunisme di Indonesia. Cerita dalam film ini merujuk pada versi "resmi" pemerintah yang pada hal ini orde baru. Film ini dibintangi oleh Amoroso Katamsi sebagai Soeharto. Mengisahkan peristiwa menjelang dan setelah beberapa hari setelah kudeta. Di era orde baru film ini wajib diputar dan ditonton setiap tahunnya pada bulan September di TVRI.

5. Petualangan Sherina (2000) Awal Kebangkitan Perfilman Nasional


Era 90an entah kenapa film Indonesia mati suri dan gelaran FFI juga ikutan berhenti. Film Indonesia saat itu kualitasnya menurun seiring bermunculan film esek-esek. Namun memasuki tahun 2000 ada dua orang sineas muda bernama Riri Riza dan Mira Lesmana yang mencoba membangkitkan perfilman nasional lewat Petualangan Sherina. Film bertema anak-anak dan keluarga ini sukses besar kala itu dan memicu sineas lain untuk kembali produktif dalam berkarya. Film ini melambungkan nama Sherina sebagai penyanyi cilik populer kala itu. Untuk anak kelahiran 90an, hampir semuanya tahu film ini.

6. Jelangkung (2001) Bangkitnya Film Horror


Di era 1980an Indonesia produktif dalam menghasilkan film horror terutama yang dibintangi oleh Suzzanna. Saat film Indonesia vakum, otomatis film horror nasional juga tidak ada hingga akhirnya muncul film Jelangkung (2001) garapan Rizal Mantovani yang sayangnya di era sekarang sutradara ini malah menelurkan film -film horror medioker. Meski begitu, film Jelangkung mempengaruhi perfilman Indonesia karena setelah itu bermunculan film-film horror lain.

7. Ada Apa Dengan Cinta? (2002) Pemicu Bangkitnya Film Nasional


Setelah Petualangan Sherina, Riri Riza dan Mira Lesmana lantas memproduksi Ada Apa Dengan Cinta? pada 2002 dan disutaradarai oleh Rudy Soedjarwo. AADC benar-benar menjadi pemicu bangkitnya perfilman nasional karena film yang melambungkan nama Nicholas Saputra, Dian Dastro, Titi Kamal, dll ini benar-benar sukses secara komersil dan mendatangkan jutaan penonton ke bioskop. Setelah kehadiran AADC film-film Indonesia yang lain pun bermunculan dan bergairah hingga akhirnya FFI pun digelar lagi setelah bertahun-tahun vakum.

8. Laskar Pelangi (2008) Film Novel Terlaris

Disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana, film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata ini bercerita tentang sepuluh anak SD di Pulau Belitung dalam menempuh pendidikan dasar di era akhir 80an. Film ini bukanlah film kisah cinta remaja, horror, ataupun komedi akan tetapi film ini justru sangat sukses dengan mendapatkan 4,7 juta penonton. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Indonesia masih bisa menghargai film yang memang patut diapresiasi. Laskar Pelangi juga menjadi film adaptasi novel Indonesia terlaris sebelum rekor itu dipecahkan oleh Dilan 1990 sepuluh tahun kemudian.

9. The Raid (2011) Gerbang Menuju Hollywood

The Raid yang digarap oleh Gareth Evans menjadi film yang mampu memperkenalkan film Indonesia pada dunia. The Raid bukan hanya sukses secara komersil melainkan secara kritik di mana banyak kritikus film dunia menilai The Raid adalah salah satu film action terbaik di era modern. Berkat film ini juga Indonesia menjadi punya ciri khas untuk film action yaitu koreografi pencak silat. Sekuelnya The Raid 2 juga malah semakin bagus dan melambungkan nama-nama seperti Iko Uwais, Joe Taslim, Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman.

10. Pengabdi Setan (2017) Film Horror Naik Kelas

Yang terakhir ada Pengabdi Setan garapan Joko Anwar yang merupakan versi reboot dari film klasik tahun 1980 berjudul sama. Versi 1980 sendiri memang telah menjadi cult-film dan dianggap menyeramkan. Film Pengabdi Setan 2017 bukan hanya berhasil mendatangkan jutaan penonton melainkan berhasil menaikan level film horror lokal itu sendiri. Hingga kini Pengabdi Setan 2017 selalu menjadi patokan kualitas film-film horror Indonesia setelahnya. Film berhasil menyabet beberapa penghargaan pada gelaran FFI 2017.

Itu dia gan kesepuluh film Indonesia paling berpengaruh versi ane. Mana aja nih yang udah agan tonton? emoticon-Ngakak


Quote:
Diubah oleh cintadine 07-09-2020 12:11
Nikita41
ujellyjello
raliakbarrr
raliakbarrr dan 40 lainnya memberi reputasi
41
9.9K
125
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Movies
Movies
19.9KThread17.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.