Mnsukra
TS
Mnsukra
"Kalian Akan Mati" Air Terjun Maras


Sumber Gambar : boombastis.com


Damai mengembara dari ujung mata hingga kepala. Melihat fenomena langka dan indah. Melewati lembah dengan sambutan angin-angin menyejukkan. Pesona matahari ikuti langkah kakiku, membisikan arah jalan surga. Surga dunia ditengah hutan yang dipenuhi pohon pelawan. Dipenuhi sarang lebah diatas dahannya membuat kami terus siaga. Itulah perjalanan panjang menuju air mata bukit Maras.

Aku, Beni dan Miko sudah ada ditengah hutan, menyambangi dan mengamati. Setiap tanda-tanda larangan yang penuh dengan mitos kedaerahan. Ada beberapa cerita yang katanya ini dan itu. Kental dengan aroma magis dan menangis. Apalagi seseorang yang pindah dari dunia nyata ke dunia gaib. Tersangka berciri-ciri: tidak ada garis di bawah hidung atau tempat kumis berada, daerah spesifik itu datar.

“Beni, masih jauh nggak?” kataku.

“Tidak bro, ini sedikit lagi udah sampai,”

Sementara Miko yang berada dibelakang mempercepat langkahnya. Ia sedari awal perjalanan sudah takluk dengan rumor-rumor yang beredar. Kami baru pertama menuju Air terjun bukit Maras. Sedangkan Beni sudah beberapa kali.

“Nggak perlu lari-lari Ko, santai saja. Sampai kok,” kutanya sesuatu kepada Miko

“Kamu dengar sesuatu nggak?” tanyanya.

“Enggak ...” keheningan sesaat.

“Doooaar” teriak si Beni, lalu ia tertawa melihat keterkejukan aku dan Miko. Eskpresi Miko langsung lari meninggalkan aku dan Beni. Kami berdua mengejarnya, lalu apa yang terjadi?  Miko pingsan. Ia tergeletak dekat pohon besar yang dipenuhi akar-akar dan jamur-jamur.
“Ko-ko, bangun ko,” kataku sambil menepuk-nepuk pipinya yang kenyal. “Ini gara-gara kamu Ben, kamu keterlaluan, udah tau si Miko ini orangnya penakut masih saja kamu begitu,”

“Kok, nyalahin aku sih, yang lari siapa, toh yang jatuh siapa?” bela Beni.

“Ini ulah kamu Ben, coba kamu nggak ngagetin dia. Mungkin nggak bakalan kayak gini? Ini semua gara-gara kamu,” aku dorong dada si Beni hingga ia tersungkur. Lalu ia bangkit dan melayangkan pukulan.

“Hahaha, Kena lo semua. Kena prank,” ujar Miko yang masih tergeletak sambil bertepuk tangan dan tertawa terbahak-bahak. Hingga pukulan yang hampir mengenai aku jadi tidak jadi kena. Sontak aku dan Beni merasa dipermainkan oleh Miko.

“Kampret lo Mik, Anjing lo, baik ...” kata si Beni yang benar-benar marah. Sementara aku awalnya marah kemudian mewajarkannya dan tertawa melihat tingkah Beni yang seperti itu toxicnya.

Melanjutkan perjlanan dengan perasaan tidak terima karena kena prank. Disisi lain Miko tertawa terbahak-bahak karena menipu kami bahwa ia penakut, ternyata ia lebih berani dari yang kami kira. Semakin dalam kami menyusuri sepanjang jalan menuju air terjun. Sedikit bicara dan sesekali bercanda hingga membuat aku dan Miko tidak menyadari bahwa kami  sebentar lagi sudah sampai.

Deras air terjun sudah menyambut kami, suaranya merasuki telinga kami dan berharap sesegera mungkin membuka baju untuk menikmati kesegaran air tersebut.

“Ayoo, cepat di depan situ?” sorak Miko kepada aku dan Beni.

“Dia itu emang-emang kagak sabaran banget,” komenku yang agar didengarkan oleh Beni yang berjalan bersebelahan disampingku.

“Asli, kurang ajar emang itu anak, awas saja nggak terjun dari ketinggian,” ujar Beni.
Aku dan Beni mempercepat langkah kami untuk mengikuti Miko yang ternyata sudah nyemplung  ke sungai. Aku takjub melihat air terjun Maras ini. Ini baru pertama kalinya aku kesini dan pertama kalinya melihat air terjun seperti ini. Melihat sekeliling, berjalan menuju air, ku masukan tangan dan kaki ke dalam air, menyegarkan rasanya. Menarik napas dan membuangnya, kemudian membasuh muka dengan air segar itu. Duduk sesaat sembari melihat Beni dan Miko sudah asyik saja menikmati air terjun itu.

“Tunggu apa lagi, ayo buruan seger nih airnya ...” teriak mereka berdua mengajakku untuk menceburkan diri ke air. Aku tertawa dan tersenyum melihat mereka berdua. Beni menaiki tanjakan diatas yang seperti papan lalu dipakai untuk loncat. Dia kemudian loncat dari ketinggian 3 atau 4 meter untuk ke air. “Kecelebuuur....” Bunyinya memancing naluriku untuk sesegera mandi air tersebut. Untuk sentuhan air pertama ketubuhku, aku melakukan lompatan sama seperti Beni “Kecelebuuuuaar....” Gaya bom yang ku peragakan, dengan keadaan melayang memeluk kaki dalam posisi duduk hingga menyentuh badan.

Kami semua merasa senang dan gembira, tidak ada yang siapapun kecuali kami bertiga. Kenikmatan air alami yang luar biasa. Kaki-kaki kami terasa hilang dari kelelahan. Hanya sekelebat pohon besar yang menjadi saksi tentang tiga anak manusia yang berani menyambangi air terjun ditengah hutan bukit  Maras.

‘Bedewuuuessss....’ suara tidak dikenal mengganggu telinga Miko dan ia berkata “Woi, kalian dengar nggak tadi?”

“Nggak...”

“Woi lihat tu ...” teriak Beni yang melihat sosok yang sama digambarkan oleh rumor-rumor yang beredar.

Aku yang menoleh kebelakang lalu melihat dengan jelas, ternyata itulah orangnya. Sosok tersangka yang menghilangkan manusia dari dunia nyata.

Tak menunggu waktu yang lama, kami bertiga bersiap-siap dan berlari tanpa baju. Tas yang kami bawa juga tidak bisa terselamatkan. Pergi jauh meninggalkan air terjun itu hanya dengan sehelai celana kolor dan baju transparan kulit manusia. Lari-lari sekencang-kencangnya tanpa melihat kebelakang hingga sampai di portal masuk wisata air terjun.

Sesampainya kami bertiga yang sedari tadi berlari tanpa melihat kebelakang lalu memalingkan muka kebelakang. Apa yang terjadi? Tas kami bertiga tepat berada didepan kami. Bersamaan membuka isinya ternyata ada batok kelapa yang bertuliskan warna merah darah.
“Kalian Akan Mati,” itulah tulisannya yang membuat ku sadar dari tidur panjang. Mimpi yang baru kusadari bahwa kami sedang dalam kemah pramuka.


Jangan Lupa 

cendol + rate + komen

 


Terima kasih telah berkunjung dan semoga terhibur

eja2112UriNamifredielogan14
fredielogan14 dan 32 lainnya memberi reputasi
29
6.7K
99
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.