- Beranda
- The Lounge
Adat & Ritual Pernikahan Sunda Zaman Doeloe Masih Lestari
...
TS
ummusaliha
Adat & Ritual Pernikahan Sunda Zaman Doeloe Masih Lestari
Tradisi dan ritual pernikahan sunda
Tradisi, ritual, dan budaya memang sangat melekat di masyarakat kita dari zaman doeloe hingga jaman now. Dari mulai acara pernikahan, syukuran kehamilan, tahlilan dan banyak lagi. Uniknya setiap daerah memiliki ciri khas sendiri, untuk mewujudkan rasa syukur melalui sebuah tradisi. Biasanya pelaksanaan juga filosopi suatu tradisi banyak kesamaan, yang membedakan hanyalah namanya saja.
Begitu pun dengan adat pernikahan Sunda yang masih ada sampai sekarang, beberapa pihak sangat menjaga tradisi pernikahan ini agar tetap lestari. Orang Sunda sangat terkenal dengan ikon awewe geulis (wanita cantik), yang bisa juga orang sebut sebagai gadis/mojang bagi mereka keturunan darah Sunda. Walau zaman terus berkembang, bukan berarti tradisi tidak bisa mengikuti. Banyak sekali salon dan pihak wedding organizer yang menyediakan orderan riasan pernikahan dengan mengusung tema jadoel nan elegant.
Nah, apakah Gansis tau, apa saja adat & ritual pernikahan yang masih dijaga oleh orang Sunda secara turun temurun, juga makna tersirat yang ada di dalamnya? Gak usah nunggu lama, mari kita ulas penuturan berikut tentang Filosopi yang ada di dalam setiap ritual pernikahan orang sunda:
Tradisi pernikahan di setiap daerah tentunya punya makna tersirat dan tujuan tersendiri di dalamnya. Diatas adalah tradisi dan filosopi bagi masyarakat di daerah TS. Untuk yang masih percaya, ritual juga adat ini masih dipakai sebagai bentuk perwujudan kasih sayang orang tua kepada anak yang sebentar lagi akan pergi meninggalkan rumah.
Anak yang biasa mereka asuh, dibimbing dari kecil sampai seorang pria datang mempersuntingnya menjadi seorang istri. Setiap orang tua pasti akan melakukan hal apapun untuk kebahagiaan anaknya, lewat tradisi ini orang tua masih punya kesempatan membahagiakan anak di saat terakhir.
Tradisi, ritual, dan budaya memang sangat melekat di masyarakat kita dari zaman doeloe hingga jaman now. Dari mulai acara pernikahan, syukuran kehamilan, tahlilan dan banyak lagi. Uniknya setiap daerah memiliki ciri khas sendiri, untuk mewujudkan rasa syukur melalui sebuah tradisi. Biasanya pelaksanaan juga filosopi suatu tradisi banyak kesamaan, yang membedakan hanyalah namanya saja.
Begitu pun dengan adat pernikahan Sunda yang masih ada sampai sekarang, beberapa pihak sangat menjaga tradisi pernikahan ini agar tetap lestari. Orang Sunda sangat terkenal dengan ikon awewe geulis (wanita cantik), yang bisa juga orang sebut sebagai gadis/mojang bagi mereka keturunan darah Sunda. Walau zaman terus berkembang, bukan berarti tradisi tidak bisa mengikuti. Banyak sekali salon dan pihak wedding organizer yang menyediakan orderan riasan pernikahan dengan mengusung tema jadoel nan elegant.
Nah, apakah Gansis tau, apa saja adat & ritual pernikahan yang masih dijaga oleh orang Sunda secara turun temurun, juga makna tersirat yang ada di dalamnya? Gak usah nunggu lama, mari kita ulas penuturan berikut tentang Filosopi yang ada di dalam setiap ritual pernikahan orang sunda:
Siraman
Sumber Wolipop
Siraman merupakan ritual wajib secara adat sebelum pernikahan. Biasanya akan ada 2 sesi yang dipandu oleh juru rias pihak wedding organizer.
Pertama adalah siraman rohani (batin) yakni calon pengantin meminta maaf kepada orang tua, kakak & adik, lalu sanak family lainnya. Biasanya saat acara ini banyak orang yang akan menangis, apalagi diiringi alunan suling yang mendayu-dayu juga suara juru rias yang memberikan nasihat sebelum pernikahan. Mengenang jasa orang tua pada kita sejak kecil sampai dewasa, calon pengantin akan diminta membasuh kedua kaki orang tuanya. Setelah itu mengelap kaki orang tua di pangkuannya, lalu mencium kaki orang tua dan saling berpelukan, momen ini akan terasa sakral dan emosional.
