Dampak pandemi bagi ekonomi keluargaku

Halo, Agan dan Sista yang lagi merenungi malam Jumat ini! Dalam kesempatan ini, Ane mau bagiiin kisah keluargaku dalam menghadapi perekonomian yang tentu seolah lesu terkena dampak pandemi Corona.




*Before

Sebenarnya kami bukan pegawai negeri atau bahkan punya pekerjaan tetap lho, Gansist.

Ane dan suami baru satu tahun menempati rumah yang kami bangun, sebelumnya merantau dan kalau pulang kampung palingan nunutdi rumah orang tua.

Saat ekonomi mulai merangkak, pandemi menjadi momok yang sukses pada saat awal membuat suami Ane nggak kerja.

Biasanya ada saja pekerjaan wiraswasta yang bisa dilakukan suami dan itu menghasilkan uang.

Pada kelanjutannya, Ane mengalami degradasi keuangan yang sangat.

*After

Benar kata pepatah, keadaan akan membuat orang semakin kreatif untuk bertahan hidup.

Melalui hobi yang dahulu kami anggap remeh, sekarang hobi itu yang membuat keluargaku bisa membayar listrik, bayar sekolah, dan tentu bertahan hidup.

Orang lain boleh melihat kami tidak bekerja, tetapi bekerja bukan selalu pada instansi dan kelihatan, kan?

Ane sukses menjual beberapa kelinci Ane untuk bisa bayar listrik.




Oke, di awal Ane lupa bilang, kalau tagihan listrik kami membengkak saat pandemi ini. Jadi adanya subsidi pemerintah itu ngggak ngaruh sama sekali buat keuangan keluarga kami.


(Maaf ini foto meteran listrik Ane, karena lagi malam, gerimis, dan nggak ada lampu di dekat meteran, jadi fotonya ala kadarnya)

Before : tagihan listrik sebulan 50 ribu
After : tagihan listrik sebulan 150 ribu


Selain jual kelinci yang itu adalah bagian dari hobi Ane beternak kelinci, suami juga jadi mengurangi koleksi pancingnya.

Jadi, suami Ane ini hobi mancing, dari sejak merantau, dia hobi banget melek hanya untuk sekadar menikmati seni memancing.


(Koleksi pancingnya sudah berkurang banyak akibat dijual.)

Lalu bagaimana tindakan suami Ane yang hobi mancing untuk tetap bisa survive alias bertahan hidup?



Suami Ane mendirikan pemancingan sendiri, juga menjual ikan nila atau tombro kepada pemesan yang biasa untuk stok kolam atau konsumsi saja.

Kalau kata orang, The Power of Kepepet itu benar adanya dan Ane seratus persen membenarkan.

Bukan bagaimana direncanakan, tetapi lebih ke bagaimana mencari solusi.

Akhirnya, di akhir thread ini, Ane pingin bilang buat kalian yang ngeluh atau sambat mengahadapi pandemi Corona sebaiknya mulai dikurangin.

Ngeluh itu selain nggak guna juga nggak menghasilkan uang lho. Ane bukan siapa-siapa, tetapi cukup bahagia menikmati perjuangan bersama manuasia Indonesia yang lain.

Indonesia pasti bisa. Mari berjuang mengalahkan Corona!


Ngawi, 3 September 2020
Salam Sayang,

Warna_Senja