• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Jangan Ketipu Dengan Gambar Ini Dan Teknik Meraup Keuntungan Besar Untuk Usahamu

mahirbro
TS
mahirbro
Jangan Ketipu Dengan Gambar Ini Dan Teknik Meraup Keuntungan Besar Untuk Usahamu

Kalau kamu berfikir semua pilihan yang kamu ambil saat berbelanja berasal dari hati sanubari mu paling dalam atau keinginan bebas yanh berada dalam kendalimu coba pikir lagi, mungkin mainmu kurang jauh,mungkin.


ilustrasi foto

Suatu hari, Agan bersama pacar tersayang pergi ke bioskop untuk nonton. Tentulah agan membeli popcorn untuk dimakan sambil menikmati film.


Ada 2 pilihan ukuran popcorn yang dapat agan pilih:


Ukuran mana yang akan agan pilih?
Kalau anda seperti kebanyakan orang, maka agan akan memiliki ukuran yang kecil saja yang harganya terasa pas di dompet karena tidak terlalu mahal.


Tapi bagaimana jika sekarang terdapat 3 ukuran yang dapat dipilih:


Sekarang pilihan agan mungkin mulai berubah, agan barangkali mempertimbangkan ukuran medium supaya cukup dimakan berdua sampai film habis karena yang kecil spertinya terlalu sedikit. Jangan-jangan lampu baru dmatikan, popcornnya sudah habis.

Tapi tunggu harga medium ternyata hanya berbeda lima ribu rupiah dengan ukuran besar dan saat agan ta sengaja memilih ukuran medium, mbak penjual yang cantik dengan sigap mengingatkan agan: "Gak sekalian yang besar aja, kak? Soalnya cuma beda lima ribu loh.

Otak agan, maksudnya emosi agan lalu mengambil alih. Rugi betul kalo beli ukuran medium sementara cuma nambah goceng bisa dapet ukuran yang besar dan dalam sekejap.

Agan pun akhirmya memutuskan untuk membeli ujuran besar saja karena itu terasa lebih menguntungkan. Selamat agan sudah terkena Decoy Effect.


Apa yang sesungguhnya telah terjadi? Simple saja, penjual popcorn ingin agar orang-orang membeli popcorn ukuran besae daripada yang kecil.

Caranya adalah dengan memasukkan opsi ketiga, yaitu ukuran medium yang sama sekali tidak menarik (dan tidak seimbang) yang memang tidak dimaksudkan untuk dipilih melainkan hanya demi mengacaukan pilihan agan.

Tujuannya adalah untuk membuat harga popcorn ukuran besar memiliki value yang lebih baik. Opsi ketiga yang sengaja dibuat tidak menarik ini disebut sebagai Decoy.


Decoy effect adalah sebuah fenomena dimana konsumen cendrung mengganti pilihan di antara dua opsi jika diberikan opsi ketiga yang tidaj seimbang.

Sekarang mari coba kita lihat contoh lainnya yang tak kalah menarik, The Economist Sebuah jurnal terkenal memberikan 3 opsi berlanggan:


● Agan mungkin heran melihat opsi 2 dan 3 ternyata memiliki harga yang sama,bukan?
●Agan berfikir orang bodoh mana yang memilih opsi 2 sementara ia dapat memilih opsi 3 dengan harga yang sama?

Yaa.. agan benar Opsi 2 adalah sebuah Decoy, menurut riset yang dilakukan tanpa opsi 2 mayoritas orang akan memilih opsi 1 yang jauh lebih murah, tetapi dengan menambahkan opsi 2 maka pilihan terhadap opsi 3 akan melonjak tajam.

Berikut hasil:
Jika tersedia 2 opsi 68 oramg akan memilih opsi 1 (online subscription) 32 orang memilih opsi 2 (print subscription) menghasilkan total sales = $8,012

Jika tersedia 3 opsi 16 orang memilih opsi 1 (online subscription) 0 orang memilih opsi 2 (print subscription) dan 84 orang memilih opsi 3 (Online + Print Subscription) dengan total sales = $11,444

Terlihat bagaimana ada 262% lebih banyak orang memilih opsi 3 hanya dengan menambahkan sebuah Decoy!

Soo.. apa sesungguhnya yang terjadi? Inilah yang terjadi? Saat ada 2 pilih tersedia, orang akan cendrung lebih susah untuk menentukan pilihan dan harus kerja keras sebelum membuat keputusannya.

Dan karena befikir itu sulit dan tidak menyenangkan, maka The Economist menghadirkan opsi ketiga untuk memudahkan.

Ini sama seperti jika pada seuatu hari, agan berkesempatan untuk memilih destinasi liburan dengan harga yang sama:


Mana yang akan anda pilih? Mungkin Anda akan sulit memutuskan karena kedua kota itu sama-sama keren dan sama-sama belum pernah anda kunjungi.

Tapi bagaimana jika ane menambahkan opsi ketiga?

Ya, tentu saja ketiganya punya harga yang persis sama. Dalam seketika pilihan Anda mungkin akan tertuju ke Roma (termasuk sarapan) karena ini jelas lebih menguntungkan dan menarik dibanding dengan Roma (tanpa sarapan) Roma (tanpa sarapan) adalah si decoy.


Dan tentu saja decoy tersebut dihadirkan agar Anda lebih muda membuat keputusan untuk memilih roma dibandingkan paris.
Quote:



Coba lihat dengan pilihan kedua Roma dan paris keduanya dengan sarapan kemungkinan kedua paket rersebut untuk dipilih adalah banding 50:50 dan saat roma tanpa sarapan dimasukan, maka walau secara matematis kemungkinan paket untuk dipilih adalah banding 33 : 33 : 33 tetapi karena harga paket Roma dengan atau tanpa sarapan sama saja.

Maka paket roma (dengan sarapan) akan menjadi lebih menarik dibandingkan roma (tanpa sarapan). Sehingga dalam sekejap akan mengambil seluruh peluang yang tadinya ada di Roma (tanpa sarapan)

Hanya memberika opsi 3 yang tidak seimbang, kita dapat melihat peluang opsi Roma 2x lipat atau menjadi 66%
Fakta menarik, sesungguhnya ini bisa terjadi karena manusia tidak pernah memilih berdasarkan keputusan absolut.

Kita tidak memiliki pengukur internal untuk menilai berapa harga sebuah produk atau layanan, melainkan membuat perbandingan dari opsi-opsi yang tersedia dalam rangka menilai pilihan mana yang paling menguntungkan bagi kita.

Nilai kita selalu tercipta dari relativitas antara setiap elemen yang berbeda dalam sebuah konteks.

Kalau agan bingung, contoh paling mudah untuk menjelaskannya, adalah dengam melihat gambar ini:

Menurutmu apakah kedua lingkaran biru itu berukuran sama?apakah yang kiri lebih besar? Jika itu yang kamu lihat, maka kamu salah. Ini dapat terjadi karena kamu membandingkannya secara relatif dengan lingkaran-lingakaran yang mengelili lingkaran biru tersebut. Padahal faktanya keduanya punya ukuran yang sama.

Quote:

Dan sebaliknya sebagai konsumen Decoy Effect adalah hal yang perlu diperhatikan saat menentukan pilihan ketika berbelanja. Ini membuat kita menyadari jika seringkali pilihan yang kita ambil saat berbelanja kadang hanya berdasarkan persepsi yang salah, yaitu saat kita ingin berhemar atau merasa lebih hemat.
Tapi kok justru malah merogoh isi dompet yang lebih dalam.


Sungguh terlalu
Cuma beda goceng, ternyata memang kelewat sering menipu kita.

Sumber: 12
Sumber foto: Google dan editan
Narasi: Opini pribadi


Terima kasih
Dan Salam,KASKUS
ekasatya87crashtrbolang11
bolang11 dan 89 lainnya memberi reputasi
88
11.4K
241
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.