Kedua siraman jasmani (lahiriah) setelah ritual meminta maaf pada seluruh keluarga juga 2 baris tamu yang ada di kursi depan, pengantin akan dipapah menuju tempat pemandian didampingi orang tua dengan berselendangkan kain. Setelah itu 7 orang akan menyiraminya bersamaan dengan do'a untuk pernikahannya. Selesai penyiraman, gentong yang sudah diisi air beserta kembang tujuh rupa, juga uang koin akan disawerkan kepada para tamu yang hadir.
Tujuan dari ritual ini untuk membersihkan hati, jika ada kesalahan yang pernah disengaja ataupun tidak. Sebelum melangkah menjalani hidup baru, calon pengantin harus meninggalkan segala yang tidak baik sebelumnya antara dirinya, orang tua, dan semua sanak family
Lengser
Dokpri
Ki Lengser adalah penyambut/penjemput pihak pengantin yang sangat jenaka, dalam bahasa sunda jemput itu di sebut mapag (mapagkeun panganten : menjemput pengantin).Sebelum memasuki area rumah pengantin wanita, mereka akan disambut dengan sebuah tarian diiringi beberapa penari, pembawa umbul-umbul, lalu dihibur oleh Ki Lengser & Ambu dengan tingkahnya yang mampu mengocok perut. Setelah itu Ki Lengser & Ambu akan menuntun pengantin menuju pelaminan.
Huap lingkung
Screenshoot Flickr
Selesai akad nikah biasanya akan ada tradisi huap lingkung yaitu pengantin yang baru saja sah menjadi suami istri saling menyuapi satu sama lain. Ada juga yang merebutkan seekor ayam bakar atau yang disebut dengan ayam Bakakak, siapa yang dapat bagian terbesar dipercaya rejekinya akan lebih banyak.
Padahal filosopi asli dari tradisi ini sebagian orang mengartikan adalah supaya nanti jika suatu saat sudah berumah tangga, mereka harus saling ikhlas jika suami memakan rejeki istri begitu pun sebaliknya. Tidak boleh melihat siapa yang paling besar pendapatannya.
Sawer
Sumber kumparan
Dalam pernikahan adat Sunda, rasanya tidak lengkap jika tidak ada yang namanya saweran. Biasanya sebelum uang dan permen dilempar ke tamu juga penonton yang hadir, pengantin akan melakukan beberapa ritual kecil yang dipandu oleh juru rias.
Kalian tau apa saja arti dari peralatan sawer yang ada di nampan? Beras, lidi, kendi kecil, telur, sebatang bambu kecil.
-Beras melambangkan kesejahteraan, diharapkan pengantin hidupnya sejahtera selama menjalani pernikahan.
-Lidi akan dibakar, lalu dicelupkan ke dalam kendi kecil yang berisi air, hal tersebut dilakukan supaya saat ada masalah. Pasangan mampu meredam api kemarahan bersama.
-Telur akan diinjak oleh suami, kemudian istri membersihkan kakinya. Melambangkan agar senantiasa istri memaafkan suami, menuruti ucapannya selama itu baik.
-Sepotong bambu, akan diinjak oleh suami diartikan supaya setelah menikah, suami mampu menekan ego demi rumah tangga yang damai.
-Kendi akan dibantingkan paling terakhir, benda ini dilambangkan sebagai masalah yang ada di dalam pernikahan supaya pasangan bisa memecahkan masalahnya bersama-sama.
Sumber Wolipop
Siraman merupakan ritual wajib secara adat sebelum pernikahan. Biasanya akan ada 2 sesi yang dipandu oleh juru rias pihak wedding organizer.
Pertama adalah siraman rohani (batin) yakni calon pengantin meminta maaf kepada orang tua, kakak & adik, lalu sanak family lainnya. Biasanya saat acara ini banyak orang yang akan menangis, apalagi diiringi alunan suling yang mendayu-dayu juga suara juru rias yang memberikan nasihat sebelum pernikahan. Mengenang jasa orang tua pada kita sejak kecil sampai dewasa, calon pengantin akan diminta membasuh kedua kaki orang tuanya. Setelah itu mengelap kaki orang tua di pangkuannya, lalu mencium kaki orang tua dan saling berpelukan, momen ini akan terasa sakral dan emosional.
