efrmAvatar border
TS
efrm
[CATPER] Catatan Perjalanan Jakarta - Gunung Lawu (Via Candi Cetho)
Halo para pembaca, salam sejahtera bagi kita semua, pada kesempatan kali ini di thread pertama ini gue mau share perjalanan gue se-detail mungkin untuk bantu para pembaca yang mungkin saja akan melakukan perjalanan yang sama dengan yang gue lakukan, supaya para pembaca mendapatkan informasi yang yaaa "lumayan" akurat lah hehehe.

Semoga catatan perjalanan yang ane buat ini bisa membantu para pembaca sekalian untuk bepergian ke Gunung Lawu terlebih yang dari Jakarta, okeh yuk langsung aja kita mulai. Oh ya, perjalanan ini kami lakukan ber-4 ya.




Rabu, 26 Agustus 2020 pukul 06.10 kami tiba di St. Pasar Senen, pada perjalanan ini kami menggunakan KA Ekonomi Bengawan relasi St. Pasar Senen - Purwosari PP dengan harga tiket Rp 74.000, murah banget kan. Namun, karena masih masa PSBB yang disebabkan virus Covid-19, maka setiap penumpang yang ingin bepergian harus disertai surat Rapid/Swab test sebelum melakukan perjalanan dengan kereta api.

FYI, untuk rapid di Stasiun lebih murah yaitu Rp 85.000 dengan syarat harus menyertakan kode booking tiket KA perjalanan jauh. 

Selama perjalanan, setiap penumpang diwajibkan untuk selalu menggunakan face shield  dan masker selama perjalanan berlangsung (dimana ini sangat menyiksa kuping dan pernapasan haha). Untuk perjalanan kali ini tempat duduk dibatasi yaitu untuk kursi yang 3-3 menjadi 2-2 (tengah kosong), dan untuk kursi yang 2-2 menjadi 1-1 (menyilang kosongnya), ada untungnya juga ya kaki bisa selonjoran emoticon-Wink walaupun badan tetep tegak selama -/+ 9jam 20menit. 

Pukul 15.50 sampailah juga kami di St. Purwosari, cukup lelah juga, walaupun cuman duduk, yaaa kalian tau sendiri lah ya kursi KA Ekonomi seperti apa dan dengan perjalanan KA yang cukup jauh.

Sayangnya, diperjalanan ini kami menggunakan travel kenalan salah satu temen gue, dimana kita sewa untuk PP St. Purwosari - Basecamp Candi Cetho dengan tarif Rp 700.000 tapi kita bisa minta untuk jalan-jalan di kota kok. 

Yak lanjut ya, sesampainya kami di St. Purwosari ternyata travel yang kami sewa udah tiba (on time), karena waktu sudah sore yaitu pukul 16.00 jadi kami memutuskan untuk mencicipi makanan kuliner yang cukup populer disana, yaitu Sate Kambing Pak Manto. Nah buat kalian yang punya waktu senggang sebelum melakukan pendakian, boleh nih kalian mampir-mampir kesini khususnya buat pecinta daging kambing, untuk harga kalian bisa cek sendiri ya di mba google emoticon-thumbsup.

Setelah kenyang menyantap hidangan sate kambing, kami lanjut melakukan perjalanan menuju Basecamp Cetho, dimana membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam 45 menit (bisa kurang bisa lebih tergantung kondisi jalan ya). Buat yang ngeteng, ini setau dan seinget gue ya, kalian itu naik bis dari sekitaran St. Purwosari menuju Terminal Karangpandan, dari Karangpandan itu kalau gak salah naik angkutan umum lalu dilanjutkan lagi oleh Jeep (kalau ada kendaraan lain yang bisa dicarter ane kurang tau ya). Kenapa Jeep? Karena medan jalan beberapa kilo sebelum basecamp itu cukup curam dan berkelok, jadi kata driver kami biasanya para pendaki menggunakan Jeep untuk sampai ke Basecamp Cetho.


Sesampainya di Terminal Karangpandan kami berhenti sejenak terlebih dahulu untuk berbelanja logistik, jadi di Terimnal ini ada pasar yang buka 24 Jam (kata drivernya). Buat kalian yang ngeteng dan berhenti di terminal ini, disini adalah tempat kalian bisa belanja kebutuhan logistik selama pendakian nanti, cukup lengkap dan murah kok, gak jauh dari terminal juga ada minimarket, jadi buat kebutuhan logistik, kalian bakalan aman disini. 

