- Beranda
- Operator CDMA & GSM
Suka Duka Kerja dari Rumah dengan Layanan Provider yang Masih Setengah-setengah
...
TS
mr. gadget
Suka Duka Kerja dari Rumah dengan Layanan Provider yang Masih Setengah-setengah
Sudah bukan rahasia lagi deh gan, kalo di era pandemi seperti sekarang ini orang lebih banyak ngedokem di rumah aja, salah satunya aktivitas pun dilalui dengan bantuan koneksi internet. Ane sendiri selama tiga bulan lalu terpaksa harus tethering dari internet di ponsel kemudian dihubungkan komputer untuk ngebantu urusan pekerjaan. Di sisi lain, mahasiswa dan pelajar pun juga melalui kegiatan proses belajar mengajar daring, dimana mereka mengerjakan tugas dari rumah masing-masing. Sudah tentu melalui semua itu berbantukan koneksi internet, dan salah satunya senasib dengan ane yang sangat mengandalkan koneksi internet dari hp.
Beberapa hal perlu digaris bawahi bahwa selama pandemi ini mengandalkan koneksi internet dari smartphone bukan hal yang mudah. Sudah bukan rahasia kalo paket-paket internet yang ada saat ini masih banyak mengecewakan. Masih nggak percaya? Nih ane kasih bocoran biar Agan nggak gagal paham.
Kuota besar tapi terbagi-bagi
Ini sih beberapa agan pasti juga pada ngerasain deh, kalau beli paket internet pasi nanti kuota bakal terbagi-bagi, misal buat nonton video, chatting, dan paket data khusus untuk browsing serta kuota khusus untuk akses media sosial. Dengan meningkatnya kebutuhan internet di masa pandemi, tentu aturan kuota yang terbagi bikin pengguna seperti ane jadi pusing dan nggak leluasa kerja dari rumah.
Kuota besar tapi hangus terbuang sebelum terpakai
Berasa sayang sih, … kalau punya kuota seabrek, tapi karena harus rela hangus karena suatu hal. Misalkan aja nih gan, top up paket data dan dapat kuota besar tapi ga bisa dihabisin semua karena terbentur oleh batas waktu. Ada yang ngalamin gini nggak gan? Kalau buat ane sih, di masa pandemi ini justru kita butuh dapat efisien mengatur pengeluaran, khususnya untuk paket internet yang semakin menjadi kebutuhan esensial. Kan sayang kala data yang sudah kita beli terbuang percuma padahal belum sempat dipakai.
Kuota unlimited tapi kecepatan dibatasi
Paket unlimited jadi opsi ideal nih buat kita-kita yang kerja dari rumah, karena nggak perlu khawatir kuota habis. Tapi nyatanya, paket-paket unlimited yang ada di pasaran memberlakukan yang namanya aturan batas wajar kecepatan atau yang biasa disebut FUP (Fair Usage Policy). Kalau kita sudah mencapai batas kuota, koneksi internet akan otomatis melambat hingga 64-256 kbps. Yah, kurang lebih 50% koneksi internet akan terdegradasi sampai hampir gak bisa digunakan. Sayangnya kita-kita pengguna awam gak semuanya ngeh dengan aturan ini. Tak bisa dipungkiri kalau kita pasti maunya koneksi internet kenceng biar anti nge-lag pas lagi conference call kantor atau akses google docs. Kalau udah menyangkut kerjaan, tentu kita gak punya pilihan lain untuk tetap terhubung dengan baik kan?. Jadi, gak jarang terpaksa deh beli paket baru sebelum akhir bulan.
Pengalaman digital yang belum sepenuhnya memuaskan
Lagi masa kayak gini, kita disarankan untuk berhati-berhati dan banyak keluar rumah seperlunya. Untungnya hampir semua provider udah menyediakan layanan isi ulang paket dan customer service dari aplikasi maupun website. Tapi, kalau menurut ane sih masih kurang memuaskan kalau ngelihat dari segi pengalaman pengguna. Gak jarang kita masih harus menghabiskan waktu menelepon hotline customer service atau malah mengantri di gerai karena ada beberapa masalah tertentu yang masih belum dapat diselesaikan secara online. Kalaupun ada layanan chat, layanan tersebut difasilitasi chatbot, sehingga seringkali gak mudeng, ditanya apa jawabnya apa.
Lalu, Paket Internet Kayak Gimana yang Diharapkan?