Kedua siraman jasmani (lahiriah) setelah ritual meminta maaf pada seluruh keluarga juga 2 baris tamu yang ada di kursi depan, pengantin akan dipapah menuju tempat pemandian didampingi orang tua dengan berselendangkan kain. Setelah itu 7 orang akan menyiraminya bersamaan dengan do'a untuk pernikahannya. Selesai penyiraman, gentong yang sudah diisi air beserta kembang tujuh rupa, juga uang koin akan disawerkan kepada para tamu yang hadir.
Tujuan dari ritual ini untuk membersihkan hati, jika ada kesalahan yang pernah disengaja ataupun tidak. Sebelum melangkah menjalani hidup baru, calon pengantin harus meninggalkan segala yang tidak baik sebelumnya antara dirinya, orang tua, dan semua sanak family
Lengser
Dokpri
Ki Lengser adalah penyambut/penjemput pihak pengantin yang sangat jenaka, dalam bahasa sunda jemput itu di sebut mapag (mapagkeun panganten : menjemput pengantin).Sebelum memasuki area rumah pengantin wanita, mereka akan disambut dengan sebuah tarian diiringi beberapa penari, pembawa umbul-umbul, lalu dihibur oleh Ki Lengser & Ambu dengan tingkahnya yang mampu mengocok perut. Setelah itu Ki Lengser & Ambu akan menuntun pengantin menuju pelaminan.
Huap lingkung
Screenshoot Flickr
Selesai akad nikah biasanya akan ada tradisi huap lingkung yaitu pengantin yang baru saja sah menjadi suami istri saling menyuapi satu sama lain. Ada juga yang merebutkan seekor ayam bakar atau yang disebut dengan ayam Bakakak, siapa yang dapat bagian terbesar dipercaya rejekinya akan lebih banyak.
Padahal filosopi asli dari tradisi ini sebagian orang mengartikan adalah supaya nanti jika suatu saat sudah berumah tangga, mereka harus saling ikhlas jika suami memakan rejeki istri begitu pun sebaliknya. Tidak boleh melihat siapa yang paling besar pendapatannya.
Sawer
Sumber kumparan
Dalam pernikahan adat Sunda, rasanya tidak lengkap jika tidak ada yang namanya saweran. Biasanya sebelum uang dan permen dilempar ke tamu juga penonton yang hadir, pengantin akan melakukan beberapa ritual kecil yang dipandu oleh juru rias.
Kalian tau apa saja arti dari peralatan sawer yang ada di nampan? Beras, lidi, kendi kecil, telur, sebatang bambu kecil.
-Beras melambangkan kesejahteraan, diharapkan pengantin hidupnya sejahtera selama menjalani pernikahan.
-Lidi akan dibakar, lalu dicelupkan ke dalam kendi kecil yang berisi air, hal tersebut dilakukan supaya saat ada masalah. Pasangan mampu meredam api kemarahan bersama.
-Telur akan diinjak oleh suami, kemudian istri membersihkan kakinya. Melambangkan agar senantiasa istri memaafkan suami, menuruti ucapannya selama itu baik.
-Sepotong bambu, akan diinjak oleh suami diartikan supaya setelah menikah, suami mampu menekan ego demi rumah tangga yang damai.
-Kendi akan dibantingkan paling terakhir, benda ini dilambangkan sebagai masalah yang ada di dalam pernikahan supaya pasangan bisa memecahkan masalahnya bersama-sama.
Spoiler for Baca Thread Lainnya Klik:
Tradisi pernikahan di setiap daerah tentunya punya makna tersirat dan tujuan tersendiri di dalamnya. Diatas adalah tradisi dan filosopi bagi masyarakat di daerah TS. Untuk yang masih percaya, ritual juga adat ini masih dipakai sebagai bentuk perwujudan kasih sayang orang tua kepada anak yang sebentar lagi akan pergi meninggalkan rumah.
Anak yang biasa mereka asuh, dibimbing dari kecil sampai seorang pria datang mempersuntingnya menjadi seorang istri. Setiap orang tua pasti akan melakukan hal apapun untuk kebahagiaan anaknya, lewat tradisi ini orang tua masih punya kesempatan membahagiakan anak di saat terakhir.
Quote:
Mari Gansist kita diskusi santuy soal ritual dan tradisi pernikahan. Walau sesama orang sunda, tentunya beda daerah punya makna tersendiri kan yah, tidak semua sama hehehe. Sekian thread kali ini, salam santuy untuk kaskuser seluruh dunia. Hatur nuhun
:terimakasih:terimakasih:terimakasih
:terimakasih:terimakasih:terimakasih
Diubah oleh ummusaliha 08-08-2020 08:46
Ninaahmad dan 33 lainnya memberi reputasi
34
6.2K
256
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.6KThread•81.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru