Selamat pagi agan sista kaskuser yang terkeren, terkece dan ter-smart. Terimakasih telah nongkrongin thread ane. 

Sebelum lanjut baca, jangan ragu untuk follow mamaproduktif agar agan dan sista semua tidak ketinggalan update thread dari ane.

Agan dan sista pasti sudah tahu bahwa seorang Ibu merupakan madrasah bagi anak-anaknya kelak maksudnya adalah tempat pendidikan, tempat meniru si buah hati dirumah. Ya, walaupun seorang ayah juga tidak dipungkiri ikut andil dalam hal tersebut.

Namun, karena lebih banyak interaksi dengan ibu baik itu ibu pekerja maupun ibu dirumah maka anak lebih cenderung dengan ibunya.

Beberapa contoh peristiwa banyak terjadi di lingkungan sekitar kita, baik itu keluarga, kerabat dekat, maupun tetangga kita.

Seorang ibu kadang kurang peka dengan tumbuh kembang si kecil, atau mendidik anaknya harus seperti apa yang baik, anak sakit langsung panik dibawa ke dokter, ibu mudah stress dan contoh lainnya.

Kali ini ane pengen share Seberapa Pentingkah Cerdasnya Seorang Ibu di Rumah? Berikut Penjelasannya.

Faktanya menjadi seorang ibu yang sempurna tidak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi agar anak menjadi sholeh, penyejuk hati dan membanggakan kedua orangtuanya.

Olehkarena itu disini akan saya bahas, kenapa seorang ibu kudu cerdas?

1. Mendidik Anak
Dalam hal mendidik anak-anak yang menjadi kepala madrasah adalah ayahnya sedangkan pendidiknya adalah ibu dirumah. Cerdas adalah tidak selalu berarti pintar namun juga berwawasan luas.

Contoh hal kecil saja seperti seorang ibu harus kreatif memberikan informasi atau pelajaran kepada anak sejak dini, seperti bermain sambil belajar, tidak membiarkan anak main tanpa aturan atau disaat anak mulai bertanya hal-hal yang perlu dijelaskan secara jujur, logis dan mudah dipahami.

Kenapa disini yang sangat ditekankan ibu? Dalam setiap waktunya anak akan melihat contoh perilaku orangtuanya khususnya ibu karena ibu sangat sering berinteraksi dengan si kecil. Tidak sedikit banyak para ibu yang lose control seperti membentak, marah, maupun badmood.



Hal ini bisa terlihat jelas saat pembentukan karakter anak sedari kecil sebab akibat dari perlakuan atau sikap ibu kepada anak dirumah.

Jika si anak dididik dengan bentakan maka ia pun akan menjadi anak yang cepat pemarah dan akan membentak balik orangtuanya.

Kenapa poin ketiga ini menjadi tidak kalah penting?
Sebagai ibu mestinya kita sangat peka terhadap pertumbuhan dan perkembangan si kecil dari sejak berada di kandungan sampai setelah dewasa.

Kenapa?

Ibu yang berwawasan pasti akan lebih care bagaimana perubahan yang terjadi pada anak, apakah dia normal atau tidak? berat badan sesuai atau tidak seusianya?

Hal tersebut bisa membuat seorang ibu menjadi peka terhadap anak-anaknya dan mempunyai pedoman sendiri. Contohnya masih kurangnya kesadaran seorang ibu memberikan asupan makanan MPASI sebelum 6 bulan, padahal seharusnya bayi diberikan MPASI pada saat ia berusia 6 bulan.

Tuntutan menjadi seorang ibu kudu bekerja ekstra cepat adalah multitalenta seorang ibu yang terpendam.
Dalam waktu bersamaan dia bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. It's amazing. Ibu yang cerdas dia akan lebih kreatif dalam mengurus anak, suami maupun rumah tangganya.

Dia pun akan berpikir kreatif agar dapur 'ngebul' seirit mungkin dan di sisi lain menabung maupun kebutuhan lain tetap bisa berjalan.

Istri yang sekaligus ibu bagi anak-anak dari suaminya merupakan alarm kebaikan. Saling mengingatkan satu sama lain untuk menjadi lebih baik merupakan suatu keharusan.