si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Mengenang Kehebatan 'Si Kampret', Spesialis Perang Gerilya Andalan TNI AU
Kampret dikenal sebagai hewan yang suka keluyuran tengah malam, namun bagi TNI AU, 'Kampret' dianggap sebagai sahabat sejati. Nama aslinya adalah OV 10 Bronco, namun para pilot TNI AU lebih suka memanggilnya 'Kampret', penasaran seperti apa sosok Si Kampret ini ? Langsung saja kita simak ceritanya gan sist.



SEJARAH


Si Kampret ini pertama kali dibuat tahun 1960 di Amerika Serikat oleh W.H. Beckett dan Kolonel K.P Rice (pilot Korps Marinir AS). Ide ini muncul setelah semakin maraknya pesawat tempur dengan mesin turbo jet, menurut mereka masih ada celah untuk membuat pesawat tanpa turbo jet yang dibuat dengan biaya yang murah. Mereka beranggapan pengoperasian pesawat dengan turbo jet akan menghabiskan biaya yang mahal.


Mereka merealisasikan ide mereka dengan membuat mock up digarasi rumah masing-masing, dengan bahan seadanya. Menggunakan kayu dan fiberglass, setelah rancangan mereka selesai. Keduanya mencoba menawarkan rancangan mereka ke berbagai pabrikan pembuat alustista, namun banyak dari pabrikan tersebut yang meragukan dan meremehkan pesawat mereka.


Tak menyerah begitu saja, mereka tetap melakukan usaha keras dan berbagai macam lobi agar pesawat ciptaan mereka bisa diterima. Usaha tanpa kenal lelah mereka membuahkan hasil, ketika North American Rockwell tertarik dengan rancangan keduanya. Kemudian pihak Rockwell mulai memproduksi pesawat tersebut, dan terbang perdana pada 16 Juli 1965 kemudian diperkenalkan secara resmi pada bulan Agustus 1967.




Si Kampret a.k.a OV 10 Bronco emoticon-Big Grin

Sumber


Bisa dilihat dari gambar diatas gan sist, bahwa pesawat ini memiliki bentuk yang unik. Dimana bagian sayap belakangnya dibuat tinggi dan disambung menjadi satu, pada bagian belakang sayapnya terdapat ruang kosong tanpa adanya body tambahan.


Yang unik pesawat ini masih menggunakan baling-baling disisi kanan dan kirinya, sebagai pesawat yang dibuat secara sederhana. OV 10 Bronco dibuat khusus untuk misi Counter-Insurgecy (COIN) alias anti-grilya, dimana kehebatannya terbukti sangat efeketif selama perang Vietnam. Kemampuannya mirip jenis helikopter serbu berat yang punya akselerasi cepat, mampu terbang jarak jauh dan dapat diandalkan.




Ilustrasi desain Bronco.

Sumber



Murah Tapi Gak Murahan


Sedari awal diciptakan, pesawat ini memang menggunakn prinsip murah dan sederhana gan sist. Walaupun murah bukan berarti teknologiniya ecek-ecek, buktinya militer AS banyak mengoperasikan unit Bronco selama dekade 1970-1990. Walaupun bukan sebagai pesawat tempur utama, tapi kehadiran Bronco mampu memberi warna baru bagi Skadron udara AS.


OV 10 Bronco adalah pesawat dengan mesin turboprop yang mampu terbang pada kecepatan maksimal 452 km/jam, mesin turboprop adalah mesin yang menggunakan turbin gas untuk menggerakan baling-baling pesawatnya. Mesin turboprop digunakan pada pesawat subsonic kecil, dimana mesinnya terkenal irit. Dengan mesin ini Bronco mampu terbang tanpa henti selama 5,5 jam dengan tanki bahan bakar eksetrnal.


FYI nama Bronco sendiri diambil dari nama kuda yang sering dipakai di Texas gan sist, di Amerika sendiri Bronco dijuluki Si Kuda Liar. Sementara untuk nama Kampret, merupakan kata sandi untuk Bronco saat melakukan operasi Seroja di Timtim.Entah kenapa TNI AU memilih 'Kampret' sebagai nama sandi pesawat ini emoticon-Bingung (S)


Dari berbagai sumber, TS akan sajikan kelebihan dari Si Kampret ini gan sist. Dimulai dari poin pertama.





