si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Kenalan Yuk Sama Chinook, Si Capung Raksasa Dari Philadelphia
Kembali lagi dipembahasan alutsista militer, kali ini TS akan membahas Capung Raksasa dari Amerika gan sist. Namanya adalah CH-47F Chinook, salah satu helikopter angkut berat. TS menuliskan capung pada judul tulisan kali ini, karena pada dasarnya helikopter sendiri terinspirasi dari serangga yang bernama capung. Seperti apa kiprah Si Capung Raksasa ini ? Langsung saja kita mulai pembahasannya.



CH-47F Chinook


Buat kalian yang suka main game perang atau nonton film action, sepertinya sudah tidak asing dengan wujud helikopter ini. Dimana Chinook dibekali dua baling-baling besar didepan dan belakang. Helikopter ini dibuat oleh pihak Boeing, pabrikan yang juga membuat pesawat komersil. Tipe terbaru dari Chinook bisa mendarat di air gan sist, atau lebih tepatnya terbang rendah di air. Kalau mendarat istilahnya jadi kurang tepat, karena tempat pendaratannya adalah air (cmiiw).


Chinook sendiri diproduksi pertama kali tahun 1962 dengan kode CH-47A, sementara varian terbaru yang diberi nama CH-47F dikembangkan mulai tahun 2001. Dimana CH-47F dikembangkan dari varian dasar CH-47D yang dirilis pada dekade 1990-an. Helikopter ini sudah kenyang makan pengalaman bertempur, dimana pada perang di Timur Tengah, pihak militer AS banyak menggunakan Chinook sebagai pengangkut pasukan dan logistik.


Beberapa misi yang bisa dilakukan Chinook antara lain mencakup transports troops, war supplies, battlefield equipment, medical evacuation, search and rescue, aircraft recovery, dan parachute drop. Helikopter ini juga dapat membawa sampai 55 prajurit bersenjata lengkap, atau setara satu pleton.




Si Capung lagi berendam emoticon-Big Grin

Sumber


Dalam misi medical evacuation (medevac), ruang kargonya dapat disulap untuk membawa 24 tandu plus perlengkapan medis. Tak heran jika AS sampai memiliki 300 unit lebih, mengingat Chinook bukan hanya diperuntukan untuk perang. Tapi bisa juga bertugas dalam membantu evakuasi korban bencana alam.


Ruang kargo dapat dimuati payload (beban) hingga 10,9 ton, dimana Chinook dapat membawa ranpur seperti Komodo 4×4. Dibagian luarnya, Chinook dilengkapi tiga titik pengait (hook), berada di bagian bawah tubuhnya yang bisa dipergunakan sekaligus. Tiga titik pengait tersebut dipasang segaris di titik simetris pada bagian bawah tubuh heli.




Ilustrasi kargo milik varian CH47-SD milik Singapura.

Sumber


Kapasitas angkat terbesar terletak pada hook utama yang berada di bagian tengah heli, yang punya kemampuan angkat beban mencapai 12 ton. Sementara hook di depan dan belakangnya punya kemampuan angkat 7,5 ton. Untuk hook depan dan belakang bisa juga difungsikan untuk mengaitkan beban tambahan, atau untuk menstabilkan beban yang sudah dikaitkan di hook tengah, hal ini dilakukan saat Chinook mengangkat sebuah ranpur seperti panser atau tank kelas ringan bahkan pesawat.


Bukan hanya kendaraan tempur dan pasukan saja, misal kalian punya banyak kenangan dengan mantan, dan ingin membuangnya sejauh mungkin. Helikopter ini bisa membawa semua kenangan kalian itu pergi gan sist. Bagi yang penasaran, bisa kita lihat contohnya dibawah ini.




Pemasangan seling pada hook milik Chinook kira-kira seperti ini gan sist.




Foto saat mengangkat perahu.

Sumber Foto




Saat mengangkut pesawat berukuran sedang.




Saat membawa box khusus, kurang tahu namanya apa ? emoticon-Bingung (S)
Box ini mungkin berisi kenangan para mantan emoticon-Hammer (S)

Sumber Foto


Seling yang nanti dipasang bisa membawa beberapa kendaraan tempur seperti pesawat tempur, kendaraan tempur (ranpur), kapal perang kelas ringan serta tank tempur kelas ringan. Fungsi angkut ini berguna ketika sebuah kendaraan tempur mengalami kerusakan dan tak bisa berfungsi lagi, maka untuk memindahkannya bisa menggunakan Chinook ini.


