Disaat Negara Lain Mati Pelan Pelan ! Indonesia Masih Punya Nyali Berhutang ke Cina ?

Beranda

...

The Lounge
Disaat Negara Lain Mati Pelan Pelan ! Indonesia Masih Punya Nyali Berhutang ke Cina ?

yogapranata0008

05-09-2020 07:12

Disaat Negara Lain Mati Pelan Pelan ! Indonesia Masih Punya Nyali Berhutang ke Cina ?

Yo...... agan agan semua,, selamat datang dithread saya emoticon-Hai

Quote:

Hutang Indonesia

Hutang, hutang dan hutang,mungkin itu salah satu permasalahan yang sering menjadi polemik di negeri ini. Setiap tahunnya pasti ada aja masalah-masalah baru yang dikaitkan dengan hutang negara. Terhitung sejak desember 2019 lalu, secara keseluruhan hutang Indonesia meningkat dari US$375,4 miliar menjadi US$404,8 miliar. Angka yang cukup fantastis memang, jika dilihat dari kacamata orang Indonesia. Utang tersebut berasal dari sumber yang bermacam macam, salah satunya dari utang luar negeri. Total keseluruhan utang luar negeri Indonesia per September 2019 sebesar 202,31 miliar dollar AS. - (money.kompas.com)

Untuk utang luar negeri, kita tentunya sudah tidak asing lagi kan karena kita memang sudah sering mendebatkannya emoticon-Malu

. Salah satu hutang luar negeri yang sering dipermasalahkan adalah hutang dari Cina. Cina sendiri memang sangat gemar meminjamkan utang pada negara lain. Negara negara seperti Maladewa, Djibouti, Nigeria dan Kongo adalah beberapa negara yang punya utang besar dengan Cina. Untuk Indonesia sendiri, mengutip dari money.kompas.com posisi utang Indonesia terhadap China meningkat tipis dibandingkan per Agustus 2019 yang mencatatkan utang sebesar Rp 17,09 miliar dollar.

Untuk beberapa negara besar yang sudah ane sebutkan diatas, pasti akan sangat beresiko jikalau sampai tidak bisa melunasi utang. Ya... bukan maksud ane untuk nakut nakutin atau menyudutkan tapi faktanya negara negara kecil yang mendapatkan suntikan investasi dana untuk pembangunan infrastruktur dan transportasi, tentunya harus sanggup membayar utangnya. Kalo tidak ya... siap siap aja Cina akan mengambil proyek tersebut. Bisa bisa saja negara tersebut akan "dijajah" oleh Cina. Karena hal itulah hutang Cina bisa menjadi maut untuk diri sendiri, jikalau memang tidak sanggup melunasi.

Quote:

Proyek BRI

Mengutip dari sosok.grid.id - Indonesia setidaknya telah menyetujui 23 proyek kolaboratif dalam skema Belt and Road Initiative (BRI) yang meliputi wilayah Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Maluku dan Bali. Proyek tersebut meliputi pembangunan infrastruktur dan pendukungnya seperti: jalan raya, pelabuhan, jalur kereta api, perumahan (real estate), jaringan listrik, serta komoditas besi dan baja.. Proyek ini telah melibatkan 20 negara diseluruh dunia, yang telah didanai dan difasilitasi secara komersial. Yang menjadi permasalahan disini adalah China dikenal memiliki skema Belt and Road Initiative (BRI), yang merupakan strategi pembangunan global China untuk menciptakan jalur sutera.
emoticon-Matabelo

Jika negara yang menerima pinjaman proyek tersebut tak sanggup membayar utang, China akan mengambil alih proyek itu. Dan ini memang benar benar terjadi, beberapa contoh negara yang sudah terperangkap dalam skema Belt and Road Initiative ini antara lain negara negara di Afrika dan beberapa negara di Asia. Negara Afrika yang relatif miskin dan tertinggal, menerima suntikan investasi dari China dalam jumlah besar, untuk proyek pembangunan dan infrastruktur yang dijalankan oleh perusahaan China. Meski begitu ada beberapa negara Afrika yang sudah sadar akan jebakan hutang Cina, misalnya negara Tanzania.

Pesiden Tanzania, John Magufuli telah membekukan pembangunan pelabuhan Bagamoyo yang seharusnya menjadi pelabuhan terbesar di Afrika Timur, hal ini karena sejumlah perjanjian eksploratif dengan Cina yang sangat merugikan. Salah satu contoh negara yang sudah masuk ke perangkap Cina adalah Sri Lanka. Sri Lanka telah dijanjikan China akan mendapat penghapusan utang senilai 8 miliar dollar AS, jika pemerintah Sri Lanka mau menyewakan proyek Hambatota ke China selama 99 tahun lamanya. Melihat salah satu bukti diatas, tentu skema Belt and Road Initiative ini memang sangat mematikan, dan menjadi salah satu politik Cina untuk memperkuat ekonominya di seluruh dunia.

Lalu bagaimana dengan Indonesia ?

Untuk Indonesia sendiri, pemerintah Indonesia telah menemukan solusi yang optimal serta meminimalkan risiko kerugian dengan mengarahkan investasi China ke skema B2B(Business to Business). Dengan skema ini, nantinya pemerintah Indonesia akan berperan sebagai fasilitator investasi dan pembangunan. Indonesia mengupayakan beberapa langkah untuk menyerap keuntungan dari BRI tanpa terjerumus ke dalam jebakan utang China.

Yang pertama adalah mengarahkan investasi Cina ini ke sektor industri bernilai tinggi dari segi ekonomi dan teknologi. Langkah berikutnya adalah dengan masuknya teknologi Cina ke Indonesia, maka akan membuat teknologi industri di Indonesia akan semakin maju dan Indonesia diharapkan tidak hanya bertindak sebagai konsumen saja, melainkan dapat memproduksi barang sendiri dengan kualitas yang tak kalah saing dan mampu bertahan di pasar global. Dan terakhir yang paling penting adalah proyek BRI ini harus diupayakan dikerjakan oleh tenaga kerja Indonesia, jadi para pekerja kontraktor kecil atau buruh lokal, dapat menerima manfaatnya secara langsung, bukan justru mendatangkan pekerja asing untuk menggarap proyek tersebut emoticon-Malu

.

Jadi intinya, skema hutang berhutang ini sepertinya memang safety safety aja jika pemerintah cerdas mengelolanya dan "berani" memaksimalkan proyek untuk keuntungan dalam negeri. Pemerintah tentunya harus mampu memanfaatkannya dengan baik dan meminimalkan resiko terjebak dalam perangkap utang China yang mematikan. Dan yang terpenting pemerintah juga harus hati hati dalam meracik rencana, salah salah justru akan merugikan rakyat sendiri, bukannya untung tapi malah buntung. emoticon-Leh Uga

. Dan yang tak kalah penting adalah dana utangnya juga harus tersalurkan secara maksimal jangan sedikit sedikit masuk ke kantong sendiri. emoticon-Shutup