Foto pesawat OV 10 Bronco.

Sumber


1.Punya Pandangan yang Luas

Kaca kokpit milik Bronco dibuat sangat lebar gan sist, sehingga memberi pilot pandangan yang lebih luas (bisa dilihat dari foto duatas). Kaca yang lebar tentu akan memudahkan pilot dalam melakukan serangan dari udara ke musuh yang bersembunyi didaratan.


2.Mampu Terbang Dilandasan yang Buruk

Pesawat ini mampu terbang dilandasan terbang yang pendek gan sist, salah satu keunggulan Kampret nih. Selain itu ia bisa mendarat langsung dipermukaan tanah seperti lapangan dan jalan raya untuk melakukan koordinasi dengan pasukan di darat, dan setelahnya ia bisa melanjutkan terbang kembali.


3.Mampu Minum Bahan Bakar Busuk

Salah satu keistimewaan Si Kuda Liar alias Kampret ini adalah ia tahan untuk diberi bahan bakar dengan nilai oktan tinggi (bahan bakar busuk), hal ini hanya boleh dilakukan saat kondisi darurat gan sist. Bahan bakar oktan tinggi itu berasak dari BBM yang dipakai oleh kendaraan biasa. Tapi dampak negatifnya, tenaga mesinnya akan sedikit berkurang.




Sumber


4.Bisa Bermanuver Dengan Baik

Dengan rentang sayap hampir 12 meter dan dibekali dua buah mesin, Si Kampret mamu melakukan berbagai macam manuver gan sist. Mulai dari terbang rendah, terbang tinggi, maupun akrobatik. Didukung sayap uniknya membantu memberi keseimbangan selama terbang diudara. Kemampuan terbang rendahnya yang paling ditakuti oleh para kelompok gerakan separatis, dimana mereka tidak punya senjata untuk melawan serangan udara.


5.Mampu Menerjunkan Pasukan

Pernah kepikiran gak gan sist sebuah pesawat tempur dengan kursi ganda ikut membantu menerjunkan pasukan ? Mungkin hal itu sulit dipercaya pasti, dari semua negara pengguna Bronco, termasuk pasukan US Navy dan US Air Force. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang pernah melakukan aksi nekat ini, dalam misi Combat Free Fall (diadakan tahun 1970/1980-an. cmiiw). Waktu itu empat orang berada di pantat Bronco untuk melaksanakan aksi terjun payung, pasti susah ya untuk melakukan aksi terjun dari pesawat tempur.


Entah bagaimana caranya, tapi dalam misi itu, empat orang sukses melakukan aksinya, dan terjun dari pantat Si Kampet ini. FYI nih gan sist, sedari lahir Bronco memang dibuat untuk kegiatan dropping pasukan juga. Tapi hanya Indonesia saja yang benar-benar mencoba melakukan hal yang tak lazim itu.




Aksi terjun dari pantat Bronco, learn from the pro emoticon-Belo

Sumber


6.Harga Murah, Perawatan Mudah

Bronco OV 10 termasuk pesawat dengan harga yang terjangkau dan mudah dalam perawatan, tidak dijelaskan secara pasti berapa harganya. Namun dulu banyak negara yang kepincut untuk mengoperasikannya. Indonesia memiliki 16 unit, dan sekarang pesawatnya sudah pensiun semua.


Bronco sendiri sekali terbang hanya menghabiskan biaya US$ 1.000, sementara jet tempur AS seperti F 35 contohnya, menghabiskan dana hingga US$ 40.000 dalam sekali terbang. Hal ini yang membuat pihak AS tertarik untuk membangkitkan Si Kampret dari kuburnya, dimana pihak AS ingin menekan biaya operasi sebuah jet tempur.


Kelemahan OV 10 Bronco


Meski punya banyak kelebihan, suatu produk buatan manusia pasti ada kurangnya. Salah satu kelemahan Bronco adalah, ia akan mudah dihabisi ketika musuh punya meriam dan rudal anti pesawat. Dengan kecepatan terbang yang rendah, akan sulit bagi Kampret dalam menghindari serbuan dari senjata penangkis serangan udara. Hal ini juga dialami saat ikut dalam perang Vietnam.



Mesin dan Senjata yang Bisa Dibawa


Kampret sendiri membawa dua buah mesin Garret dengan kode T76 G-410/412 turboprop, dengan tenaga maksimal mencapi 715 hp, dengan kecepatan maksimal 452 km / jam. Dengan jarak tempuh mencapai 358 Km. Untuk melindung pilot dan navigator dari peluru lawan, canopy depan dan lantai dasar Bronco sudah dibuat anti peluru. Untuk penerbangam jarak jauh, bagian pantat Bronco bisa dijadikan sebagai tanki bahan bakar tambahan.


Untuk mendukung misi penyerangan, Si Kampret dibekali meriam MI 97 20 mm. Atau bisa juga diganti dengan empat pucuk senjata M60 kaliber 7,6 mm di tiap sponsonnya (dudukan senjata dibody pesawat). Kemudian Kampret juga bisa membawa berbagai jenis bom, mulai dari bom 100 Kg sampai 250 Kg jenis ZAB dan MK-28.




Pemasangan bom dan tabung roket pada Si Kampret, warna biru artinya untuk latihan.

Sumber


Pada bagian hardpoint alias cantelan untuk senjata, yang terletak pada sayap dan body bawahnya. Kampret dapat membawa 7-19 tabung rudal udara ke udara (FFAR) dan rudal udara ke darat (WAFR). Selain itu ada juga 4 rudal udara ke udara merek Zunic yang bisa dipasang, selain itu ada juga rudal AIM 9 Sidewinder (rudal udara ke udara) yang hanya bisa dipasang pada sayapnya.


Dengan total keseluruhan amunisi yang bisa dibawan diluar badannya mencapai 750 kg. Dengan harga murah dan kemampuan yang luar biasa, siapa yang tak kepincut dengan Si Kampret ini ? Bronco sendiri menggunakan 2 kursi ganda dan sudah dilengkapi kursi lontar. Memiliki panjang mencapai 13 meter, rentang sayap12 meter dan tinggi mencapai 4,62 meter. Berat kosongnya 3,127 kg, sementara berat lepas landasnya mencapai 6,522 kg.



Digunakan TNI AU Untuk Menggantikan Si Cocor Merah

Memasuki era 1970, taring milik TNI AU mulai tumpul. Hal ini disebabkan oleh usia pesawat milik TNI AU yang sudah memasuki masa pensiun. Salah satunya adalah P 51 Mustang alias Si Cocor Merah, pesawat hibah dari Belanda yang jadi tulang punggung Indonesia melawan agresi militer Belanda dan misi operasi lainnya.


Untuk menajamkan kembali taring matra Angkatan Udara, maka pihak AU mengusulkan nama Bronco OV 10 yang kehandalannya sudah dikenal dalam perang Vietnam. Gayung bersambut pemerintah pun setuju untuk melakukan pengadaan pesawat baru. Kemudian TNI AU melakukan seleksi kepada teknisi pesawat dan pilot, untuk melakukan pendidikan di AS.




Si Cocor Merah yang akan digantikan oleh Si Kampret.

Sumber


Dari seleksi tersebut, terpilih 24 teknisi dan 10 pilot yang akan dikirim ke Amerika untuk mengikuti training. Bagi para pilot tentu tak ada kendala dalam latihan ini, karena semakin canggih pesawat maka semakin mudah diterbangkan. Kendala justru datang dari para teknisi, dimana sistem operasi mesin milik Bronco jauh berbeda dengan milik Si Cocor Merah. Maka tak heran jika Indonesia sampai mengirim 24 teknisi.


Para teknisi dan pilot dikirim ke Florida untuk menjalani latihan, dua bulan mereka habiskan untuk belajar Bahasa Inggris. Kemudian para teknisi dan pilot berkumpul ditempat latihan yang bernama United State Air Force Eastern Test Range. Para teknisi belajar mempersiapkan pesawat, memasang amunisi, serta merawat pesawat dibawah instruktur dari AS. Sementara pilot diajarkan pengoperasian pesawat dan peralatan apa saja yang bisa digunakan dari Si Bronco.




Ilustarsi pendidikan.

