kreator.9.ESAvatar border
TS
kreator.9.ES
Flavius Yosefus(37-100 M): dari Prajurit Yahudi, menjadi budak, menjadi Sejarawan
emoticon-HaiAssalamualaikum Wr Wb. Gimana kabarnya agan-agan? emoticon-Shakehand2


emoticon-Hot NewsSelamat datang di Thread ane, yang akan membahas sosok bernama Flavius Yosefusemoticon-Hot News



1. Sebelumnya, ane angkut dulu bukti no repsol emoticon-Big Grin


Spoiler for no repsol:




2. Sebelum masuk ke Thread, ane angkut dulu novel ane yang memasukkan pembahasan Flavius Yosefus ini, yaitu "Problem Matematika Yosefus" atau "Josephus Problem" emoticon-Big Grin

Quote:



3. Selanjutnya, kita menuju ke topik bahasan emoticon-Big Grin emoticon-Ngacir2


Flavius Yosefus(37-100 M): dari Prajurit Yahudi, menjadi budak, menjadi Sejarawan


Tahukah agan-agan dengan sosok bernama Flavius Yosefus?
Flavius Yosefus adalah seorang sejarawan dan penulis apologetik Yahudi abad pertama keturunan imam dan raja-raja yang bertahan dan mencatat "Penghancuran Yerusalem" pada 70. Karya-karyanya memberikan pemahaman penting tentang Yudaisme pada abad pertama. Salah satu karyanya yang berpengaruh berjudul “Perang Yahudi”, yang merupakan catatan sejarah dari peristiwa peperangan Yahudi melawan Romawi.
Spoiler for Flavius Yosefus:



Flavius Yosefus disebut juga sebagai "Yusuf, anak Matias, seorang etnis Ibrani, seorang imam dari Yerusalem". Yosefus lahir sekitar tahun 37, dari kalangan keluarga bangsawan Yerusalem yang kaya. Ia adalah putra kedua dari Matias, sementara ibunya adalah wanita aristokrat yang merupakan keturunan anggota kerajaan yang dulu memerintah sebagai dinasti Hashmonayim.
Spoiler for Peta wilayah dinasti Hashmonayim:



Ketika Yosefus hampir berusia tigapuluhtahunan, ia melakukan perjalanan untuk bernegosiasi dengan pemimpin Romawi Kaisar Nero untuk pembebasan 12 pendeta Yahudi. Ia kembali ke Yerusalem, bersamaan ketika pecahnya Perang Yahudi-Romawi Pertama, dan Yosefus diangkat sebagai pemimpin militer di Galilea. Namun kedatangannya di Galilea penuh dengan perpecahan internal: penduduk Sepphoris dan Tiberias memilih untuk menjaga perdamaian dengan Romawi; orang-orang Sepphoris meminta bantuan tentara Romawi untuk melindungi kota mereka, sementara orang-orang Tiberias memohon kepada pasukan Raja Agripa untuk melindungi mereka dari para pemberontak.

Sebagai seorang pemimpin militer Yahudi di Galilea, Yosefus turut memerangi tentara-tentara Romawi pada Perang Yahudi-Romawi Pertama yang berlangsung dari tahun 66-73. Ketika benteng Yahudi di Yodfat direbut setelah pengepungan, orang-orang Romawi menyerang, membunuh ribuan orang, dan orang-orang yang tersisa yang berhasil bertahan, melakukan bunuh diri. Namun, adakalanya orang-orang tertentu tidak jelas keadaannya, seperti Yosefus dan 40 rekan-rekannya yang terjebak dalam gua. Setelah melakukan bunuh diri masal(!) hingga menyisakan Yosefus dan seorang temannya, kedua orang tersebut menyerah kepada pasukan-pasukan Romawi yang menyerbu ke Galilea pada Juli 67.

Quote:


Yosefus kemudian menjadi tawanan dan diperbudak, serta memberikan informasi-informasi intelijen kepada orang-orang Romawi dalam perang yang berlanjut. Pasukan-pasukan Romawi dipimpin oleh Flavius Vespasianus dan anaknya Titus, dua tokoh yang belakangan menjadi Kaisar Romawi secara berturut-turut. Tentang Kaisar Romawi ini, Yosefus sendiri meramalkan bahwa Vespasianus akan menjadi Kaisar Romawi. Pada 69, setelah Vespasianus ternyata memang menjadi Kaisar, Yosefus dibebaskan. Menurut catatan Yosefus sendiri, ia telah berperan sebagai perunding dengan pihak-pihak yang bertahan di dalam Pengepungan Yerusalem pada tahun 70 M.

Spoiler for Vespasianus:


Pada tahun 71 ia tiba di Roma bersama rombongan Titus, menjadi seorang warga negara Romawi dan “klien” dinasti Flavianus yang saat itu menjadi penguasa Romawi, karena itulah ia sering disebut sebagai Flavius Yosefus. Meskipun ia hanya menyebut diriniya "Yosefus", ia tampaknya telah mengambil nama Romawi Flavius dan nama keluarga Titus dari para pelindungnya. Ini adalah pola standar bagi warga negara yang baru.

Selain warga negara Romawi ia juga mendapatkan akomodasi di bekas rumah Vespasianus, tanah di Yudea yang ditaklukkan, dan pension yang memadai, meskipun tidak berlebihan. Ketika berada di Roma inilah, dan di bawah perlindungan Flavianus, Yosefus menulis semua karyanya yang dikenal.

Sekitar tahun 70, Yosefus bercerai dari istri pertamanya dan menikahi seorang perempuan Yahudi dari Alexandria dan daripadanya ia memperoleh dua orang anak: seorang anak lelaki Flavius Hirkanus; tentang anak kedua tidak ada informasi apa-apa. Sekitar tahun 75, ia kembali bercerai, dan, dari pernikahannya yang ketiga ia memperoleh dua orang anak lelaki lagi, yaitu Flavius Yustus dan Simonides Agripa. Yosefus diperkirakan menunggal pada tahun 100.

Kehidupan Yosefus penuh dengan ambiguitas. Bagi para kritikusnya, ia tidak pernah menjelaskan dengan memadai tindakan-tindakannya selama perang Yahudi —mengapa ia tidak melakukan bunuh diri di Galilea pada tahun 67 bersama beberapa rekan sebangsanya, dan mengapa, setelah ia ditangkap, ia bekerja sama dengan para penyerang Romawi. (**Ingat, problem matematika Josephus**)

Karena itu, sebagian orang menganggap Yosefus sebagai seorang pengkhianat dan informan dan mempertanyakan kredibilitasnya sebagai seorang sejarahwan —menolak karya-karyanya dan menganggapnya sebagai propaganda Romawi atau sebagai sebuah apologetika pribadi, yang ditujukan untuk merehabilitasi reputasinya dalam sejarah.

Penulis Joseph Raymond menyebut Yusefus sebagai “Benedict Arnold Yahudi” karena mengkhianati pasukannya sendiri di Jotapata. **Benedict Arnold sendiri adalah tokoh yang sebelumnya menjadi jenderal bertempur untuk Angkatan Bersenjata Kontinental Amerika dalam Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, namun kemudian berkhianat ke Angkatan Bersenjata Britania Raya. Karena itulah, nama "Benedict Arnold" kerap digunakan sebagai istilah untuk menyebut "pengkhianat".**

Salah satu sejarawan bernama E. Mary Smallwood mengkritik Yosefus, yang ia tulis dalam pembukaan terjemahan karya Yosefus berujudl “Perang Yahudi”.

Quote:


Namun, kebanyakan komentator rabinik menganggapnya sebagai seorang Yahudi yang lurus. Ia jelas seorang apologetik penting di dunia Romawi bagi bangsa dan kebudayaan Yahudi, khususnya pada masa konflik dan ketegangan. Menurut pandangan nya sendiri, ia tetap merupakan seorang Yahudi yang setia dan taat kepada Torah. Ia berusaha keras untuk menganjurkan Yudaisme bagi orang-orang non-Yahudi yang berpendidikan, dan menekankan kecocokannya dengan pemikiran Yunani-Romawi yang tinggi. Ia terus-menerus membela kebudayaan Yahudi yang lebih kuno, menyajikan umatnya sebagai bangsa yang beradab, saleh, dan filosofis.