Chinook ini layaknya truk udara, dengan kapasitas kargo jumbonya, tentu akan sangat berguna ketika sebuah negara mengalami bencana alam, heli ini bisa digunakan sebagai sarana pengangkut logistik. Kalau gan sist masih ingat. Saat tsunami Aceh, beberapa heli Chinook milik negara lain wara-wiri dilangit Aceh dalam rangka misi kemanusiaan.


Salah satu keistimewaan Chinook versi terbaru ini adalah mampu mendarat di air laut pada ketinggian gelombang 1,25 meter (sea state 3), lebih tepatnya bukan mendarat kalau menurut TS. Tapi terbang rendah pada ketinggian air laut tertentu untuk beberapa waktu (cmiiw), dengan didukung pintu rampa yang besar dibagian belakang. Akan memudahkan pasukan keluar masuk dari helikopter ini. Kemampuan ini yang membuatnya sangat diminati oleh banyak militer negara didunia.




Saat sedang terbang rendah dilaut.




Bagian pintu belakang, mendukung misi amfibi Chinook.

Sumber Foto




Dapur Pacu Dan Sistem Pertahanan


Kita beralih ke dapur pacu alias mesin gan sist, CH-47F Chinook dibekali dua mesin tipe Honeywell T55-GA-714A turboshaft, dimana setiap mesin dapat menghasilkan tenaga mencapai 4733 shp. Performa mesin ini menjadikan CH-47F menjadi helikopter yang lebih cepat dibanding helikopter serbu dan helikopter angkut pada umumnya, dimana kecepatan maksimum CH-47F bisa mencapai 300 km/jam.


Meski memiliki body yang bongsor, tapi pada beberapa video uji coba yang diuopload di youtube. Heli ini mampu bermanuver dengan mudah diudara, menjadikan nilai jual dari Chinook sendiri. Jumlah awak CH-47F masih sama dengan pendahulunya, yakni tiga orang. Terdiri dari pilot, copilot dan flight engineer.




Untuk bagian mesinnya ditempatkan disini gan sist.

Sumber Foto


Sebagai bagian kavaleri udara, CH-47F juga dilengkapi dua door gun kaliber 7,62 mm pada sisi kiri dan kanan. Bahkan di ujung pintu rampa belakang juga ditempatkan gunner dengan senjata serupa dengan kaliber 7,62 mm yang dioperasikan secara manual.


Sementara untuk bagian kokpit CH-47F sendiri sudah full dibekali sistem digital, hal ini memudahkan piloot dan copilot mengemudikan Si Capung Raksasa ini. Chinook sendiri memiliki total panjang mencapai 30,1 meter, tinggi 5,7 meter dan memiliki berat kosong mencapai 10 ton. Dengan diameter rotor mencapai 18,3 meter.




Senjata pada ramp door belakang.




Bagian kokpitnya gan sist.

Sumber Foto



TNI AD Menanti 4 Unit Chinook CH-47F


Kabar ini sudah sejak lama beredar gan sist, mulai tahun 2015 tepatnya. Ketika itu Kemenhan dijabat Bapak Ryamizard Ryacudu melakukan perbincangan dengan pihak Boeing dan Kemenhan AS, untuk melakukan pembelian Chinook CH-47F. Kebetulan yang akan dipesan Indonesia adalah tipe F, yang merupakan varian terbaru.


Kabarnya dulu Indonesia memesan 4 unit heli Chinook dalam skema ToT (Transfer of Technology), entah mengapa sampai saat ini Chinook belum juga hadir di Indonesia. Apakah rakyat dan TNI AD kena prank pemerintah seperti kasus Su 35 ?, padahal dulu pihak AD sempat mengkonfirmasi kedatangannya segera tiba di awal tahun 2019. Sayangnya sampai 2019 habis, dan mewabahnya corona, Chinook tidak kunjung tiba juga.