Sumber


Secara bergelombang pesawat dikirim ke Indonesia lewat penerbangan yang melelahkan dam jauh, dengan rute San Fransisco-Honolulu Guam-Manado-Halim. Gelombang pertama datang tiga unit di Halim pada 28 September 1976. Pesawat itu diberi nomor registrasi S-101, S-102 dan S-103. Pesawat baru ini langsung bergabung dengan tim demo udara, dalam rangka HUT ABRI pada tanggal 5 Oktober 1976 yang dipusatkan di Parkir Timur Senayan.


Pesawat milik Indonesia waktu itu diberi kode OV-10F, penampilan pertama dihadapan publik telah menarik perhatian masyarakat dan membuat bangga militer Indonesia. Saat itu TNI AU sudah mempunyai taring yang tajam (lagi) , setelah tampil untuk atraksi, Si Kampret kemudian dikirim melaksanakan operasi militer ke Timtim.




Sumber


Gelombang kedua datang tiga pesawat tanggal 13 November 1976, gelombang ketiga datang tiga pesawat lagi tanggal 17 Desember 1976. Ditambah tiga pesawat pada tanggal 16 Februari, berikutnya dua pesawat pada tanggal 16 Maret 1977 dan terakhir dua pesawat datang pada 17 Mei 1977, semuanya memakai registrasi S-104 sampai S-116 sesuai nomor urutnya.


Pada perkembangannya, nomor registrasi pesawat diubah menjadi TT-1001 sampai TT-1016, TT disini berarti Tempur Taktis. Perubahan ini membawa tugas tambahan yang diemban pesawat Bronco. Dimana dalam semua operasi keamanan dalam negeri yang bersifat taktis, kehadiran Si Kampret selalu ditunggu oleh pasukan yang bertugas di darat.



Fakta Menarik Soal Si Kampret


1.Pahlawan Bagi Matra TNI

Sebanyak 184 putra bangsa gugur dalam tugas di Timtim dalam kurun waktu 3 bulan saja pada serangan pertama. Setelah kehadiran Bronco, korban dari pihak TNI bisa dikurangi. Dengan kemampuan terbang dikecepatan rendah, membuatnya sangat mudah dalam menghancurkan tempat persembunyian kelompok Fretilin. Si Kampret menjadi penyelamat alias pahlawan pada awal kedatangannya.


2.Mendapat Sandi Kampret

Dalam operasi Timtim, seperti yang TS tulis diatas tadi. Pesawat ini mendapat sandi Kampret, mungkin hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengenali jenis pesawat tersebut. Selain itu TNI AU juga memberi sandi unik untuk rudal yang dibawa Si Kampret, Kampret saat itu terbang membawa Merica (sandi untuk peluru senapan mesin kaliber 7,62 mm), Lontong (sandi untuk roket FFAR), dan Nangka (sandi untuk dua bom di bawah sayap).


3. Spesialis Perang Gerilya

Misi pertama Si Kampret adalah terjun ke Timur-Timor untuk menghadapi kelompok Fretilin, sebagai BTU (Bantuan Tembakan Udara). Kerjasama dengan pihak TNI AD yang mengintai posisi musuh didarat adalah kombinasi maut bagi kelompok Fretilin. Tempat persembunyian yang sulit dijangkau oleh pasukan darat, dengan mudahnya digempur dengan senjata berupa merica, lontong dan nangka yang dibawa oleh Si Kampret. Selain di Timtim, Kampret juga bertugas memberantas OPM di Papua, dan GAM di Aceh. Serta ikut berpartisipasi dalam berbagai misi keamanan dalam negeri yang berkaitan dengan gerakan separatis.


4.Perbedaan Bronco Versi Amerika dan Indonesia

Bronco OV 10 milik US Marine sudah diberikan upgrade besar dengan dilengkapi alat pengintai canggih, kamera terintegrasi, radar, FLIR (Forward Looking Infrared). Selain itu, Bronco US Marine sudah bisa menggotong rudal udara ke udara Sidewinder. Untuk Bronco versi Indonesia, senjatanya diupgrade dengan senjata kaliber 12,7 mm. Sayangnya Bronco milik TNI-AU belum sempat di upgrade untuk persenjataan lebih canggih.




Bronco milik AS.

