Paris Saint Germain sudah berhasil menapakkan kaki mereka di babak final Liga Champions musim 2019-2020.

Kemenangan tiga gol tanpa balas atas RasenBallsport Leipzig di babak semifinal telah memastikan asa Paris Saint Germain untuk meraih gelar pertama di ajang Liga Champions tetap terjaga.

Mendadak saya teringat kepada satu nama yaitu Gianluigi Buffon.



Entah apa yang berkecamuk di hati kiper yang satu ini. Yang jelas serupa dengan Les Parisien, Buffon juga merindukan untuk bisa mengangkat trophy Liga Champions untuk pertama kalinya.

Sebelum kembali lagi ke Turin alias ke Juventus, Buffon pernah berseragam PSG.

Menyeberangnya Buffon untuk bergabung dengan PSG tentu dikarenakan rasa penasaran dengan trophy Si Kuping Besar.

Banyak pengamat sepakbola termasuk netizen jalanan meyakini bahwa Buffon sudah bosan berulang kali gigit jari di ajang tertinggi antarklib Eropa ini.

Yang saya ingat, sudah tiga kali Buffon hanya menjadi nomor dua di kompetisi antarklub paling prestise di Benua Biru.



Kalah adu penalti dari AC Milan pada musim 2002-2003 juga saat kalah dari Barcelona dan Real Madrid beberapa musim silam.

Belakangan, Buffon memutuskan hengkang dari Juventus setelah lebih dari 17 musim musim bersama Si Nyonya Tua.



Bergabung dengan PSG pada musim 2018-2019, satu misi yang ingin dicapainya adalah menaklukkan Liga Champions.

Akan tetapi kadang kenyataan hidup tidaklah seindah nyanyian mimpi bagi Buffon.

Musim lalu, sukses mencuri kemenangan 2-0 atas Manchester United di Stadion Old Trafford, Buffon dkk dipaksa kecewa usai leg kedua dimainkan.

Paris Saint-Germain takluk 1-3 di hadapan pendukungnya sendiri dan tersingkir secara agregat gol tandang di tangan Manchester United pada laga babak 16 besar Liga Champions musim 2018-2019.

Musim 2019-2020 Buffon pun kembali ke Juventus. Adanya Cristiano Ronaldo yang punya pengalaman dan mental juara di Liga Champions bersama Juventus membawa asa Buffon membumbung tinggi.



Tetapi ironisnya, sekali lagi Buffon dan timnya harus tersingkir di babak 16 besar Liga Champions musim ini.

Giliran wakil Ligue 1, Oympique Lyon yang membuyarkan mimpi penjaga gawang kelahiran 42 tahun ini untuk bisa menjadi juara Liga Champions.

Sementara itu, Paris Saint-Germain bermain solid dan mencapai final Liga Champions 2019/2020.

Mencapai final Liga Champions memang sudah berulang kali dirasakan Gianluigi Buffon.

Hanya saja, apabila pasukan Thomas Tuchel akhirnya ditakdirkan menjadi juara Liga Champions musim ini, maka secara tidak langsung takdir itu memang kejam juga ya bagi seorang Buffon.

Hmmm, andaikata kamu tidak kembali lagi ke Juventus, mungkin ya mungkin lah ya.

Maaf saya tidak berani melanjutkan kalimat sebelumnya, hehehe..

"... Apakah kamu menyesal Buffon ?!?!.... "

#RinganJari