Tentunya layanan paket yang bisa mematahkan beberapa hal udah dibahas tadi di atas gan, dimana kita bisa atur sendiri dan gak ada batasan-batasan tersembunyi seperti di atas. Selain itu, dari segi pengalaman penggunapun masalah bisa terselesaikan dengan cepat dan pengguna ngerasa dimudahkan.
Gimana menurut Agan Sista sekalian? Ada yang mungkin punya suka duka yang sama?
Yuk, gan! Share keluh kesahnya kerja dari rumah di sini!
Beberapa hal perlu digaris bawahi bahwa selama pandemi ini mengandalkan koneksi internet dari smartphone bukan hal yang mudah. Sudah bukan rahasia kalo paket-paket internet yang ada saat ini masih banyak mengecewakan. Masih nggak percaya? Nih ane kasih bocoran biar Agan nggak gagal paham.
Kuota besar tapi terbagi-bagi
Ini sih beberapa agan pasti juga pada ngerasain deh, kalau beli paket internet pasi nanti kuota bakal terbagi-bagi, misal buat nonton video, chatting, dan paket data khusus untuk browsing serta kuota khusus untuk akses media sosial. Dengan meningkatnya kebutuhan internet di masa pandemi, tentu aturan kuota yang terbagi bikin pengguna seperti ane jadi pusing dan nggak leluasa kerja dari rumah.
Kuota besar tapi hangus terbuang sebelum terpakai
Berasa sayang sih, … kalau punya kuota seabrek, tapi karena harus rela hangus karena suatu hal. Misalkan aja nih gan, top up paket data dan dapat kuota besar tapi ga bisa dihabisin semua karena terbentur oleh batas waktu. Ada yang ngalamin gini nggak gan? Kalau buat ane sih, di masa pandemi ini justru kita butuh dapat efisien mengatur pengeluaran, khususnya untuk paket internet yang semakin menjadi kebutuhan esensial. Kan sayang kala data yang sudah kita beli terbuang percuma padahal belum sempat dipakai.
Kuota unlimited tapi kecepatan dibatasi
Paket unlimited jadi opsi ideal nih buat kita-kita yang kerja dari rumah, karena nggak perlu khawatir kuota habis. Tapi nyatanya, paket-paket unlimited yang ada di pasaran memberlakukan yang namanya aturan batas wajar kecepatan atau yang biasa disebut FUP (Fair Usage Policy). Kalau kita sudah mencapai batas kuota, koneksi internet akan otomatis melambat hingga 64-256 kbps. Yah, kurang lebih 50% koneksi internet akan terdegradasi sampai hampir gak bisa digunakan. Sayangnya kita-kita pengguna awam gak semuanya ngeh dengan aturan ini. Tak bisa dipungkiri kalau kita pasti maunya koneksi internet kenceng biar anti nge-lag pas lagi conference call kantor atau akses google docs. Kalau udah menyangkut kerjaan, tentu kita gak punya pilihan lain untuk tetap terhubung dengan baik kan?. Jadi, gak jarang terpaksa deh beli paket baru sebelum akhir bulan.
Pengalaman digital yang belum sepenuhnya memuaskan
Lagi masa kayak gini, kita disarankan untuk berhati-berhati dan banyak keluar rumah seperlunya. Untungnya hampir semua provider udah menyediakan layanan isi ulang paket dan customer service dari aplikasi maupun website. Tapi, kalau menurut ane sih masih kurang memuaskan kalau ngelihat dari segi pengalaman pengguna. Gak jarang kita masih harus menghabiskan waktu menelepon hotline customer service atau malah mengantri di gerai karena ada beberapa masalah tertentu yang masih belum dapat diselesaikan secara online. Kalaupun ada layanan chat, layanan tersebut difasilitasi chatbot, sehingga seringkali gak mudeng, ditanya apa jawabnya apa.
Lalu, Paket Internet Kayak Gimana yang Diharapkan?
Tentunya layanan paket yang bisa mematahkan beberapa hal udah dibahas tadi di atas gan, dimana kita bisa atur sendiri dan gak ada batasan-batasan tersembunyi seperti di atas. Selain itu, dari segi pengalaman penggunapun masalah bisa terselesaikan dengan cepat dan pengguna ngerasa dimudahkan.
Gimana menurut Agan Sista sekalian? Ada yang mungkin punya suka duka yang sama?
Yuk, gan! Share keluh kesahnya kerja dari rumah di sini!
482yk6bpb9009 dan 61 lainnya memberi reputasi
60
16.8K
457
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Operator CDMA & GSM
795Thread•581Anggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru