Sering kali kita menontin acara acara pencarian bakat di televisi. Saat saya masih SD saya sering menonton acara idola ciliksetiap minggunya. Dulu juga ada acara sulap the master yang memeriahkan acara acara TV diakhir pekan.

Meski demikian semakin saya dewasa semakin saya menyadari ada yang aneh dengan acara acara macam ini. Keanehan utama dan yang paling utama adalah kenapa pemenang dipilih berdasarkan poling sms? bukannya itu artinya peserta yang punya follower paling banyaklah yang akan menang?

Contohnya begini. Ada cowok (ganteng) dengan kemampuan nyanyi dibawah rata rata melawan cowok (jelek) dengan suara super merdu. Kira kira siapa yang menang dengan sistem polling sms? Saya berani jamin si cowok gantenglah yang menang. Bagaimanapun yang memilih adalah penonton yang belum tentu tau tentang musik sehingga hanya memilih berdasarkan suka dan tidak.



Rasa yakin saya itu bukan tanpa alasan. Saya melihat buktinya saat American Got Talent 2019 lalu. Ada seorang gitaris yang sungguh luar biasa berbakat yang memainkan symphoni beethoven no.5 di gitar. Bayangkan coba main tab piano di gitar. Di babak berikutnya dia bahkan memainkan paganini caprice no.24 yang merupakan salah satu gubahan tersulit untuk violin dan dia memainkannya dengan gitar.

Namanya Marcin Patrzalek (18) dan dia tidak lolos ke final. Meski dia mungkin adalah bakat paling luar biasa yang pernah dilihat AGT namun dia kalah dari Tyler butler.



Siapa Tyler Butler? Hanya anak 11 tahun yang memainkan violin dengan skill rata rata namun itu cukup membawanya ke final. Kenapa? Satu alasan adalah karna dia memainkan lagu lagu pop yang sedang populer dan alasan utama adalah karna dia punya cerita tragis.

Saat sekolah dia dibully karna menderita kanker dan alasan itu pula lah yang membuatnya mendapat golden buzzer karna memenangkan simpati publik sedangkan Marcin? Hanya anak penuh bakat yang akan masuk kuliah.

Dari sini kita tau kalau nama aslinya bukanlah American Got Talent tapi American Got Sad Story. Well done.



Sama seperti Dangdut academy. Nyanyi nya 5 menit cerita sedihnya 2 jam. Habis itu dipilih lewat voting lagi. Jadinya yang mendapat juara adalah orang dengan cerita paling tragis diantara mereka.

Nyaris tidak pernah acara pencarian bakat benar benar dipilih dengan menggunakan bakat sebagai dasarnya. Sebagian besar dengan vote sms yang dinilai oleh orang orang yang belum tentu mengerti apa yang mereka lihat dan hanya mengirim sms karna kasihan. Karna itulah orang dengan cerita sedih atau wajah rupawan punya peluang paling besar untuk menang.



Yeah, memangnya dimana sih orang benar benar dinilai dengan bakat tanpa campuran faktor lain? Kalau ingin dinilai dengan bakat ya tampilkanlah bakatmu pada orang yang benar benar mengerti. Bukan pada juri yang sudah dibayar.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.