Sumber


5.Sering Pindah Domisili dan Paling Lama Bertugas

Si Kampret sendiri masuk jajaran elite pesawat tempur TNI AU, dan sudah dilabeli 'legend'. Awalnya OV 10 Bronco bergabung dalam Skadron-3, kemudian dimutasi ke Skadron-1 Pembom, terakhir dia masuk Skadron-21 TNI-AU yang bermarkas di Pangkalan Utama Abdurachman Saleh, Malang. OV 10 Bronco satu-satunya pesawat milik TNI AU yang paling banyak berpindah domisili, paling banyak dalam penugasan, dan paling lama dioperasikan. Beroperasi sejak tahun 1976 sampai 2007.


6.Resmi Pensiun Tahun 2007

Pada bulan Juli 2007 Si Kampret jatuh di Malang, dan menewaskan pilotnya. Setelah itu pihak AU tidak lagi menggunakan Si Kampret. Populasi Kampret terus menurun seiring perjalanan waktu, sudah mengalami beberapa kecelakaan. Hingga tidak bisa lagi disebut Skadron, melainkan hanya sebuah unit. Yang menarik gan sist, keseluruhan pesawat yang jatuh adalah pesawat dengan registrasi nomor ganjil. Mulai dari TT-1001, TT-1003, TT-1005, TT-1007, TT-1009, TT-1011.




Catatan kecelakaan seluruh unit OV 10 Bronco.

Sumber


Tercatat hanya pesawat dengan nomor registrasi TT-1015 yang berhasil selamat, dan setelah pensiun, ia dipajang di Museum Dirgantara Mandala di Yogyakarta. Untuk mewakili teman-temannya yang telah gugur, dan sebagai saksi sejarah kehebatan Si Kampret. TT-1015 juga dipasangi logo dari tiga skadron, mulai Skadron 1, Skadron 3, dan Skadron 21. Bukti kehebatan Si Kampret selama bertugas, sementara rekannya yang bernomor genap disebar diberbagai daerah untuk pajangan dan dijadikan monumen.




TT-1015, satu-satunya nomor ganjil yang berhasil selamat emoticon-Frown

Sumber


7.Rencana Pembangkitan Si Kampret Dari Kubur

Ketika banyak negara menyudahi karir militer Si Kampret, maka pihak Amerika masih punya rencana untuk menghidupkan kembali Si Kampret. Bukan melalui Edo Tensei seperti di Anime Naruto, pihak AS ingin mengembangkan sendiri pesawat ini sesuai dengan kebutuhan militer. Dimana pesawat ini sudah dilengkapi peralatan yang lebih modern.


Pihak AS masih memiliki 2 pesawat yang sudah berpindah tangan beberapa kali, mulai dari Departemen Luar Negeri, NASA, dan kemudian kembali lagi ke AL AS. Pada 2016, pesawat ini sudah melakukan 120 misi latihan perang, dan pihak militer AS sudah mengajukan proposal untuk pembangkitan Si Kampret dari kubur.




Bronco yang akan dibangkitkan dari kubur.

Sumber


Jika akan dibangkitkan, ini akan memberi keuntungan bagi AS, karena pesawatnya memiliki biaya operasional yang rendah. Dengan catatan bahwa pihak musuh tidak memiliki sistem pertahanan udara canggih, karena hal itu masih jadi kelemahan terbesar Si Kampret.


8.Punya Museum di Texas

Museum khusus untuk mengenang para pilot Bronco dididrikan di Forth Worth, Texas. Di museum ini para nama pilot Bronco dipajang disini, selain itu ada juga miniatur serta foto dari veteran pilot Bronco daei berbagai kesatuan udara negara pengguna Bronco. Para nama pilot dari Indonesia dan negara lain yang pernah mengoperasikan Bronco juga diabadikan dalam museum ini gan sist. Selain Indonesia dan AS, Bronco juga digunakan oleh Thailand, Jerman, Vietnam, Venezuela, dan Kolombia. 100 pilot TNI AU lahir dari kokpit Bronco, 21 orang menjadi Marsekal bintang 1-4, sementara empat orang pernah menjabat sebagai KSAU.



Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi: google image
tien212700
DoDoLanDoDoL
BlueGuy.BuleGay
BlueGuy.BuleGay dan 41 lainnya memberi reputasi
42
10.6K
120
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.