Eusebius dari Kaisarea, yang sering disebut sebagai seorang Bapa Sejarah Gereja karena karyanya dalam mencatat sejarah Gereja Kristen mula-mula, menulis bahwa sebuah patung Yosefus didirikan di Roma.

Arti penting Yosefus bagi studi Yahudi

Karya-karya Yosefus memberikan informasi penting mengenai Perang Yahudi-Romawi Pertama. Karya-karya tersebut juga merupakan sumber sastra penting untuk mehamai konteks Naskah Laut Mati dan Yudaisme pasca-Bait Suci Kedua. Studi karya-karya Yosefus pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 menjadi terfokus pada hubungan Yosefus dengan sekte Farisi. Ia terus-menerus digambarkan sebagai anggota sekte ini, tetapi juga dipandang sebagai pengkhianat keji terhadap bangsanya sendiri - suatu pandangan yang menjadi terkenal dalam studi tentang karya-karya Yosefus sebagai konsepsi klasik.

Pada pertengahan abad ke-20, pandangan ini ditantang oleh sebuah generasi baru para peneliti dan sejarawan yang merumuskan konsepsi modern tentang Yosefus, yang masih menganggapnya sebagai seorang Farisi namun memulihkan reputasinya sebagian sebagai seorang patriot dan sejarahwan yang cukup terkemuka.

Penyelidikan mutakhir sejak 1990 telah berusaha mengalihkan persepsi-persepsi ilmiah ke depan dengan memperlihatkan bahwa Yosefus bukanlah seorang Farisi melainkan seorang Imam-Bangsawan ortodoks yang menjadi bagian dari lembaga Bait Suci karena ia menghargainya dan bukan sebagai orang yang dengan suka rela membantu Roma (Cf. Steve Mason, Todd Beall, dan Ernst Gerlach).

Yosefus menyampaikan informasi tentang pribadi-pribadi, kelompok-kelompok, kebiasaan-kebiasaan dan tempat-tempat geografis. Tulisan-tulisannya memberikan laporan penting di luar Alkitab dari masa setelah pembuangan, yaitu tentang kaum Makabe, dinasti Hasmonean dan bangkitnya Herodes Agung.

Yosefus membuat rujukan tentang orang-orang Saduki, Imam-imam Agung orang-orang Yahudi pada waktu itu, orang-orang Farisi dan Esene, Bait Suci Herodes, sensus Quirinius/Kirenius dan kaum Zelot, dan hingga tokoh-tokoh seperti Pontius Pilatus, Herodes Agung, Agripa I dan II, Yohanes Pembaptis, Yakobus saudara Yesus, dan sebuah rujukan tentang Yesus Kristus. Catatan-catatan Yosefus adalah sumber penting bagi studi-studi tentang Yudaisme segera sesudah Bait Suci runtuh (dan, dengan demikian, dalam konteks tertentu termasuk studi tentang Kekristenan perdana).

Daftar karya tulis Yosefus

- Perang Yahudi atau Sejarah Perang Yahudi. Terbit sekitar tahun 75.
Spoiler for Edisi bahasa Ibrani-Latin "Perang Yahudi" (Basle, 1559):


- Pembahasan Yosefus untuk orang-orang Yunani mengenai Hades. Terbit sekitar tahun 75.
- Sejarah Kuno Orang Yahudi atau Antikwitas Yahudi (bahasa Latin: Antiquitates Judaicae) atau Arkeologi Yahudi (bahasa Yunani: Ιουδαϊκή Αρχαιολογία, Ioudaikē Archaiologia). Terbit sekitar tahun 94.
- Flavius Yosefus melawan Apion atau Contra Apionem, atau Melawan orang-orang Yunani, tentang sejarah kuno orang Yahudi. Terbit sekitar tahun 97.
- Kehidupan Flavius Yosefus, atau Otobiografi Flavius Yosefus. Terbit sekitar tahun 99. 



**Tulisan ini ane olah dari wikipedia berbahasa Indonesia & Inggris.
Diubah oleh kreator.9.ES 16-08-2020 12:02
krisnanda99
minhakim20
emineminna
emineminna dan 25 lainnya memberi reputasi
24
5.8K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.