Sedikit tips seputar pendakian : belanja logistik itu dari pasar diperjalanan setelah sampai di kota tujuan aja, misalkan kalian ke Gn. Lawu via Cetho, belanja logistik di Terminal KarangPandan aja. Atau kalau kalian ke Gn. Sindoro/Sumbing, kalian bisa mampir beli logistik di Pasar Kretek. Intinya cari pasar yang searah dengan perjalanan ke basecamp. Apa sih fungsinya? Tentu saja mengurangi beban kalian selama perjalanan dari tempat asal kalian. Semoga tips ini bisa membantu para pembaca ya hehe.

Dan akhirnya sampailah kami di Basecamp Barokah Gunung Lawu (via Candi Cetho) berikut ane tampilkan beberapa gambaran kondisi basecampnya pada hari Rabu, 26 Agustus 2020 (Kenapa gue patokin tanggal? Karena dalam beberapa bulan basecamp bisa berubah menjadi kotor dan acak-acakan saking banyaknya pendaki yang tidak bertanggung jawab ataupun dari pengelola basecamp)

Malam saat kami tiba

Penilaian ane sendiri ya untuk Basecamp Barokah ini adalah 8/10 kenapa? Basecamp bersih dan tertata rapih, parkiran motor/mobil cukup, kamar mandi ada beberapa dan cukup bersih dan rapih, ada wi-fi juga lho, makanan cukup oke, penyediaan alat sewa juga ada, tinggal jalan 1-3 menit atau tanya orang sana aja penyewaan alat (tapi disarankan segala alat-alat, jaket, sepatu, dll sudah disiapkan matang-matang ya para pembaca). 

Kondisi pagi 
{thread_title}


Setelah tidur semalam guna menyimpan energi kami, kami bangun pada pukul 05.00 di tanggal 27 Agustus 2020 untuk menyeruput kopi hangat dan menyatukan kembali nyawa kami perlahan-lahan sembari ngobrol seputar Gunung Lawu dengan warga sekitar. Setelah itu, kami mandi (menurut gue pribadi mandi adalah salah satu point penting ketika ingin mendaki, karena badan menjadi fresh dan segar ketika mendaki nanti) dan sarapan terlebih dahulu, setelah sarapan, barulah kami re-packing alat-alat dan logistik kami. 

Waktu telah menunjukkan pukul 08.00 pagi, barang sudah di packing, perut sudah terisi, waktunya kami berangkat. Pendaftaran dilakuakan di basecamp, mengisi nomor telefon, alamat, dll. Setelah mengisi surat pendaftaran, lalu kami berjalan menuju Pos Pendaftaran untuk melakukan sedikit briefing, dan diberikan peta perjalanan agar para pendaki tidak nyasar. 

HTM Rp. 20.000/orang

Disini kalian akan diberikan selembar kertas peta, dan dibaliknya adalah estimasi lama waktu perjalanan, tapi buat kami, estimasi waktu perjalanan yang diberikan oleh petugas adalah waktu porter atau orang sana, karena cepet banget brooo! Hahaha.
{thread_title}


Perjalanan menuju pos 1

Spoiler for Dokumentasi menuju pos 1:

{thread_title}

{thread_title}

Kami tiba di pos 1 Pukul 09.23 kami gunakan untuk beristirahat selama 17 menit, dan pada Pukul 09.50 kami melanjutkan perjalanan kembali menuju pos 2

Sampai di pos 2 Pukul 11.07, seperti biasa, kembali melakukan istirahat, karena jalan yang dilalui "lumayan" terjal.
{thread_title}

Pukul 11.27 kami kembali melanjutkan perjalanan menuju pos 3.
Pukul 15.00 tibalah kami di pos 3 dimana adalah pos pertama untuk bisa mendirikan tenda, berikut gue tampilkan sedikit gambaran bagaimana kondisi di pos 3.

NOTE : Pos 3 adalah satu-satunya sumber mata air di jalur Cetho, apabila kalian ingin melanjutkan pendakian, isi air sebanyak-banyaknya dari sini. Air nya jernih dan segar menurut gue, jadi ga perlu kalian buang-buang gas untuk masak lagi airnya, bisa langsung teguk bray!
{thread_title}
{thread_title}

Setelah menyeruput kopi dan sedikit snack, kami bergegas melanjutkan perjalanan karena waktu sudah menunjukkan pukul 15.20 selang sekitar 10 menit setelah kembali berjalan, kami berpapasan oleh warga yang pada malam dan pagi kemarin kami ajak ngobrol, mereka melakukan perjalanan tektok pada pagi hari sebelum kami berangkat, dan berpapasan dengan mereka. Mereka mengatakan "kalau tidak memungkinkan jangan dipaksakan mas ke pos 5 (tempat camp berikutnya)". Setelah mendengar perkataan mereka kami berdiskusi dan memutuskan untuk camp di pos 3 saja, sehubungan waktu sudah menunjukkan hampir pukul 4 sore, dan kami juga tidak tau seberapa jauh lagi jarak antara pos kami mendirikan tenda sampai pos berikutnya yaitu pos 5. Kami mendirikan tenda setelah menanjak/berjalan sekitar 10 menit ke atas, sehingga ada jarak -/+ 10 menit (ke atas) dari pendaki lain yang mendirikan tendan dan dengan mata air. 
Spoiler for Camp Pos 3:


