dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Uni Emirat Arab Normalisasi Hubungan dengan Israel
Uni Emirat Arab Normalisasi Hubungan dengan Israel
Ahmad Islamy Jamil · Jumat, 14 Agustus 2020 - 06:09 WIB

Kota Dubai di Uni Emirat Arab (ilustrasi). (Foto: AFP)


DUBAI, iNews.idIsrael dan Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis (13/8/2020) sepakat untuk menormalisasi hubungan. Titik temu kedua belah pihak dicapai dalam kesepakatan penting yang ditengahi oleh Amerika Serikat.


AFP melansir, ini adalah kesepakatan ketiga yang dicapai negara Yahudi itu dengan negara Arab. Israel pun berjanji untuk menangguhkan pencaplokan (aneksasi) terhadap Tanah Palestina.
BACA JUGA:
Balas Propaganda Hamas, Israel Kembali Lancarkan Serangan ke Wilayah Palestina
Normalisasi hubungan Israel dan UEA itu antara lain terungkap lewat cuitan Presiden AS Donald Trump. Dalam sebuah tweet, dia memuji kesepakatan kedua belah pihak itu sebagai “perjanjian perdamaian bersejarah antara dua sahabat besar kami”.
Membangun hubungan diplomatik antara Israel dan sekutu AS Timur Tengah, termasuk UEA yang kaya minyak itu, memang menjadi inti dari strategi regional Trump untuk menahan Iran—yang juga jadi musuh bebuyutan Israel.
BACA JUGA:
Militer Israel Kembali Gempur Fasilitas Bawah Tanah Hamas di Palestina
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, kesepakatan dengan UEA itu adalah “hari bersejarah” dan akan meluncurkan era baru bagi dunia Arab dan Israel.

Palestina dengan keras menolak kesepakatan itu, menyebutnya sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka. UEA juga dianggap mencederai klaim Palestina mereka atas Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
BACA JUGA:
Diserang Bom Api, Israel Hentikan Pasokan Bahan Bakar dan Kebutuhan Pokok ke Gaza
Pernyataan bersama Trump, Netanyahu, dan pemimpin UEA Syekh Muhammad bin Zayed al-Nahyan mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui normalisasi penuh hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab.
Dikatakan pula bahwa Israel akan “menangguhkan deklarasi kedaulatan” atas wilayah Tepi Barat Palestina yang diduduki—sebuah gagasan yang diusulkan dalam rencana kontroversial Trump sebelumnya untuk menyelesaikan konflik kedua negara.
Syekh Muhammad dengan cepat mengklaim dalam tweet-nya bahwa kesepakatan yang dicapai dengan Trump dan Netanyahu antara lain bertujuan untuk menghentikan pencaplokan Israel lebih lanjut atas wilayah Palestina.
Akan tetapi, Netanyahu mengatakan tak lama kemudian dalam pidato di televisi Israel bahwa dia hanya setuju untuk menunda, bukan membatalkan pencaplokan terhadap Tepi Barat. Dia memastikan, rencana aneksasi itu tetap akan berlangsung. Dia juga menegaskan tidak akan pernah menyerahkan “hak atas tanah Israel” kepada Palestina.

https://www.inews.id/news/internasio...-dengan-israel
greedaon
pakisal212
pakisal212 dan greedaon memberi reputasi
2
980
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.