Yang menarik gan sist, kabar kedatangan Chinook ini dulu sudah dikonfirmasi oleh Yeong Tae-Pak, Boeing Regional for Southeast Asia. Bahkan pihak Boeing sudah melakukan survei ke PT Dirgantara, untuk skema ToT nanti. Paket pembelian Chinook ini juga termasuk pembelian helikopter tempur Apache Guardian AH-64E sebanyak 8 unit, yang menarik heli Apache sendiri sudah tiba terlebih dahulu gan sist pada akhir 2017 kemarin. 8 unit Apache kini menghuni Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD, A.Yani, Semarang.




Sumber


Ane berharap kali ini rakyat dan TNI gak kena prank pemerintah seperti kasus jet tempur Su-35, karena kehadiran Chinook sangat dinantikan oleh negara ini. Sebab salah satu musuh utama Indonesia adalah bencana alam, entah gempa atau banjir bandang bahkan tsunami.


Dengan hadirnya Chinook, bisa memudahkan TNI berperan aktif dalam membantu misi kemanusiaan dalam penanggulangan bencana tersebut. Meskipun harganya tergolong mahal, tapi harga nyawa manusia yang bisa diselamatkan kelak jauh lebih mahal.


Heli ini bisa diaplikasikan untuk 2 matra TNI yang lain, mulai dari AL dan AU. Tidak terbatas untuk AD saja, dengan berbagai macam kemampuannya. Tak heran heli ini bisa dipakai oleh semua matra TNI.
Memang banderol Chinook terhitung mahal, mencapai US$ 32 juta. Ane gak tahu kalau dirupiahkan ini bakal jadi berapa, yang pasti lebih dari Rp 1 M gan sist emoticon-Hammer (S)Helikopter ini digunakan oleh 16 negara termasuk AS, dimana AS menjadi pengguna terbanyak. Mereka memiliki 300 unit Chinook dari berbagai macam varian.




Mantul sekali Si Chinook ini emoticon-Belo

Sumber Foto


Sementara itu di Asia Tenggara, Singapura memiliki 16 unit Chinook tipe CH47-SD, dan yang terbaru mereka sudah menerima CH-47F versi terbaru sebanyak 8 unit. Semua Chinook milik Singapura mengisi Skuadron 127 di Sembawang. Thailand juga punya heli ini gan sist, tipe CH-47D, TS kurang tahu berapa jumlahnya. Tapi mereka masih punya varian lawas dari Chinook ini.


Saat ini varian terbaru CH-47F Chinook sudah dioperasikan oleh beberapa negara, antara lain: Kanada (15 unit), Belanda (6 unit, rencana mau nambah 20. Total 26 unit.), Inggris (24 unit), Australia (7 unit), Singapura (8 unit). Semua varian CH-47F Chinook dioperasikan untuk angkatan darat masing-masing negara tersebut. Kalau untuk Indonesia belum ada kabar gan sist, tapi kalau gak sampai beli, sungguh terlalu juga.


Boeing sendiri mampu memproduksi mencapai 4 unit CH-47F setiap bulannya dipusat fasilitas Boeing di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat. Seharusnya pesanan Indonesia sudah beres, mengingat kita hanya memesan 4 unit untuk pesanan pertama. Tapi entah kenapa Si Capung Raksasa ini tak juga datang ke bumi pertiwi ? Semoga kehadiran helikopter ini bukan sekadar ilusi atau pun mimpi disiang hari.


Demikian sedikit ulasan dari Si Capung Raksasa ini gan sist, dimana kehadirannya akan sangat bermanfaat bagi militer sebuah negara. Bukan sekadar untuk perang tapi juga bisa digunakan dalam misi kemanusiaan. Jika gan sist merasa ada kekeliuran atau kekurangan dalam tulisan ini, mohon nanti koreksinya. Sampai jumpa lagi, Enjoy Kaskus emoticon-Angkat Beer



Kena PHP sama gebetan, rasa sakit dan malunya bakal mudah untuk hilang. Tapi kalau sampai kena PHP sama pemerintah soal pengadaan alutsista, sakit dan malunya gak akan mudah untuk dihilangkan.


Kami tahu harga helikopter Chinook memang mahal, tapi bukankah nyawa manusia yang kelak bisa diselamatkan oleh helikopter ini jauh lebih mahal ?


Jangan berikan harapan palsu lagi kepada rakyat Indonesia dan TNI !!!




Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi: google image
Diubah oleh si.matamalaikat 08-08-2020 10:20
si.pistol
pakisal212
pitaksemprul
pitaksemprul dan 48 lainnya memberi reputasi
49
12.7K
176
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.