Akong.JiuguiAvatar border
TS
Akong.Jiugui
Selama Jadi Presiden AS, Trump Membuat 20.000 Klaim Palsu Menyesatkan


[/list]Presiden AS, Donald Trump, dilaporkan membuat 20.000 klaim palsu dan menyesatkan selama menjabat sejak 2017. Data itu dipaparkan harian The Washington Post melalui kolom Fact Checker, di mana kabar itu disampaikan sebagai "tsunami kebohongan". Dalam laporan The Post, Trump disebut mencapai "tonggak bersejarah" itu pada 9 Juli, di mana dia membuat 62 klaim palsu dan menyesatkan.

Sekitar setengah dari pernyataan itu disampaikan dalam wawancara dengan pembawa aara Fox News, Sean Hannity, dilaporkan The Guardian Senin (13/7/2020). Di antara pernyataan yang dibawakan adalah "dukungan luar biasa" bagi warga Afro-Amerika, dan tuduhan bahwa Barack Obama dan Joe Biden mengintainya pada Pilpres AS 2016. The Post awalnya membuat basis data dalam 100 hari pertama Trump, yang kemudian berlanjut di mana setiap klaim sang presiden dicatat.

Dalam 100 hari pertama presiden 75 tahun itu menjabat, terdapat 492 keterangan palsu, yang berarti dia membuat lima pernyataan tak benar setiap harinya. Sejak saat itu, situs pemantau fakta itu memberitakan "tsunami kebohongan terus datang dan semakin membesar setiap saatnya". "Ide bahwa Trump akan mencapai 20.000 klaim sebelum jabatannya berakhir nampak menggelikan ketika Cek Fakta ini dibentuk," tulis Glenn Kessler, editor sekaligus penulis utama, Salvador Rizzo, dan Meg Kelly. Pernyataan yang dianggap sesat itu semakin meningkat dalam 14 bulan terakhir, di mana presiden ke-45 AS tersebut menghadapi serangkaian isu.

Dimulai dari pemakzulan dirinya oleh oposisi Demokrat, penanganan virus corona, hingga aksi protes menyikapi kematian pria kuit hitam bernama George Floyd. Cek Fakta The Post mencatat, selama lebih dari satu tahun itu Trump membuat setidaknya 23 keterangan yang dianggap palsu setiap harinya. Tercatat, suami Melania itu mengucapkan 1.200 keterangan palsu dan sesat mengenai wabah, terutama mengenai kemampuan tes AS. Selama ini, dia selalu membanggakan masifnya tes dari AS. Tapi, pakar menerangkan pengujian belum sebanding dengan tingkat penyebarannya. Para penulis Cek Fakta menuturkan, salah satu pernyataan paling sesat yang disampaikan adalah dia menyebut ekonomi AS mencapai titik terbaiknya.

https://www.kompas.com/global/read/2...atkan?page=all
Diubah oleh Akong.Jiugui 06-08-2020 10:29
0
1.2K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
icon
78.8KThread10.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.