Assalamualaikum

Welcome To My Thread



Hay, hay, Agan-Sista. Jumpa lagi dengan ane. Apa kabar semua? Ane harap sehat dan baik-baik saja. Aamiin.

Kemarin ane membahas tentang beraninya pelakormasa kini. Mereka dengan bangga memamerkan moment saat bersama suami orang. Wah, gila, nggak, sih? Aib sendiri diumbar ke publik. Buat Gansist yang belum baca, boleh mampir di sini

Kembali ke inti thread. Jaman sekarang, pacaran bukan lagi sesuatu yang harus disembunyikan. Hubungan asmara yang biasa dijalin oleh mereka yang usianya telah dewasa ini, juga menyerang anak-anak di bawah umur. Mulai dari siswa siswi SMA (Sekolah Menengah Atas), SMP (Sekolah Menengah Pertama), hingga siswa siswi SD (Sekolah Dasar).

Anak-anak yang ane sebutkan di atas kerap menggemparkan media sosial. Dari yang hamil duluan, melahirkan di sekolah, dibunuh karena tak adanya rasa tanggung jawab seorang kekasih, hingga mati bunuh diri dengan alasan patah hati dan sebagainya.

Jika dulu pacaran adalah hubungan yang kerap membuat pelakunya malu-malu, sehingga memilih untuk tidak diketahui oleh banyak orang, bahkan saudara sendiri, berbeda dengan jaman sekarang. Anak-anak masa kini menjalin hubungan percintaan secara terang-terangan.

Ditambah lagi dengan adanya android serta medsos, di mana, mereka bisa leluasa memamerkan kemesraan, dan suka duka dalam menjalin hubungan asmaranya. Tidak hanya itu, ada banyak anak-anak yang bahkan menentang keluarga demi bisa bersama laki-laki atau perempuan yang menjadi pujaan hati.

Sebagaimana kejadian beberapa hari lalu. Seorang gadis 16 tahun yang masih berstatus pelajar, memilih meninggalkan rumah demi bisa bersama kekasihnya. Ia pamit ke orang tuanya untuk ke Lakey (tempat wisata) yang berada di Kabupaten Bima Dompu.

Namun, selepas kepergiannya, remaja asal Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat tersebut, tidak kunjung pulang. Hal itu membuat keluarganya khawatir hingga mengedarkan surat kehilangan dan diupload ke media sosial Facebook.



Banyak netizen yang merasa kasihan dan ikut khawatir atas berita kehilangan pelajar tersebut. Sampai-sampai unggahan foto serta alamat dan nomor ponsel orangtua si anak disebarkan ke media sosial hingga ratusan kali. Berharap, remaja 16 tahun itu dapat ditemukan dalam keadaan selamat.

Tidak sampai seminggu, kabar si anak pun diketahui, rupanya ia dibawa selarian oleh kekasihnya yang bernama Arkamudin.



Oo My God

Usia masih 16 tahun sudah berani selarian? Dia pikir menjadi seorang istri itu, mudah? Sehari dua hari mungkin masih menyenangkan. Hubungan begitu romantis dan selalu ingin bersama. Akan tetapi, dengan usia dan pikiran yang bisa dikatakan belum matang, apa iya, bisa membangun rumah tangga dengan baik dan benar?

Orang yang usianya sudah 30 hingga 40 tahun saja tidak selalu bisa mengatasi masalah. Bagaimana dengan remaja 16 tahun? Ane rasa akan sulit menjalani hidup sebagai seorang istri. Satu pukulan (cobaan) mungkin bisa membuatnya hancur berantakan.

Mereka (remaja dan anak-anak) bahkan belum mengerti apa itu cinta. Belum mengerti apa itu hidup berumah tangga. Tapi berani memilih jalan untuk hidup bersama meski masih duduk di bangku pelajar.

Menikah muda memang tidak masalah, tetapi kondisikan dengan usia serta kesiapan diri, psikis, dan materi. Intinya lahir batin. Agar angka perceraian tidak semakin tinggi.

Jika anak-anak masih duduk di bangku sekolah, ada baiknya selesaikan sekolah dan mencari modal terlebih dahulu. Karena, hidup berumah tangga tidak cukup dengan kata-kata cinta. Butuh biaya, ilmu, serta kesiapan diri untuk segala kemungkinan yang akan menghampiri.

Okey, sekian thread dari ane. See you anymore, Gansist. Jangan lupa share, rate, and cendolin, ya.


감사합니다



Penulis: @darmawati040
Narasi Pribadi


Bima, 04 Agustus 2020