Nissan Motor Co, Ltd sudah mengumumkan penutupan pabrik mobilnya di Indonesia. Sementara pabrik Nissan di Indonesia ditutup, Nissan akan berkonsentrasi pada pabrik Thailand sebagai basis produksi tunggal untuk pasar ASEAN.
Hengkangnya pabrik Nissan Indonesia bikin Thailand makin pede akan tetap menjadi raja produksi mobil di wilayah ASEAN. Sebagai contoh, dikatakan bahwa Nissan Kicks e-Power hybrid--yang memulai debut globalnya pada Mei--akan dibuat di Thailand untuk diekspor ke banyak negara, termasuk Jepang dan Indonesia.
"Kami akan terus memposisikan diri sebagai basis produksi mobil bagi banyak perusahaan," kata Menteri Perindustrian Thailand, Suriya Jungrungreangkit seperti dikutip dari Bangkokpost, Selasa (25/8/2020).
Indonesia dan Thailand sama-sama bersaing ketat di industri manufaktur otomotif. Penjualan domestik memang hampir mendekati, tetapi Thailand telah jauh di depan dalam hal produksi, dengan hampir setengah dari mobil yang diproduksi di Thailand diekspor.
Bila mencuplik data Asean Automotive Federation (AAF) di sepanjang Januari-Juni 2020, Thailand bisa menjual kendaraan sebanyak 328.640 unit. Turun 37,3 persen dari 523.770 unit. Pun untuk produksi kendaraan di semester pertama tahun 2020. Negeri Gajah Putih itu memproduksi 606.132 unit. Sedangkan Indonesia, jika pada enam bulan pertama di 2019 bisa menembus 592.396 unit, tahun ini merosot jadi 369,545 unit.
Angka produksi mobil di Indonesia pada 2019 jauh lebih sedikit daripada Thailand. Negeri Gajah Putih itu bisa memproduksi mobil sebanyak dua kali lipat dari penjualan domestik. Sisanya diekspor ke berbagai negara.
Tahun lalu, Thailand telah memproduksi mobil sebanyak 2.013.710 unit. Padahal, penjualan mobil domestik negara itu cuma 1 juta unit. Sementara Indonesia, produksi mobil tahun lalu hanya 1.286.848 unit. Masih tertinggal cukup jauh dibanding Thailand.
SUMBER