Setelah ramai dikabarkannya Jerinx masuk penjara, ramai tagar pembebasan Jerinx karena jerinx tidak bersalah dan seribu alasan lainnya.


Usaha penangguhan tahanan pun bahkan melibatkan Ayah kandung dan istri sebagai jaminan. Tes pun sudah dijalani, mereka yang berasal dan percaya akan argumentasi yang dikeluarkan oleh Jerinx makin banyak tatkala hasil tes yang diungkapkan oleh istri Jerinx, Nora Alexandra menyatakan bahwa Jerinx Non Reaktif covid-19, meskipun Jerinx selama ini banyak menyalahi aturan protokol kesehatan yang sudah diterapkan oleh Pemerintah.


Lantas, sebenarnya kenapa Jerinx harus dipenjarakan jika bahkan hasil tes Jerinx Non Reaktif? Bukankah ini menyatakan bahwa argumentasi Jerinx selama ini benar?





Sebelumnya, Jerinx dipenjara karena tuntutan dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Provinsi Bali karena merasa telah disudutkan oleh pernyataan yang dibuatnya.



Tapi bukankah dalam salah satu undang-undang, tepatnya Pasal 28 E ayat 3 Undang Undang Dasar 1945 menyatakan kebebasan setiap orang untuk menyatakan pendapat?


Salah Jerinx dimana? Apakah salah karena melawan Pemerintah?





Ternyata, Jerinx dijerat dengan pasal 28 Undang-Undang ITE tentang ujaran kebencian atas kelompok tertentu (dalam hal ini, Jerinx menyebut IDI adalah kacung dari WHO).



Selain itu, dalam situasi mengadapi pandemi. Sikap Jerinx yang membangun ketidakpercayaan dapat memicu informasi yang salah bahkan menjamurnya hoax yang tersebar di masyarakat.



Coba bayangkan? Pemerintah kita sedang berusaha sekuat tenaga menghadapi covid-19, dari lini kesehatan sebagai garda pertama hingga lini perekonomian sedang diperjuangkan agar Indonesia bisa melewati pandemi yang sedang terjadi. Tetapi ada salah satu publik figure yang membuat banyak masyarakat ngeyeldiatur, hingga negara harus kelabakan, mencari solusi lagi.



Sudah tak mau mikir cari solusi malah tak mau juga diatur, maumu sebagai manusia apa?


Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas dan cepat dalam menangani badai bencana ini, tapi tak akan berjalan jika warganya saja sulit untuk diarahkan.


Lalu apa gunanya keputusan yang telah dibuat?


Contoh negara Thailand yang sudah sukses melaporkan nol kasus baru corona, karena apa? Karena warganya nurut. Ketika Pemerintah thailand mengeluarkan kebijakan lockdown maka negara beserta warganya benar-benar lockdown, tidak ada satupun yang keluar rumah selama waktu yang ditentukan.


Thailand juga negara berkembang sama seperti Indonesia, tetapi mereka telah sukses melawan corona (Per tanggal 1 juli) hingga saat ini, kasus corona di Thailand termasuk rendah.





Bandingkan dengan Indonesia? Kasus corona di Indonesia tidak menurun, malah melonjak.


Apakah karena Pemerintah yang kurang sigap? Ataukah Rakyat yang dablek?


Virus corona yang diklaim Jerinx sebagai bagian konspirasi bisa jadi benar ataupun salah, tetapi sikap Jerinx sebagai publik figure yang mencontohkan sikap abai pada protokol kesehatan jelas salah.


Kalo menurut agan dan sista sendiri bagaimana? Yuk berbagai pendapat di kolom komentar!


Terimakasih sudah mampir, semoga ada faedahnya ini trit, jangan lupa dan


Tetap Sabar dan Tabah, Semua juga kesulitan karena virus corona. Jadi mari bantu Pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan


Salam.


Referensi Opini
Referensi Berita
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3