Penyebaran Covid-19 terus meningkat. Saat ini jumlah infeksi total di dunia telah mencapai 20.000.000 lebih. Adapun yang meninggal mencapai 750.000 lebih.




Adanya bencana dari makhluk yang tak terlihat oleh mata telanjang ini membuat kehidupan manusia diberbagai belahan dunia mengalami perubahan. Begitu juga dengan di Indonesia. Banyak pekerjaan yang dikerjakan dari rumah. Sekolah-sekolah di daerah yang rawan masih menggunakan sistem on line atau daring.




Pada banyak daerah Interaksi sosial pun dibatasi. Penerapan standar kesehatan diberlakukan. Budaya cuci tangan digalakkan. Sosial distancing dan physical distancing di tempat umum diterapkan.




Juga salah satu yang digalakkan di Indonesia adalah pemakaian masker saat di tempat - tempat umum. Bahkan di berbagai daerah diterapkan hukuman bagi warga yang kedapatan tidak memakai masker di tempat umum.

Seiring dengan adanya budaya memakai masker tersebut, berbagai jenis masker pun bermunculan. Ada masker N-95 dan masker bedah yang sudah lazim bagi tenaga kesehatan. Ada masker kain dengan berbagai gaya dan corak.

Nah yang perlu kita ketahui, ternyata tidak semua masker baik digunakan demi menangkal adanya Corona. Ada jenis masker yang dipakai masyarakat yang ternyata malah berbahaya jika dipakai.

Wah benarkah? Jenis masker apakah itu?

Masker yang ternyata berbahaya itu adalah jenis masker bandana atau buff. Masker bandana atau buff adalah masker atau slayer yang bisa digunakan untuk bandana dan masker. Pemakaian buff sebagai masker biasanya menutupi hidung sampai dengan leher.

Memakai masker jenis buff ini ternyata lebih berbahaya. Bahkan lebih  berbahaya dari pada tidak bermasker. Dilansir Nationalgeographic.grid.id, 13 Agustus 2020, hal itu terungkap dari penelitian di Duke University yang terbit di Science Advances, 7 Agustus 2020. Peneliti menyebut pemakaian masker dari bahan buff ini malah menyebabkan droplet meningkat.

Droplet adalah cipratan air dari mulut atau hidung seseorang. Cairan ini keluar saat seseorang batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Saat memakai masker jenis buff peneliti menyebut droplet ini akan pecah menjadi ukuran yang lebih kecil saat memakai buff. Hal ini akan lebih berbahaya karena partikel droplet yang lebih kecil lebih mudah terbawa udara dan membahayakan orang sekitar.

Jadi ternyata tidak sebarang masker bisa kita pakai. Anggapan bahwa memakai masker lebih baik dari pada tidak memakai masker ternyata salah. Karena ada jenis masker yang ketika dipakai ternyata malah membahayakan orang - orang sekitar.

Temuan ini bukan berarti membolehkan orang untuk tidak bermasker dari pada memakai masker jenis buff. Tetapi mari kita maknai dengan tetap bermasker tetapi memilih jenis yang baik untuk melindungi diri dan lingkungan sekitar. Bukan hanya benaar jenisnya, tetapi juga benar cara memakainya.

Masker terbaik adalah jenis N-95, tetapi itu dikhususkan untuk tenaga medis. Selanjutnya adalah masker bedah, tetapi masker ini memang hanya sekali pakai. Jenis terbaik selanjutnya adalah yang dari bahan polipropilen. Masker dari kain tetap mampu memblokir droplet, tetapi tidak seeefektif dari tiga jenis masker sebelumnya.

Mari kita jaga diri dan lingkungan kita. Sebelum vaksin ditemukan, mematuhi protokol kesehatan adalah cara terbaik yang bisa kita usahakan untuk melawan Corona ini. Semoga bencana ini cepat berlalu...I]



Referensi:

1. Worldometers.info, diakses 14 Agustus 2020

2. https://nationalgeographic.grid.id/r...rti-apa?page=2