1. Pasangan membuat sista menjauh dari keluarga. Dia tidak akan senang jika sista menghabiskan sebagian besar waktu bersama keluarga. Hal ini masuk dalam segi over protectif.

2. Pasangan membuat sista menarik diri dari pergaulan. Dia tidak suka siata pergi dengan teman-teman. Bahkan, dia selalu cemburu terhadap semua orang disekitar sista, meski itu sahabat sista yang sesama perempuan.

3. Pasangan merendahkan sista, menganggap perasaan yang sista alami tak berdasar atau gila, dan mencoba memanipulasi pemikiran agar agar semakin rendah diri dan bergantung padanya.

4. Pasangan justru menyalahkan sista atas tindakan buruk yang dia lakukan, hal ini termasuk dalam kekerasan verbal maupun fisik.

5. Pasangan merendahkan sista di hadapan orang lain. Serta membuat sista tidak berarti, sehingga dia bisa merasa menjadi satu-satunya orang yang "pantas" memiliki sista. Dia tak segan-segan membuat sista ketergantungan terhadap kehadirannya dan membuat sista tak berdaya jika jauh darinya.

1. Singkirkan semua hal yang berkaitan dengan pasangan yang toxic.
Mulai dari sosmed, foto, maupun barang. Jika sista masih menyimpan dan mengenang, kemungkinan move on bisa gagal. Banyak hal manis yang sista rasakan, tetapi ingat, itu tidak sebanding dengan jerat toxic yang selama ini sista alami. So, jangan gentar, ya!

2. Bersyukurlah dan pikirkan hal-hal baik yang bisa sista lakukan tanpa pasangan toxic.
Seperti biasa, pasangan toxic tak akan mudah melepaskan hubungan yang sudah dibangun. Dia dengan mudah akan merendahkan sista dan membuat sista bingung jika jauh darinya. Jangan goyah, sista bisa move on dengan tidak menanggapi apa pun yang pasangan toxic katakan. Bersyukurlah jika sudah terlepas. Sista bisa memperbaiki kehidupan sosialmu dan terbebas dari jeratan itu.

3. Habiskan waktu bersama keluarga, teman, maupun sahabat yang selalu mendukung sista.
Setelah terbebas dari hubungan toxic, jangan berlama-lama mewek dan sedih. Mulailah bangun relasi dengan keluarga, teman, dan sahabat sista yang selama ini mendukung. Sista boleh menceritakan soal apa yang sista rasakan selama terikat Toxic Relationship, agar lega dan bisa segera melupakan.

4. Olahraga membuat tubuh sehat dan jiwa kuat, setelah melewati Toxic Relationship.
Apa sih hubungannya olahraga sama move on? Banyak donk! Jika tubuh sista sehat, segar, dan bugar, tentunya pemikiranmu akan lebih fresh dan terbuka. Namanya Toxic Relationship itu benar-benar beracun. Sista harus mengubah pola pikir yang selama ini terjerat dan terintimidasi oleh pasangan toxic. Hargai diri sista sendiri dan rasakan senangnya bisa move on.

5. Memulai hubungan baru jika sudah benar-benar yakin.
Beberapa orang mengatakan hubungan baru adalah cara terbaik untuk move on, tetapi hal ini SALAH jika sista mencoba move on dari Toxic Relationship. Alih-alih memulai hubungan baru, kalau sista belum benar-benar yakin dan siap, justru sista yang akan menjadi toxic untuk pasangan baru. Mengapa bisa demikian? Trauma yang sista alami masih membekas, oleh karena itu sembuhkanlah terlebih dahulu. Baru memulai hubungan baru dengan orang lain.