{thread_title}

*Berikut ada sedikit footage kondisi di malam kami nge-camp, tidak hujan, tetapi anginnya luar biasa kencang dan dingin yang luar biasa. 
{thread_title}

Hari berikutnya Jum'at 28 Agustus 2020 pukul 07.30 tepat kami melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Lawu, sayangnya HP gue kehabisan baterai & powerbank, jadi hanya sedikit footage yang bisa diambil, tapi disamping itu pencatatan waktu cukup akurat dan bisa membantu para pembaca sekalian buat me-manage waktu apabila akan mendaki lewat jalur yang sama.

Pukul 08.35 sampai di pos 4, gambaran di pos 4 itu hampir semua tanah & debu, ada shelter, tidak ada tempat buat mendirikan tenda atau mungkin lebih tepatnya tidak memungkinkan untuk mendirikan tenda di pos 4. 08.40 lanjut.
Pukul 10.10 sampai di pos 5 tempat berikut setelah pos 3 untuk mendirikan tenda, gambaran di pos 5 adalah lokasi berada dibawah lembah, jadi kanan kiri itu bukit, lokasi seperti lapangan yang cukup luas, dan cukup banyak tempat untuk mendirikan tenda, tidak ada pepohonan. 10.20 lanjut.

Pukul 11.00 sampai di Gupak Menjangan, disini ada beberapa pohon yang rindan namun cukup berjarak, ada juga beberapa orang mendirikan tenda disini apabila pos 5 membludak. Disini kami hanya lewat saja tidak beristirahat.
Pukul 12.02 sampai di Pasar Dieng, banyak bebatuan besar kecil.
Pukul 12.13 sampai di Hargo Dalem, disini ada toko, banyak warung, gokil deh, kalo kalian mendadak kehabisan air, bisa beli disini, tapi harganya ya tau sendiri lah ya namanya juga jual makan/minuman di ketinggian 3100+ mdpl. Sesampainya disini kami beristirahat cukup lama untuk mengisi tenaga yang sudah terkuras habis karena perjalanan yang menurut gue cukup panjang dari pos 3, dan cukup terjal. Kami beristirahat di Warung Mbok Yem yang katanya legendaris haha.

Setelah mencicipi nasi pecel dan teh panas, kami bergegas kembali melakukan perjalanan menuju puncak pada pukul 12.45 
{thread_title}
{thread_title}

Setelah kurang lebih perjalanan 15 menit  dari Hargo Dalem, akhirnya kami sampai juga di Puncak Gunung Lawu pada pukul 13.00. 
{thread_title}


Sekian sedikit banyak cerita yang dapat gue sampaikan ketika melakukan perjalanan/pendakian yang gue lakukan bersama ketiga temen gue. Gue berharap catatan perjalanan ini dapat berguna buat para pembaca yang ingin melakukan pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho khususnya dari Jakarta. 

Sedikit tambahan dari gue yang mungkin berguna buat kalian para pembaca.
-Jalur pendakian didominasi oleh tanah kering, bebatuan, dan kerikil.
-Jalur cukup terjal, pastikan jangan salah melangkah.
-Gunakan selalu perlengkapan yang memadai!
-Berdoa sebelum melakukan pendakian.

*Jangan pernah berpikir negatif, atau hal-hal yang berbau mistis, lakukan pendakian dengan hati, pikiran, dan tujuan yang baik, gue yakin kalian akan dijauhkan dari hal-hal mistis, jangan lupa jaga tutur kata juga ya! 

Akhir kata gue ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Tuhan YME, dan teman-teman sependakian. Dan juga kepada para pembaca, semoga tulisan yang gue buat ini dapat bermanfaaat bagi para pembaca dikemudian hari.

Kritik dan saran sangat gue harapkan, supaya diperjalanan berikutnya gue bisa membagikan lagi catatan perjalanan dengan dokumentasi dan penyusunan catper yang lebih proper.

CIAOOOOOOOO!!
Diubah oleh efrm 08-09-2020 08:26
japarina
gadismetropolis
trifatoyah
trifatoyah dan 29 lainnya memberi reputasi
28
5K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANC
icon
1.9KThread1.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.